Selama ini kita sudah terlanjur sepakat bahwa manusia harus tidur selama 8 jam sehari agar tubuh tetap sehat dan segar keesokan harinya. Namun, sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini membuktikan bahwa anggapan tentang waktu ideal ini adalah sebuah mitos belaka. Tidur lama justru dapat mendapat memberikan efek yang buruk bagi kesehatan.
Efek tidur lama pada tubuh
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Scripps Clinic Sleep Center, California mencatat pola tidur pada 1 juta orang dewasa. Terungkap bahwa mereka yang tidur selama 8 jam sehari atau lebih lebih beresiko terhadap kematian di usia muda. Kesimpulan ini juga berlaku bagi mereka yang tidur kurang dari 6,5 jam setiap hari. Artinya, baik terlalu lama ataupun kurang tidur sama-sama tidak baik untuk kesehatan tubuh manusia.
Menurut WebMD, beberapa tokoh ternama seperti Bill Clinton, Madonna dan Margaret Thatcher, juga diketahui memiliki jam tidur yang sangat singkat. Namun, jam istirahat yang singkat itu pun tak membuat mereka bekerja atau berperforma lebih baik.
“Mereka (para tokoh itu) hanya tidak menyadari betapa mengantuknya mereka,” kata Thomas Roth, Ph.D, peneliti tidur di Rumah Sakit Henry Ford, Detroit. Waktu yang tidak cukup tidur hanya akan mempengaruhi kesehatan, kemampuan untuk menilai, menjaga kewaspadaan dan kinerja, namun juga tidak baik untuk penampilan dan kecantikan Anda.
Kaum perempuan yang beristirahat kurang dari 5 jam setiap hari juga menghadapi risiko penambahan berat badan tiga kali lebih besar daripada mereka yang cukup tidur. Serangan jantung dan depresi lebih berpeluang diderita oleh siapapun yang tidur kurang atau lebih dari 6 sehari.
Singkatnya, memanipulasi waktu tidur untuk berbagai alasan, bahkan pekerjaan atau mengasuh anak, membahayakan hidup Anda secara jangka panjang. Psikolog dari New York University dan pengarang A Woman’s Guide To Sleep, Joyce Walsleben, Ph.D mengatakan, “Terjaga selama 18 jam membuat Anda bekerja seperti orang yang sedang mabuk.”
Waktu tidur yang ideal
Para ahli mengatakan, waktu terbaik adalah selama 6,5 jam sampai 7,5 jam. Dan angka harapan hidup manusia akan berkurang jika seseorang sering tidur lebih dari itu. Meski demikian, kaitan antara kelebihan atau kekurangan jam tidur dengan gangguan kesehatan pada manusia belum diketahui secara pasti.
Kebiasaan begadang dan kemudian tidur lebih lama di akhir pekan ternyata juga kurang baik lho, Bun. Menurut Profesor Shawn Youngstedt dari Arizona State University, tubuh manusia telah beradaptasi dengan lingkungan selama bertahun-tahun. Mereka memiliki jam istirahat yang tak bisa diganggu gugat. Oleh karena itu, tidur dan bangun di jam yang sama sebaiknya tetap Anda lakukan, meski Anda sedang berlibur.
Kaum perempuan juga seharusnya beristirahat lebih lama dari kaum laki-laki, demikianlah hasil penelitian yang dilakukan oleh Profesor Youngstedt. Hal ini karena, “Perempuan membutuhkan waktu istirahat lebih lama, karena otak perempuan juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari aktivitas multiperan setiap hati,” ujar Youngstedt.
Kesimpulan ini sekaligus menyiratkan bahwa kerja lembur tidak direkomendasikan untuk dilakukan kaum perempuan, kecuali dalam kondisi sangat terpaksa dan dengan catatan, tidak boleh dilakukan selama berhari-hari atau berturut-turut.
Dilansir dari artikel Revathi Manogaran theAsianparent Singapore
Baca juga
Jam Tidur Anak Mempengaruhi Perkembangan Otak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.