Operasi episiotomi adalah prosedur untuk melebarkan jalan lahir dengan cara membuat sayatan di vagina agar bayi lebih mudah keluar.
Operasi episiotomi bisa dilakukan jika ada kondisi medis tertentu seperti posisi bayi sungsang, bayi terlalu besar sedangkan vagina ibu terlalu kecil sehingga bayi tidak bisa lewat, ibu atau bayi mengalami stres, persalinan terlalu lambat atau terlalu cepat.
Episiotomi juga dibutuhkan saat proses persalinan harus menggunakan alat bantu seperti vakum atau forceps.
Selengkapnya: Prosedur Episiotomi dalam proses melahirkan, ibu hamil harus tahu
Berikut ini adalah video ilustrasi yang menampilkan bagaimana operasi episiotomi dilakukan.
Operasi episiotomi dilakukan agar bayi lebih cepat lahir sehingga menghindari risiko bayi keracunan air ketuban atau terlilit tali pusar. Setelah bayi lahir, sayatan episiotomi akan dijahit atau diberi lem khusus untuk merekatkan kulit.
Bunda akan dibius di bagian vagina sebelum sayatan episiotomi dilakukan. Luka bekas episiotomi akan sembuh sepenuhnya dalam waktu tiga minggu.
Selama 24 jam setelah episiotomi dilakukan, bekas sayatan harus dikompres dengan es batu. Biasanya perawat akan membantu Bunda untuk mengompresnya.
Pengorbanan seorang ibu agar bayi lahir dengan selamat ke dunia, sungguh tak ternilai harganya. Siapa pun pastinya ingin proses persalinan yang lancar tanpa hambatan apa pun.
Namun kondisi tak terduga sering terjadi ketika persalinan berlangsung. Mari saling dukung sesama ibu, karena apa pun yang dilakukannya pasti demi sang bayi.
Baca juga:
Cara Menghindari Episiotomi, Sayatan Antara Vagina dan Anus Saat Melahirkan
Operasi episiotomi merupakan prosedur yang dilakukan guna melebarkan jalan lahir dengan membuat sayatan pada vagina, dimana untuk memudahkan bayi keluar dari rahim. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika ibu hamil atau calon ibu untuk mengetahui tentang operasi tersebut. Dalam ulasan ini, akan membahas tentang operasi dalam proses kelahiran normal yang disertai dengan video ilustrasi.
Operasi Dilakukan Jika Terdapat Kondisi Medis Tertentu
Saat diputuskan dilakukannya operasi ini, maka terjadi kondisi medis pada saat proses persalinan normal. Ada kemungkinan posisi bayi sungsang, bayi terlalu besar sedangkan vagina ibu terlalu kecil sehingga bayi tidak bisa lewat, ibu dan juga bayinya mengalami stres, dan juga persalinan terlalu lambat ataupun terlalu cepat. Pada saat episiotomi dibutuhkan pada saat proses persalinan maka harus menggunakan alat bantu seperti vakum atau forceps.
Prosedur Episiotomi dalam Proses Melahirkan
Pada saat bayi akan lahir, maka rahim ibu akan meremas atau melakukan kontraksi untuk mendorong bayi keluar dari rahim melalui serviks yang terbuka menuju ke vagina. Pada saat proses tersebut, prosedur episiotomi kemungkinan bisa saja dilakukan. Pada saat proses operasi tersebut, jika ibu belum mendapatkan anestesi secara keseluruhan maka dokter akan memberikan obat bius di antara bibir vagina dan perenium.
Setelah pada bagian tersebut telah mendapatkan penahan rasa sakit, dokter kemudian akan membuat garis tepat di tengah ataupun pada bagian samping sepanjang 3 inci. Kemudian dokter akan menggunting garis tengah tersebut dari bibir vagina ke arah anus. Sedangkan untuk garis samping maka akan ke arah pada selangkangan, namun akan terasa lebih sakit dan butuh waktu lama untuk masa penyembuhannya.
ketika dokter telah berhasil mengeluarkan bayi dan juga plasentanya, maka ia kemudian akan menutup garis episiotomi tersebut dengan dijahit atau menggunakan lem khusus. Yang kemudian akan diserap oleh tubuh ibu bayi dan tidak perlu untuk dihilangkan. Prosedur episiotomi tersebut biasanya akan sembuh tanpa ada komplikasi dan membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Untuk lebih jelasnya, Ada bisa melihat video ilustrasi yang tercantum pada ulasan ini.
Menghindari Risiko Bayi Keracunan Air Ketuban dan Terlilit Tali Pusar
Prosedur dengan melakukan sayatan pada vagina tersebut, selain memudahkan jalan lahir bayi juga untuk menghindari beberapa risiko yang terjadi pada saat proses kelahiran operasi normal. Dimana beberapa risiko tersebut di antaranya adanya bayi yang keracunan air ketuban karena terlalu lama di dalam kandungan. Atau juga risiko dimana bayi terlilit oleh tali pusarnya sendiri, oleh karena itu dokter memilih melakukan operasi episiotomi.
Saat seorang ibu akan melahirkan bayinya secara normal, ada kemungkinan terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan melakukan prosedur episiotomi. Dimana dokter akan membuat sayatan pada vagina agar bayi bisa keluar dari rahim. Hal tersebut menandakan pengorbanan seorang ibu yang menginginkan anaknya agar lahir dengan selamat.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.