Masalah tidur seringkali menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Bagaimana tidak, bila anak susah tidur, aktivitas orangtua akan terganggu. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengetahui penyebab si kecil susah tidur.
Alasan mengapa anak susah tidur
1. Berusia dini
Beberapa bayi tidur sepanjang malam dengan mudah. Namun biasanya, pada dua bulan pertamanya bayi bangun dan tidur dengan waktu acak selama 12-18 jam sehari.
Kebanyakan bayi tidur sepanjang malam setelah ia berusia 9 bulan. Meskipun begitu tidur malam bayi biasanya hanya berkisar antara 5-6 jam setiap malamnya.
2. Lapar
Bayi mudah tertidur bila ia kenyang menyusu. Bila lapar, bayi maupun balita (bahkan orang dewasa) tentunya susah tidur.
3. Terbiasa diayun
Bayi memang mudah tertidur dengan diayun. Tapi sayangnya cara ini juga membuatnya tidak belajar untuk tidur sendiri. Ia akan terus butuh orang lain untuk membantunya tidur. Akibatnya anak susah tidur tanpa diayun ibunya.
Akan lebih baik bila meletakkan si kecil di tempat tidur saat terlihat mengantuk tapi belum benar-benar terlelap. Cara ini akan membuatnya belajar tidur sendiri, meski kelak ia terbangun di tengah malam.
4. Terlalu lelah
Batita dan anak usia pra-sekolah butuh 11-14 jam untuk tidur, termasuk tidur siang. Rutinitas adalah kuncinya. Jadi, aturlah waktu anak untuk tidur, bangun, makan, tidur siang dan bermain.
Terlalu lelah justru membuat anak susah tidur di malam hari.
5. Takut berpisah dari orangtua
Sangat normal bila si kecil mengalami masa takut berpisah dari orangtuanya dan membuat anak susah tidur. Usahakan untuk tidak mengajaknya ngobrol, bernyanyi, mengayun, atau memberikan tambahan makanan hanya agar si kecil lebih tenang.
Di usia 6 bulan, kita dapat mulai membantu si kecil kembali tidur sendiri. Selama ia tidak terlihat sakit, bicaralah padanya dengan pelan, dan gosok punggungya perlahan-lahan.
Buatlah ia nyaman, tapi jangan gendong dia dari kasurnya atau malah memberinya tambahan makanan. Bila si kecil takut gelap, coba gunakan lampu tidur untuk membuatnya batita lebih nyaman.
6. Tidak memiliki rutinitas sebelum tidur
Melakukan kegiatan yang sama sebelum tidur malam, juga membantu si kecil untuk mengetahui jam tidurnya. Pilihlah kegiatan yang bisa membuatnya; misalkan mandi air hangat, membaca cerita, makan buah, atau mengganti lampu kamar lebih temaram.
Parents dapat mulai melakukan kegiatan ini ketika si kecil berusia 4 bulan.
7. Si kecil suka mengulur-ulur waktu tidur
Beberapa anak senang sekali mengulur jam agar tidak tidur. Mereka selalu memiliki alasan untuk tetap terjaga; seperti ingin dibacakan cerita lebih banyak, merasa ingin ke kamar mandi, ingin minum dan masih banyak lagi.
Bila si kecil sudah cukup besar, buatlah kesepakatan jam berapa ia ingin tidur. Sementara untuk anak yang lebih kecil, amati jam berapa saja ia mulai terlihat lelah, buat rutinitas sebelum tidur, dan ubah suasana rumah untuk menunjukkan padanya jam tidur.
Matikan TV, letakkan gadget, dan tidak melakukan pekerjaan di seputar jam tidur anak.
8. Waktu tidur siang kurang
Anak-anak yang kurang tidur siang, apalagi batita, seringkali susah tidur di malam hari. Umumnya bayi tidur siang 2-3 kali sehari, dan batita paling tidak satu kali sehari.
Hingga usianya 5 tahun, sebaiknya si kecil tidur siang seusai jam makan siang. Jika ia mulai terlihat mudah ngambek dan mengantuk, ijinkan ia tidur siang kapan saja, selama waktu tersebut tidak berdekatan dengan jam tidur malamnya.
9. Gangguan pernapasan saat tidur
Kondisi ini memang jarang terjadi. Pernapasan anak terganggu karena saluran udara terhalangi, biasanya oleh amandel atau kelenjar gondok yang membesar.
Anak-anak yang mengalami gangguan pernapasan saat tidur biasanya tidur mendengkur dengan keras, sesak napas dan tidur gelisah.
