Vaksin Sinovac adalah salah satu vaksin yang digunakan dalam penanganan COVID-19. Akan tetapi, pertanyaan yang banyak diajukan Parents, apakah vaksin Sinovac aman untuk anak?
Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO (SAGE) tentang Imunisasi telah mengeluarkan rekomendasi sementara untuk penggunaan vaksin COVID-19 yang tidak aktif, Sinovac-CoronaVac, yang dikembangkan oleh Sinovac/China National Pharmaceutical Group.
Di Indonesia, Vaksin yang dikenal juga dengan nama CoronaVac ini sudah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Bagaimana Sinovac Bekerja?
Sinovac sendiri merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif sehingga tidak dapat bereplikasi lagi. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawan infeksi COVID-19 dalam tubuh.
Di dalam produk vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan. Fungsinya untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Uji Klinis Vaksin Sinovac
Laporan mengenai uji klinis sementara atau interim Sinovac tahap 3 yang dirilis oleh BPOM menunjukkan efikasi atau tingkat keampuhan vaksin corona Sinovac sebesar 65,3 persen. Angka tersebut sudah sesuai dengan standar atau ambang batas efikasi yang ditetapkan WHO, yakni minimal 50 persen.
BPOM juga telah mengevaluasi untuk kemudian mengeluarkan izin darurat penggunaan atau Emergency Use authorization (EUA) atas vaksin COVID-19 Sinovac. Sementara hasil uji klinis Sinovac di Turki menunjukkan hasil efikasi sebesar 91,25%. Di Brasil merevisi nilai efikasi Sinovac di sana yang sebelumnya 78% menjadi 50,4%.
Menurut perwakilan tim Komnas Penilai Obat, Jarir At Thobari, yang dikutip dari Hello Sehat, rendahnya tingkat efikasi vaksin Sinovac yang diujikan di Indonesia karena subjek pengujian merupakan masyarakat umum. Sementara di Brasil dan Turki sebagian subjek adalah tenaga kesehatan.
Selain karakteristik populasi dan subjek uji klinis, faktor lain yang memengaruhi tingkat efikasi adalah perilaku masyarakat dan proses transmisi.
Artikel terkait: Vaksin Sinovac Ilegal karena Tak Bersertifikat WHO? Ini Faktanya!
Apakah Vaksin Sinovac Aman untuk Anak?
Pada Maret lalu, Perusahaan Sinovac menyatakan vaksin COVID-19 miliknya aman untuk anak-anak usia 3-17 tahun. Pernyataan tersebut berdasarkan data awal yang juga telah diserahkan ke regulator obat Tiongkok.
Di Tiongkok sendiri uji klinis tahap awal dan menengah telah dilakukan dengan lebih dari 550 subjek menunjukkan vaksin ini akan menginduksi respon imun. Dua penerima mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin, satu berusia 3 tahun dan yang lainnya berusia 6 tahun. Sisa subjek percobaan mengalami gejala ringan.
Eng Eong Ooi, profesor di Duke NUS Medical school Singapore yang memimpin pengembangan vaksin terpisah mengungkapkan pendapatnya. “Respon tersebut menunjukkan bahwa vaksin itu aman dan akan menimbulkan respons imun yang berpotensi berguna terhadap SARS-CoV-2,” katanya dikutip dari Kontan.co.id.
Meskipun, menurutnya juga data yang disajikan secara publik oleh perusahaan tidak cukup untuk memberikan jawaban konklusif atas temuan tersebut.
Pemerintah Tiongkok sendiri mengizinkan penggunaan vaksin Sinovac untuk anak-anak pada awal Juni lalu. Sementara di Indonesia, penggunaan vaksin untuk anak-anak khususnya Sinovac telah resmi diizinkan setelah pengumuman yang dilakukan oleh presiden Joko Widodo.
Vaksin Sinovac telah dinyatakan aman digunakan anak usia 12 sampai 17 tahun setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah menyetujui percepatan vaksinasi COVID-19 pada anak usia 12-17 tahun.
Melansir laman Kompas.com, Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K), FAAP, FRCPI(Hon), ketua IDAI mengatakan bahwa percepatan vaksinasi COVID-19 ini bisa disegerakan. Pasalnya, vaksin tersebut sudah tersedia di Indonesia dan telah ada uji klinis fase 1 dan 2 yang hasilnya aman dan serokonversi tinggi.
Artikel terkait: Perbandingan Jenis Vaksin COVID-19, Manakah yang Terbaik?
Vaksin Sinovac Aman untuk Anak, Ini Syaratnya
Penggunaan vaksin Sinovac dapat diterapkan kepada anak-anak dengan memperhatikan beberapa syarat, yaitu:
- Usia 12-17 tahun
- Dosis 3 ug (0,5 ml), penyuntikan intramuskular di otot deltoid lengan atas, diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan
- Belum diperbolehkan untuk anak usia 3-11 tahun (menunggu hasil kajian berikutnya).
- Penggunaan vaksin Sinovac pada anak juga harus memperhatikan kontraindikasinya
Berikut ini kontraindikasi yang perlu diperhatikan:
- Defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol.
- Penyakit Sindrom Gullian Barre, mielitis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
- Anak kanker yang sedang menjalani kemoterapi/radioterapi.
- Sedang mendapat pengobatan imunosupresan atau sitostatika berat.
- Demam 37,5 derajat Celcius atau lebih.
- Sembuh dari COVID-19 kurang dari 3 bulan.
- Pasca-imunisasi lain kurang dari 1 bulan.
- Hipertensi tidak terkendali.
- Diabetes melitus tidak terkendali.
- Penyakit-penyakit kronik atau kelainan kongenital tidak terkendali
Dengan demikian, vaksin Sinovac aman untuk anak ya, Parents. Asalkan si buah hati telah memenuhi beberapa syarat di atas.
****
Baca juga:
7 Fakta Vaksin AstraZeneca, Fatwa MUI Menyatakan Boleh Digunakan!
Begini Cara Cek Daftar Penerima Vaksin COVID-19 Gratis
Vaksin COVID-19 untuk Lansia, Apakah Aman Diberikan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.