Inspirator Ir. Jarot Wijanarko yang juga pendiri Happy Holy Kids, membawakan ‘Tips Mengatasi Anak Emosional’ karya Agung Candra Setiawan yang mengungkapkan tentang alasan mengapa anak tumbuh menjadi anak emosional.
Anak emosional bukan karena ia hendak melawan orangtuanya, melainkan karena ia kesal. Anak kesal karena berbagai hal. Bisa karena kita terlalu sering melarangnya berbuat ini itu, kesal karena kita jarang menyentuh atau memperhatikannya.
Anak juga tumbuh dewasa dengan emosi beluap-luap karena ia biasa melihat orangtuanya sering berkomunikasi dengan nada tinggi (marah-marah).
Lalu bagaimana solusinya? Saksikanlah video berdurasi 4 menit ini dan temukan jawabannya.
Baca juga:
Si Kecil Tak Bisa Diam? Jangan Dimarahi, Bisa Jadi Ia Memiliki Kecerdasan Kinestetik yang Tinggi
Video inspirasi yang dibawakan oleh inspirator Ir. Jarot Wijanarko tentang cara mendidik si kecil yang emosional karya Agung Candra Setiawan ini, akan sangat disayangkan jika Anda lewatkan. Pada video tersebut, banyak cara yang disampaikan oleh sang inspirator untuk mengatasi anak anak yang mudah marah atau emosional. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda menyimak ulasan ini untuk mengetahui beberapa cara yang dapat digunakan.
Tips Untuk Mendidik Si kecil Yang Emosional dan Mudah Marah
1. Pahami Perilaku Anak
Anda harus bisa memahami perilaku anak, ketika si kecil marah itu bukan berarti dia kurang ajar atau memberontak tetapi merasa kesal. Biasanya penyebab anak kesal karena mereka menginginkan banyak hal, namun dia tidak mampu untuk melakukannya. Daripada memarahi anak tersebut, ada baiknya jika Anda malah membantu atau mengarahkan si kecil untuk bisa mencapai keinginannya tersebut.
Saat si kecil mudah marah, maka orang tua perlu dengan bijaksana untuk menanggapinya. Lantas apa penyebab dari si kecil bisa kesal atau marah? Kemungkinan karena Anda terlalu banyak memberikan larangan untuk si kecil. Oleh karena itu, agar si kecil tidak mudah marah atau emosional, larangan yang Anda berikan kepada mereka harus memiliki alasan logis yang dapat diterima oleh pikiran anak.
Jika selama ini Anda terlalu banyak memberi larangan pada si kecil, cobalah untuk mulai mengurangi larangan tersebut. Cobalah beri si anak kebebasan. Ketika selama Anda memberikan kebebasan tersebut dan dia merasa tidak mampu, terus pantau dan awasi. Jangan terlalu membatasi, sebab jika terlalu dibatasi perkembangan si kecil akan terganggu. Ketika anak diberikan kebebasan, dia akan merasa dicintai sehingga emosinya mudah untuk diatur.
2. Mengetahui Alasan Kenapa Anak Bisa Mudah Marah dan Emosional
Pada cara mendidik anak emosional yang disampaikan oleh Ir. Jarot, faktor yang menyebabkan si kecil mudah marah kemungkinan karena anak tersebut kurang kasih sayang, khususnya kurang sentuhan. Pada video tersebut menyebutkan jika anak sebenarnya butuh untuk disentuh, digandeng, dirangkul, ditepuk pundaknya hingga diajak tos. Karena sentuhan secara fisik yang didapat oleh anak, menggambarkan jika dia telah diterima.
Jangan lupa untuk memelajari tipe anak Anda. Biasanya anak perempuan lebih suka digandeng ketika berjalan, lalu lebih suka berpelukan ketika bertemu. Sedangkan untuk anak laki laki biasanya berbeda, mereka lebih suka tepukan di pundak. Diberi kata kata penyemangat dengan mengatakan dia hebat. Jika anak merasa telah diterima, dia akan bisa mengendalikan emosinya. Ketika anak telah diberikan sentuhan kasih sayang, maka dapat dipastikan jika dia bisa mengendalikan emosinya.
3. Berikan Si Kecil Keteladanan
Jika orang tua memiliki kebiasaan berbicara kepada si kecil dengan emosional dan menggunakan nada tinggi, maka ada kemungkinan dia akan menirukan perilaku tersebut. Atau ketika orang tua sedang bertukar pikiran dengan emosional, si kecil bisa juga menirukan kebiasaan buruk tersebut. Cara mendidik anak emosional yang paling mudah yaitu dengan memberikan keteladanan.
Saat orang tua mampu memberikan keteladanan ketika berbicara dengan nada yang halus dan lemah lembut serta bisa menjaga emosi, maka dapat dipastikan jika anak tersebut akan mengikutinya. Jangan terlalu sering menegur si kecil dengan intonasi yang emosional. Cobalah untuk sesekali memberikan pujian kepadanya, seperti ketika anak selesai mengerjakan pr atau si kecil bangun pagi, cobalah untuk mnengatakan kata kata yang memberikan dia semangat.
Selain itu, Anda bisa mencari kebaikan kebaikan si kecil yang lain seperti dia mau membantu nenek atau bermain dengan kakak, kemudian berikanlah dia pujian. Maka ketika si kecil dipuji dan diberikan hal hal yang baik, anak tersebut akan merasa telah diterima. Sehingga dia tidak akan emosional dan ketika si kecil berbicara dia akan lebih bisa menguasai perasaannya.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik lagi, agar bisa menuntun anak guna menghasilkan anak anak yang lebih baik lagi. Seperti yang disampaian di video dalam ulasan ini, untuk membuat anak menjadi tidak emosional dan tidak mudah marah memerlukan pengetian dari orang tua. Semoga tips dalam video inspiratif ini bisa membantu Anda dalam mendidik si kecil agar tidak emosional.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.