Gangguan ini hanya terjadi pada 1 dari 100 anak, umumnya pada usia 3-7 tahun, saat amandel dan kelenjar gondok biasanya pada kondisi yang paling besar.
Pengobatan yang dilakukan bisa berupa operasi, atau memakaikan masker khusus hidung yang biasa digunakan untuk terapi gangguan pernapasan saat tidur.
10. Mimpi buruk
Anak-anak sering mengalami mimpi buruk. Hal itu sangatlah normal.
Mimpi buruk umumnya tidak berbahaya untuk anak. Tenangkan si kecil jika ia terjaga karena mimpi buruk.
Pastikan ia selalu cukup tidur dan memiliki jadwal tidur yang teratur. Segeralah berkonsultasi pada dokter anak bila ia terus-terusan mimpi buruk.
11. Tidur berjalan/ ngelindur
Beberapa anak kadang bangun dan berjalan, bicara, duduk, saat tidur. Tentu mereka tidak benar-benar bangun. Mata mereka mungkin terbuka, tapi mereka tidak benar-benar sadar. Kebiasaan ini biasanya akan menghilangkan seiring anak-anak tumbuh besar.
Sebaiknya, jangan bangunkan anak yang sedang tidur berjalan karena bisa membuat anak-anak malah ketakutan. Lebih baik bimbing kembali ke kamarnya.
Tata kamar tidurnya sedemikian rupa agar saat si kecil mengalami tidur berjalan tidak ada benda-benda yang mungkin membahayakan keselamatannya. Kuncilah pintu depan dan pagar dengan baik karena bisa saja si kecil keluar rumah tanpa sadar.
12. Si kecil menderita alergi, asma dan penyakit sejenis
Beberapa masalah kesehatan dapat mengganggu tidur anak. Hidung tersumbat karena alergi, selesma, dan asma biasanya menyulitkan anak untuk bernapas.
Pada bayi; kolik, gangguan asam lambung, sakit telinga, atau sakit gigi juga bisa membuat bayi sulit tidur. Segera hubungi dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
13. Obat
Beberapa obat selesma, alergi, dan ADHD bisa mengganggu tidur anak. Satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah berkonsultasi dengan dokter tentang jenis obat, dosis, juga waktu pemberian obat.
Jangan pernah mencoba mengganti ketiga hal tersebut tanpa berkonsultasi pada dokter.
14. Tidak ada benda kesayangan
Kadang memberikan benda kesayangan memang bisa membuat si kecil cepat tertidur. Selimut, boneka, atau empeng biasanya adalah beberapa benda yang paling disukai si kecil.
Saat benda-benda itu tidak ada cobalah tidurkan si kecil dengan membisikkan hushes di telinganya.
Mungkin Anda juga tertarik: Video Menidurkan Bayi dengan Mudah
15. Suasana kamar yang membuat anak susah tidur
Untuk menciptakan suasana yang tepat untuk si kecil tidur, buatlah ruangan lebih gelap di malam hari. Ganti baju si kecil dengan baju yang lebih nyaman, dan buat susana kamar lebih sepi.
Tutup pintu jika suara TV atau orang-orang di sekitar rumah mengganggu tidur si kecil.
16. Mengabaikan tanda lelah si kecil
Apakah si kecil terkantuk-kantuk di sekolah? Apakah anak susah tidur dan juga susah bangun? Coba perhatikan apakah ia sudah cukup tidur. Anak-anak usia 5-10 tahun paling tidak butuh waktu tidur selama 10 jam.
17. Layar elektronik di kamar tidur
Telepon, komputer, video games, dan TV adalah benda-benda yang bisa mengganggu tidur si kecil. Matikan peralatan tersebut sebelum jam tidur.
Atau akan lebih baik lagi bila Anda menyingkirkannya dari ruang tidur si kecil. Anak yang lebih besar pun butuh relaks sebelum memasuki jam tidur mereka.
18. Stres
Stres juga bisa membuat anak susah tidur. Bantu mereka melatih pernapasannya agar bisa rileks. Tawarkan mandi air hangat, dan menenangkan diri sebelum tidur. Jika mungkin ajarkan juga bagaimana mengatasi stres di siang hari agar tidur mereka tidak terganggu.
Parents, semoga kini Anda sudah menemukan penyebab anak susah tidur dan dapat segera mengatasinya.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Anak Susah Tidur, Ketahuilah Tahapan Dalam Tidur
Melatih Agar Bayi Tidur Tanpa Digendong atau Menyusu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.