Selain pemandangan alamnya yang indah, Bromo juga menyimpan tradisi dan warisan budaya yang kaya, salah satunya Upacara Kasada. Upacara penyucian alam ini menjadi salah satu tradisi yang dipersembahkan pada para leluhur oleh Suku Tengger, penganut agama Hindu.
Setiap satu tahun sekali, upacara ini rutin diadakan. Biasanya upacara ini diadakan di Pura Luhur Poten di lereng Gunung Bromo. Ada pun poten ini merupakan lahan berupa lautan pasir yang terdapat 3 bangunan, misalnya saja candi untuk pemujaan.
Bisa dibilang, upacara ini menjadi ciri khas yang sudah ada secara turun temurun dari masyarakat di wilayah Gunung Bromo. Lalu seperti apa proses upacara Kasada ini?
Upacara Kasada: Waktu, Tempat, dan Urutan Pelaksanaan Oleh Suku Tengger
Makna dan Waktu Upacara
Upacara diadakan pada Raya Radya Kasada. Ada pun tanggal pelaksanaannya ini yakni antara hari ke-14, 15, dan 16 pada bulan 10 penanggalan Jawa, biasa disebut juga Bulan Kasada. Lebih spesifiknya lagi, upacara dimulai saat purnama muncul, dimulai tengah malam hingga menjelang dini hari.
Bagi Suku Tengger, upacara ini menjadi salah satu momen persembahan pada leluhur atau Hyang Widhi. Hal ini bertujuan agar masyarakat terhindari dari musibah, bisa mendapatkan keselamatan serta keberkahan.
Di sisi lain, menurut masyarakat setempat makna mendalam berupa penghargaan pada alam juga menjadi salah satu tujuan dari upacara ini. Karenanya, Suku Tengger sangat menjaga kebersihan alam dan wilayah Bromo yang indah. Bagi mereka, Bromo dianggap sebagai pusat dari dunia.
Anggapan ini diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan, masyarakat setempat pun memiliki aturan pembangunan rumah dan sanggar untuk menghadap kea rah Bromo.
Artikel Terkait: Jadi Spot Liburan Atta dan Aurel, Intip 6 Situs Wisata Bromo yang Wajib Dikunjungi Ini!
Pelaksanaan Upacara
Foto: Pegi Pegi
Proses pelaksanakaannya sendiri dimulai dengan berjalan secara beriringan menuju kawah gunung. Sambil berjalan, Suku Tengger membawa sesajen lalu dilemparkan ke kawah Gunung Bromo.
Masyarakat membawa beragam hasil tani maupun ternak menggunakan tempat yang disebut dengan Ongkek. Tempat ini memang dibuat khusus hanya untuk Upacara Kasada. Nantinya, hasil ternak maupun tani ini yang akan dilemparkan ke kawah Bromo sebagai bagian dari persembahan.
Dipercaya bisa mendapatkan keberkahan, ritual ini pun menjadi momentum dari banyak orang, khususnya suku Tengger pedalaman untuk mendapatkan ongkek berisi sesajen. Tak sedikit masyarakat yang datang dan memesan tempat jauh-jauh hari agar bisa menyaksikannya.
Secara runut, upacara ini memiliki beberapa tahapan. Upacara akan dimulai dari ritual Puja, Manggala Upacara, Ngulat Umat, Tri Sandiya, Muspa, Pembagian Bija, Diksa Widhi dan terakhir persembahan sesaji ke kawah Gunung Bromo.
Ongkek yang telah siap pun dibawa secara beriringan oleh Suku Tengger. Mereka berjalan dari Pendopo Agung sampai ke Pura Luhur Poten yang jaraknya 8 km.
Dukun akan memberikan mantra keselamatan saat singgah. Dengan diiringi gamelan dan penerangan obor, sesaji pun dilemparkan ke kawah. Puncak dari upacara ialah adanya penampilan sendratari Rara Anteng Jaka Seger di panggung terbuka Desa Ngadisari.
Artikel Terkait: 10 Destinasi Wisata di Dieng yang Unik Serta Tips Aman Travelling di Masa Pandemi
Lokasi Penting Pelaksanaan Upacara Kasada
Saat prosesnya, ada tiga tempat penting yang dilalui, di antaranya
1. Rumah Dukun Adat
Pertama, upacara ini diadakan di rumah dukun adat. Dukun adat di rumahnya melakukan ritual yang disebut semeninga. Ini merupakan persiapan untuk memberitahu para Dewa bahwa upacara sudah siap dan akan segera dimulai.
2. Pura Luhur Poten
Tempat berupa lahan padang pasir untuk prosesi upacara. Di Kawasan ini, ada beberapa tempat penting seperti:
- Mandala Utama sebagai tempat pemujaan persembahyangan.
- Mandala Madya yang menjadi bagian tengah sebagai tempat persiapan, dan pengiring upacara. Terdiri dari bagian bangunan Kori Agung Candi Bentar, dan Bale Kentongan.
- Mandala Nista merupakan sisi peralihan bagian luar menuju dalam poten.
3. Kawah Gunung Bromo
Inti dari upacara ini sebetulnya diadakan di kawah gunung Bromo. Sesaji yang dibawa masyarakat akan dilemparkan. Hal ini menjadi salah satu ungkapan rasa syukur dari masyarakat.
Artikel Terkait: 7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, dari Suku Mana Sajakah?
Itulah berbagai hal menarik mengenai Upacara Kasada yang dilaksanakan secara rutin oleh Suku Tengger. Sungguh kaya ya, warisan budaya Indonesia!
****
Baca Juga:
Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia
5 Ritual atau Tradisi Kehamilan di Berbagai Daerah Indonesia
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.