Berdoa merupakan ibadah yang sangat utama bagi seorang Muslim. Namun, tidak asal memanjatkan pinta tentunya, Rasulullah memberi tuntunan bagaimana agar doa dikabulkan. Termasuk dengan memanfaatkan 3 waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan.
Tahukah Parents, kemuliaan bulan suci Ramadan tidak hanya terletak pada melimpahnya pahala yang dijanjikan Allah. Namun, bulan ini juga menjadi waktu istimewa di mana Allah mengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya.
Keistimewaan orang yang berpuasa salah satunya disebutkan dalam hadis Rasulullah.
“Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: Pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dijelaskan bahwa terkabulnya doa orang yang berpuasa karena kuatnya unsur kedekatan diri hamba tersebut kepada Allah SWT. Sebab hakikat puasa bukan sekadar mengosongkan perut, tetapi juga mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.
Artikel terkait: 11 Doa di Bulan Ramadan yang Dianjurkan Rasulullah, Yuk Ajarkan pada Si Kecil
3 Waktu Mustajab untuk Berdoa di Bulan Ramadan
Dalam momentum Ramadan sendiri, setidaknya terdapat tiga waktu paling mustajab untuk berdoa. Kapan sajakah itu? Berikut uraiannya.
1. Ketika Sahur atau Sepertiga Malam
Waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan yang pertama adalah saat sahur atau sepertiga malam terakhir. Bahkan di dalam Al-Quran, Allah secara khusus menyebut salah satu ciri orang bertakwa adalah mereka yang senantiasa berdoa di waktu sahur.
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
Artinya: “Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan.” (QS. Adz Dzariyat: 18)
Rasulullah pun menyinggung keutamaan berdoa di sepertiga malam lewat hadis yang berbunyi:
يَتَنَزَّلُ رَبَّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَيَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِيْ فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُ نِيْ فَأَغْفِرَلَهُ
Artinya: “Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ‘barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya’.” (Shahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat bab Doa Nisfullail 7/149-150)
2. Saat Berbuka, Termasuk Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu istimewa selanjutnya untuk memanjatkan doa adalah saat berbuka puasa. Hal ini sebagaimana diterangkan Nabi SAW dalam hadisnya yang berbunyi:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
Artinya: “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya.” (HR Muslim)
Kebahagiaan di sini bukan semata-mata karena kenikmatan melepas lapar dan dahaga ketika sudah terbenam matahari, tetapi juga kebahagiaan karena di waktu tersebut Allah mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Saat berbuka puasa, Rasulullah mengajarkan untuk membaca doa berikut:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Artinya: “Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah.” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
Setelah menyantap hidangan buka puasa secukupnya, dianjurkan membaca doa lainnya, misalnya doa agar puasa diterima, meminta keberkahan hidup, atau permintaan lain yang bersifat personal.
Artikel terkait: Mari Raih Lailatul Qadar, Begini Doa dan Amalan 10 Malam Terakhir Ramadan
3. Malam Lailatul Qadar
Lailatul qadar merupakan malam istimewa di mana Allah menjamu hamba-Nya. Begitu luar biasanya malam ini, sampai-sampai Allah menyebut jika lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan.” (QS. Al Qadr: 3)
Seorang muslim dianjurkan memperbanyak ibadah di malam ini, termasuk bermunajat kepada Allah.
Aisyah Radhiallahu’anha pernah meriwayatkan:
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”].”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)
Parents, itulah tadi 3 waktu mustajab untuk berdoa di bulan Ramadan. Jika memperhitungkan waktu-waktu mustajab lainnya seperti sesudah salat fardhu, antara azan dan iqamah, maka sejatinya sepanjang waktu puasa dari pagi hingga malam hari adalah waktu yang mustajab untuk bermunajat. Wallahu a’lam bishawab.
Baca juga:
Membaca Niat Puasa Ramadan Setelah Subuh, Bagaimana Hukumnya?
Tingkatkan Kebaikan dengan 12 Amalan Saat Puasa Ramadan Ini!
Bacaan Doa Ramadan Hari Ke-14, Panjatkan agar Mendapat Pahala!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.