Pernah mendengar istilah voyeurisme? Ini suatu kondisi di mana seseorang mengalami kelainan seks karena pelaku hanya senang menikmati seks dengan cara mengintip.
Dalam hal ini, dr. Oka Negara, selaku androlog menjelaskan voyeurisme sesungguhnya tergolong dalam parafilia atau perilaku seksual yang tidak biasanya dilakukan.
Mendapat kepuasan seksual dengan mengintip, waspadai kelainan ini
Voyeurisme ini ditandai dengan adanya dorongan yang tak terkendali untuk secara diam-diam mengintip. Selain itu, ia melihat orang lain yang sedang telanjang, menanggalkan busana atau melakukan kegiatan seksual juga memberikan pelaku kepuasan seksual tersendiri.
Lewat aktivitas mengintip ini, seorang pelaku voyeurisme akan memperoleh kepuasan seksual.
“Yang unik, bahwa mengintip menjadi cara eksklusif atau satu-satunya cara untuk mendapatkan kepuasan seksual. Artinya bagi pelaku voyeurisme, ia sama sekali tidak menginginkan berhubungan seksual dengan orang yang diintip.
Berbeda dengan seseorang yang normal, pelaku voyeurisme sudah terpuaskan tanpa harus melakukan hubungan seksual. Tetapi bisa memperoleh kepuasan seksual tanpa aktivitas seksual, atau bisa dengan cara masturbasi selama atau sesudah mengintip,” paparnya.
Lebih lanjut, dosen Universitas Udayana ini juga menerangkan kalau studi yang dilakukan oleh University of Chicago melaporkan, partisipan berumur 18 hingga 44 tahun mengaku senang melihat obyek seksual yang tidak berpakaian. Para partisipan juga tidak menolak jika disuguhkan pemandangan tersebut secara gratis, apalagi jika tidak ketahuan orang lain.
Baca juga : Mengenal ‘Gasligthing’ pelecehan psikologis dalam pernikahan, ini ciri dan cara mengadapinya
Kasus Voyeurisme di Indonesia
Sayangnya, dr. Oka mengatakan kalau sampai saat ini belum ada data yang menyebutkan secara jelas terkait dengan jumlah pelaku voyeurisme di Indonesia. Tapi menurutnya, secara realita, kasusnya juga ada dan beberapa kasus sempat jadi kasus kriminalitas yang dibacarakan secara luas.
“Ingat tidak dengan kasus video sembilan artis yang berganti baju di kamar mandi yang direkam menggunakan kamera tersembunyi dan ada salah satu artis yang jadi korbannya? Memang akhirnya data baru terdokumentasi dari laporan kepolisian dan meja praktik dokter.
Artinya jika sudah sampai mengganggu kepentingan dan privasi orang lain, kasus ini baru bisa diketahui dari laporan kepolisian.
Atau, ketika pelaku voyeurisme menyadari ada yang salah pada dirinya dan mencari pertolongan untuk upaya pemulihan dirinya ke dokter atau psikolog. Sedangkan sisanya, dalam jumlah lebih banyak lagi masih menyembunyikan dirinya, karena memang menikmatinya dan menganggap tidak perlu mengubah dirinya untuk pulih seperti normal,” paparnya.
Alasan mengapa seseorang bisa mengalami kelainan seksual ini
Dokter androlog sekaligus seksolog ini memaparkan sebuah teori klasik yang menyebutkan bahwa melihat pemandangan seksual yang dilakukan pelaku voyeurisme sebenarnya salah satu faktor yang bisa menentukan kecocokan pasangan dan masa depan reproduksi seseorang.
Katanya, setiap orang pun memiliki keinginan melihat pemandangan seksual tanpa ketahuan orang lain, itu sudah merupakan naluri alamiah manusia. Hanya yang membedakan seorang pelaku vouyerisme dan yang tidak adalah apakah naluri itu dijalankan berlebihan atau tidak.
“Seorang pelaku voyeurisme murni tidak akan terangsang jika melihat langsung dan terang-terangan seseorang yang tidak berpakaian di hadapannya. Mereka hanya terangsang dengan mengintip,” tukasnya.
Menggunakan pemahaman teori psikoanalisa Freud, yang melatar belakangi seorang pelaku voyeurisme adalah ketidak percayaan diri atau ketidaknyamanan untuk menyalurkan dorongan seksual dengan berhadapan langsung dengan obyek seksual. Hingga akhirnya, ia merasa lebih lebih nyaman dengan mengintip.
Alasannya, dengan mengintip mereka sanggup mempertahankan kendali seksual tanpa perlu mengalami ketakutan akan kegagalan atau penolakan dari pasangan yang nyata.
Sayangnya, seseorang yang mengalami kelainan seks satu ini secara fisik memang tidak bisa dibedakan dengan orang yang punya preferensi seksual normal.
Artikel terkait: Awas! Kelainan seks bisa dialami suami maupun istri, kenali gejalanya berikut ini!
Tanda-tanda seseorang memiliki kelainan seksual suka mengintip
“Sekali lagi, bila yang bersangkutan tidak mengaku dan mengatakan bahwa dirinya melakukan aktifitas voyeurisme, mungkin tidak akan pernah ada yang tahu kecuali suatu memang ketahuan”
Namun, dr Oka menjelaskan kalau ada beberapa tanda-tanda yang bisa dikenali sebagai pertimbangan indikasi kemungkinan seseorang merupakan pelaku kelainan seks ini.
“Seringkali seorang pelaku menggunakan berbagai cara untuk bisa mengintip dan melihat adegan dan pemandangan seksual, seperti menaruh cermin atau kamera di tempat tersembunyi. Ada juga yang memasang perekam agar bisa mendengarkan percakapan orang yang sedang berhubungan seksual. Itu contohnya.”
Lebih lanjut, dr. Oka menjelaskan bagi seorang pelaku voyeurisme murni, dia tidak berminat sama sekali melakukan interaksi seksual dan hubungan seksual dengan orang lain karena membuatnya tidak nyaman dan tidak percaya diri.
Artikel Terkait: Wanita sering tidak puas secara seksual, waspada idap gangguan ini!
“Kalaupun ada aktivitas seksual yang dilakukan, ya, dilakukan secara mandiri dengan masturbasi, bisa saat mengintip atau sesudah mengintip,” tuturnya.
Voyeurisme dengan penggemar film porno berbeda
Voyeurisme juga tidak dapat dilekatkan kepada penggemar film porno dan penggemar pertunjukan porno aksi. Karena para pemain film porno dan pelaku pornoaksi memang dengan sengaja menghendaki dan menyadari bahwa mereka akan ditonton orang lain.
“Sedangkan pada voyeurisme, obyek yang ditonton sama sekali tidak mengetahui kalau dirinya diintip. Dan disinilah kombinasi dari voyeurisme itu, pelaku merasa nyaman dengan mengintip dan melihat obyek yang diintip tidak mengetahui kalau diintip. Ini semua dianggap sebagai bentuk dominasi seksual bagi si pelaku voyeurisme,” pungkasnya.
Baca juga:
Suami Punya Masalah Disfungsi Ereksi? Lakukan Hal Ini Untuk Membantunya
3 Cara Wujudkan Fantasi Seksual, Jangan Lupa Utarakan pada Pasangan