Vaksin HPV untuk Anak Bisa Cegah Kanker Serviks, Kapan Bisa Diberikan? Ini Kata Dokter
Kapan sebaiknya vaksin HPV diberikan pada anak? Amankah untuk mencegah penyakit seperti kanker serviks?
Apakah vaksin HPV bisa diberikan untuk anak?
Kasus kanker serviks atau leher rahim yang kerap menyerang perempuan semakin meningkat. Adapun penyakit ini dipicu oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV).
Lantas, dalam upaya pencegahan penyakit ini sejak dini, apakah vaksin HPV bisa diberikan untuk anak?
Ini penjelasan dokter, Parents.
Artikel terkait: Jangan Abaikan! Fakta dan Jadwal Lengkap Vaksin Anak Menurut Ahli
Sejak Usia Berapa Vaksinasi HPV Bisa Diberikan pada Anak?
Vaksinasi HPV merupakan salah satu langkah efektif untuk mencegah penyakit kanker serviks.
Tidak hanya untuk perempuan dewasa, anak-anak juga sudah bisa mulai menerima vaksinasi ini, loh, Parents.
Bukan tanpa alasan, pemberian vaksin HPV sedini mungkin dilakukan agar kekebalannya terhadap infeksi HPV bisa terbentuk sempurna.
Sehingga ketika dewasa, kecil kemungkinannya ia terkena penyakit terkait infeksi virus tersebut.
Kapan imunisasi atau vaksin HPV diberikan kepada anak?
Vaksinasi HPV sudah bisa diberikan pada si Kecil mulai usia 9 hingga 13 tahun. Pada rentang usia tersebut, imunitas anak sedang baik-baiknya atau optimal sehingga vaksin HPV akan memberikan pencegahan penyakit terkait infeksi virus tersebut dengan baik.
Hal ini pun dijelaskan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Ia menjelaskan, pemberian vaksin HPV pada anak bisa dimulai sejak usianya 9 – 13 tahun, dan cukup diberikan dua kali dosis saja.
Maria memaparkan, “Sangat bagus jika kita sebagai orangtua sudah ada keinginan memberikan perlindungan terhadap anak dari penyakit seperti kanker serviks. Vaksinasi HPV ini memang sudah bisa diberikan mulai usia 9 tahun.
“Jadi, mulai usia 9 hingga 13 tahun itu, bisa mulai melakukan vaksinasi, cukup dua kali saja dengan tenggang waktu 0 dan 6.
“Artinya, misalnya hari ini diberikan vaksinasi, lalu enam bulan kemudian barulah diberikan lagi vaksinasi dosis berikutnya,” ungkapnya dalam acara ‘Girl Power: Living Life to the Fullest’ yang diselenggarakan oleh Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) beberapa waktu lalu.
Artikel terkait: Pentingnya Vaksin IPV untuk Anak, Cegah Kelumpuhan Akibat Virus Polio
Apakah Vaksin HPV Hanya untuk Anak Perempuan?
Lebih lanjut, dokter Venia Eng, M.Sc., perwakilan dokter dari KICKS, pun menjelaskan bahwa pemberian vaksinasi ini juga tidak hanya untuk anak perempuan. Namun, sudah bisa juga diberikan untuk anak laki-laki.
“Bukan cuma untuk anak dan remaja perempuan, laki-laki juga bisa mulai diberikan vaksinasi. Karena, ini akan bermanfaat juga untuk mencegah penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV,” ungkap Venia.
Selain mencegah kanker serviks, pemberian vaksin HPV juga dinilai bisa mencegah penyakit lain yang disebabkan virus serupa seperti kanker anus, penyakit prakanker pada vagina dan anal, hingga kutil kelamin.
Vaksin HPV Aman untuk Anak
Parents tak perlu khawatir, vaksin HPV ini juga sudah terbukti keamanannya bagi anak-anak, kok.
Sama seperti vaksin yang sudah beredar, vaksin HPV juga sudah melewati berbagai uji klinis yang panjang sebelum akhirnya diberikan pada masyarakat luas.
Menurut data Centers for Disease Control Amerika Serikat, penelitian menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan efektif.
Untuk efek samping yang muncul pun biasanya bersifat ringan, sama seperti imunisasi pada umumnya. Beberapa efek samping yang timbul biasanya adalah munculnya kemerahan pada area bekas suntikan, demam, sakit kepala, mual, atau pun sakit perut.
Selain itu, kerap beredar juga mitos bahwa vaksinasi HPV dapat mengganggu kesuburan pada anak kelak.
Namun, pernyataan tersebut tidaklah benar, Parents. Pasalnya, vaksin HPV tidak terbukti dapat menyebabkan masalah kesuburan pada anak.
Jenis vaksin ini bekerja untuk mencegah infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan penyakit kanker serviks. Penyakit tersebutlah yang malah nantinya bisa mengganggu kesuburan perempuan.
Sementara itu, secara umum, vaksinasi HPV juga memang sebaiknya diberikan sebelum seseorang aktif secara seksual.
Kalau orang yang sudah aktif secara seksual baru mau melakukan vaksin, maka ia harus melakukan pemeriksaan pap smear terlebih dulu.
Maka, pemberian vaksinasi HPV pada anak yang belum aktif secara seksual merupakan langkah yang tepat. Hal ini akan memberikan perlindungan optimal pada tubuhnya agar tidak terinfeksi virus tersebut.
Artikel terkait: Kanker Serviks Mengancam Kesehatan Perempuan Indonesia, Waspadai 5 Faktor Risikonya!
Upaya Mencegah Kanker Serviks Sejak Dini selain Vaksinasi
Tidak hanya vaksinasi, orangtua juga bisa melakukan upaya pencegahan lain agar anak bisa terbebas dari kanker serviks di kemudian hari.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mulai memberikan pembekalan mengenai edukasi seks pada anak.
Seperti yang dijelaskan dokter Maria, edukasi seksual perlu diberikan sejak dini pada anak.
Hal ini tidak hanya bermanfaat agar ia terhindar dari penyakit berbahaya, tetapi juga agar ia bertanggung jawab dengan tubuhnya di kemudian hari.
“Usia 9 hingga 13 tahun itu juga sudah mulai akil baligh, ya. Jadi, kita harus sudah memberikan edukasi seksual, mengajarkan kebersihan organ intim yang baik, sehingga dari kebiasaan-kebiasaan baik itu, anak juga akan bertumbuh dengan menjaga kesehatan dirinya,” pungkas Maria.
Artikel terkait: Inilah Panduan Pendidikan Seksual untuk Anak Menurut UNICEF dan WHO
***
Nah, itulah penjelasan seputar pemberian vaksin HPV untuk anak.
Jadi, jika ingin memberi perlindungan pada si Kecil agar tidak mengalami penyakit ganas seperti kanker servis, Anda tidak perlu menunggu ia dewasa dulu untuk mendapat vaksinasinya, ya, Parents.
Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Mengenal Vaksin Hib, Imunisasi Penting untuk Otak dan Paru-Paru Anak
Penting untuk Pasangan dan Calon Buah Hati, Lakukan 5 Imunisasi Pranikah Ini
8 Tips Menenangkan Anak Saat Imunisasi yang Bisa Parents Lakukan