Pertumbuhan bulu yang lebih lebat selama hamil membuat sebagian ibu khawatir hingga merasa tidak percaya diri dengan penampilannya. Kondisi itu pula yang memunculkan keinginan ibu hamil untuk waxing.
Waxing adalah sebuah proses mencabut bulu-bulu pada tubuh yang tidak diinginkan dari kulit sampai ke akarnya. Biasanya anggota tubuh yang sering dilakukan waxing itu, ketiak, kaki, tangan, pipi, bibir atas dan perut.
Cairan yang berupa lilin akan dioleskan ke bagian kulit yang akan dilakukan pencabutan bulunya. Setelah lilin mengering, maka terjadilah proses penarikan dari kulit.
Metode ini memang menimbulkan rasa sakit dan pedih. Maka dari itu, apakah waxing terbilang aman untuk ibu hamil?
Artikel terkait: 11 Manfaat sholat untuk ibu hamil yang jarang diketahui banyak orang
Amankah Melakukan Waxing untuk Ibu Hamil?
Pada umumnya, melakukan pencabutan bulu-bulu tubuh relatif aman dilakukan saat hamil. Namun ketika Bunda hamil, waxing ini akan terasa lebih sakit dibandingkan saat tidak hamil.
Hal ini disebabkan pengaruh hormon yang membuat kulit bumil menjadi sangat sensitif bahkan mudah terjadi iritasi. Oleh karenanya, jangan melakukan waxing pada kulit yang berjerawat, mengalami luka, ruam, varises, dan keloid.
Itu dapat menimbulkan risiko yang lebih parah lagi terhadap permasalahan kulit. Sebaiknya juga Bunda melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis sebelum waxing.
Mengingat ada beberapa waxing yang menggunakan produk-produk berbahan kimia. Komunikasikan juga kepada terapisnya tentang kehamilan Bunda untuk mencegah pemakaian bahan dan alat yang kurang aman bagi ibu hamil.
Artikel terkait: 5 Rekomendasi Shampo Natural & Aman untuk Ibu Hamil
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Waxing untuk Ibu Hamil
Menurut seorang pemilik salon waxing terkemuka, Katherine Goldman, pada dasarnya waxing aman-aman saja dilakukan oleh ibu hamil. Namun, tetap harus ada kerjasama antara bumil dengan para pegawai di salon kecantikan.
Melansir dari laman Realbeauty.com, inilah beberapa hal yang patut menjadi perhatian ibu hamil jika ingin waxing:
- Memberitahu kehamilan Bunda kepada para terapis di salon kecantikan tempat melakukan waxing. Hal itu untuk menghindari penggunaan produk yang tidak aman bagi ibu hamil. Misal saja vitamin A ataupun Gycolic Acid.
- Komunikasikan secara jujur ketika dilakukan testing waxing. Sebab, hormon bumil yang berubah-ubah dengan cepat dan pada beberapa orang yang melakukan waxing akan terasa lebih sakit.
- Hindari melakukan waxing di area kemaluan. Ini sangat berisiko menimbulkan cedera pada bagian pembuluh darah dan menimbulkan infeksi bakteri.
- Tetap konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan, bidan, ataupun dokter spesialis lainnya.
Tips Waxing untuk Ibu Hamil
Jika Bunda melakukan waxing di klinik atau salon kecantikan, pastikan tempat tersebut aman dan memang sudah menjadi kepercayaan Bunda dalam melakukan perawatan kecantikan.
Lebih aman lagi jika klinik kecantikan diawasi langsung oleh dokter spesialis yang berpengalaman di bidangnya. Hal ini guna mencegah risiko yang tidak diinginkan.
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum melakukan waxing, baik di di salon atau di rumah:
1. Memotong Bulu Hingga Pendek pada Area yang Ingin Dilakukan Waxing
Jika Bunda memiliki panjang bulu lebih dari 1,5 cm lebih baik di potong pendek terlebih dahulu, agar saat melakukan waxing tidak terlalu lama dan sakit.
2. Uji Coba Terlebih Dahulu
Sebelum melakukan waxing, ada baiknya Bunda mencoba dulu bahan yang digunakan. Caranya dengan meneteskan sedikit wax ke kulit, lalu lihat reaksi kulit. Jika menimbulkan reaksi gatal, kemerahan, bahkan menimbulkan ruam, hindari waxing.
3. Menggunakan Losion Antiseptik Terlebih Dahulu
Mengoleskan losion antiseptik bisa bermanfaat untuk mencegah infeksi, iritasi, atau ruam kulit.
Artikel terkait: 5 Tips waxing bebas sakit untuk pemula dan ibu hamil
4. Gunakan Pakaian yang Tidak Terlalu Tebal
Jika Bunda memilih melakukan waxing sendiri di rumah, pastikan pakaian yang digunakan tidak terlalu panas dan lebih transparan. Tujuannya agar Bunda bisa melihat dengan jelas area yang akan di-waxing, serta mencegah risiko kulit terasa panas seperti terbakar.
5. Hindari Terpapar Sinar Matahari Secara Langsung
Setelah Bunda melakukan waxing, hindari paparan sinar matahari langsung, ya. Hindari juga penggunaan produk yang mengandung parfum, berbahan kimia, dan pewarna. Lakukan hal tersebut selama satu hari. Kemudian hari berikutnya Bunda bisa kembali menggunakan pelembap kulit.
Waxing untuk ibu hamil memang terbilang aman bahkan Bunda dapat memiliki kulit mulus selama masa kehamilan. Hanya saja, tetap utamakan kesehatan dan keamanan, ya. Baiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan dan dokter spesialis kulit.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
8 Jenis Perawatan Tubuh Ibu Hamil di Trimester Pertama yang Aman Dilakukan
7 Pemeriksaan Kehamilan di Trimester Kedua yang Tidak Boleh Dilewatkan