Seorang ibu tentunya kesal jika melihat anak penuh lumpur. Lalu menuduhnya terlalu asik bermain yang kotor-kotor tanpa peduli kekhawatiran orangtua.
Padahal, anak dalam video mengharukan ini telah melakukan sesuatu yang membuat ibunya bangga dan menangis terharu..
Baca juga:
10 Alasan Mengapa Kita Harus Bangga Jadi Orangtua Indonesia
Setiap ibu pastinya tidak suka jika anaknya bermain kotor, yang bisa membuatnya mudah terserang penyakit. Sebagaimana yang terlihat dalam ini, dimana seorang ibu awalnya marah karena melihat anaknya terlihat kotor penuh lumpur. Ia mengira bahwa anaknya tersebut habis bermain dengan lumpur. Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh anak tersebut? Berikut ini ulasannya mengenai video mengharukan tersebut.
Video Tentang Ibu yang Marah Terhadap Anaknya yang Terlihat Penuh Lumpur
Video ini memperlihatkan bagaimana umumnya seorang ibu bersikap, ketika melihat pakaian anaknya kotor dan penuh lumpur. Terlihat ketika seorang ibu menjemput anaknya dan mengetahui bahwa ada bekas lumpur di seragam anak tersebut, dia merasa kesal pada anaknya dan mulai banyak bertanya. Bahkan ibu tersebut sempat marah untuk memperingatkan anaknya, agar tidak melakukan hal yang sama lagi di lain waktu.
Dari beberapa ibu yang melihat anaknya yang menggunakan seragam yang kotor, maka reaksi pertamanya adalah speechless seakan akan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tentunya ibu akan bertanya tanya bagaimana itu bisa terjadi. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh anaknya ketika berada di sekolah. Apakah mereka banyak bermain dengan tanah dan lumpur sampai sampai seragamnya kotor?
Namun, setelah diperlihatkan dalam sebuah layar,tentang apa yang dilakukan oleh anaknya tersebut, maka para ibu merasa terharu. Dalam video tersebut, terlihat pegawai sekolah sedang mendorong gerobak sorong yang berisi pot dan tanaman terjatuh. Hal ini menyebabkan benda benda yang ada di gerobak sorong tersebut ikut terjatuh juga. Lalu anak anak mereka mulai berdatangan untuk membantu pegawai sekolah tersebut.
Anak tersebut tidak takut kotor meskipun harus membawa tanaman yang penuh lumpur. Sedangkan tak lama kemudian, teman yang lainnya datang juga untuk membantu. Dia juga ikut membawakan pot yang sudah terkena lumpur itu. Yang lainya pun ikut berdatangan menolong. Meskipun hal ini membuat seragam mereka menjadi kotor. Namun mereka tidak akan takut saat ibunya marah mengetahuinya. Ia akan mengatakan hal yang sebenarnya agar ibunya mengerti.
Dan benar saja ibunya tidak marah setelah mengamati layar yang menunjukkan anaknya membantu pegawai sekolah. Mereka justru senang dan bangga, karena memiliki anak yang mau membantu orang lain. Bahkan ibunya sampai terharu dan menangis melihat apa yang dilakukan oleh anaknya. Mereka tidak menyangka terhadap apa yang telah dilakukan oleh anaknya tersebut.
Tips Bagi orang Tua untuk Melatih Anaknya Agar Suka Menolong
Setiap orang tua akan bangga jika anaknya memiliki sifat suka menolong. Tentunya Anda juga ikut tersentuh, ketika menonton video mengharukan yang menampilkan perbuatan yang dilakukan oleh anak anak tersebut. Nah, Anda juga bisa melatih anak agar dia tumbuh menjadi pribadi yang suka menolong. Saat dewasa, dia akan belajar untuk menghargai orang lain dan memiliki rasa empati yang besar.
Seorang ibu bisa melatih anak dengan cara mengajak anak untuk membantu orang lain. Seperti misalnya saat Anda bermain dengan anak di sebuah taman bermain. Di situ Anda menemukan temannya sedang terjatuh, maka ajak anak untuk membantu berdiri. Tentunya anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Sehingga nantinya ketika dia menemukan temannya yang terjatuh, dia akan membantu temannya seperti yang telah diajarkan oleh orang tuanya.
Ajak anak untuk membantu pekerjaan Anda yang sederhana. Melibatkan anak untuk ikut melakukan pekerjaan Anda akan membuatnya lebih peka. Tentunya hal ini sangat berguna bagi ia di masa depan. Anak akan lebih mandiri dan bertanggung jawab. Terlalu memanjakan anak dan tidak membiarkannya ikut terlibat, justru akan menyebabkan anak kurang pengertian.
Anda juga perlu mengajaknya untuk mengikuti kegiatan santunan sosial. Pada masa anak anak, mereka memiliki rasa kepemilikan yang tinggi sehingga sulit untuk berbagi. Namun dengan mengajak anak untuk ikut menyisihkan apa yang dimilikinya untuk orang lain, maka dia akan tumbuh menjadi pribadi yang suka membantu orang lain. Mereka juga akan menyadari bahwa masih banyak orang yang hidup lebih susah, sehingga membutuhkan bantuannya.
Video tentang seorang anak yang memakai seragam penuh lumpur ini, sempat membuat ibunya terdiam dan hendak marah. Namun ketika ibunya tahu bahwa anak tersebut menolong pegawai sekolah, mereka justru terharu dan merasa bangga. Tentunya Anda juga bisa mendidik anak agar memiliki sifat seperti anak dalam video tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain, mengajaknya membantu orang lain dan melibatkannya dalam kegiatan santunan sosial.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.