Saat Si Kecil sakit memang menjadi momen yang paling mengkhawatirkan ya, Parents? Beberapa perawatan memang bisa dilakukan di rumah. Namun, beberapa kondisi mengharuskan untuk membawa ke UGD bayi yang sakit.
Tentu saja, Parents terlebih dahulu harus memantau berbagai gejala yang dialami Si Kecil. Bila penyakitnya ternyata perlu penanganan khusus dan cepat, maka harus segera dibawa ke UGD atau Unit Gawat Darurat. Berikut penjelasan selengkapnya!
Artikel terkait : Kisah Parents: “Jangan abaikan demam, bayi kecilku alami dengue shock syndrome”
Daftar isi
Kapan Kondisi yang Tepat untuk Membawa Bayi ke UGD?
Melansir Today’s Parents dan sejumlah sumber lain, inilah beberapa kondisi yang mengharuskan bayi dibawa ke UGD.
1. Bawa ke UGD Bayi yang Mengalami Kesulitan Bernapas
Kirstin Weerdenburg, dokter gawat darurat anak di Pusat Kesehatan IWK di Halifax, menyarankan untuk memerhatikan pola napas anak. Satu-satunya otot yang digunakan untuk bernapas adalah diafragma. Jika mereka menggunakan otot lain untuk bernapas maka bisa jadi tanda gawat darurat. Tanda lain, termasuk mengi terus-menerus, bibir atau wajah tampak biru.
2. Sakit Perut Pada Satu Titik
Sakit perut sering disertai dengan diare, sembelit, atau masalah pencernaan lain sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, bila sakitnya sampai membuatnya tidak bisa beraktivitas atau hanya ada pada satu titik saja, ini bisa dicurigai sebagai penyakit serius seperti radang usus buntu yang biasanya disertai dengan gejala demam muntah kehilangan nafsu makan dan mual.
3.Terluka Parah
Ketika anak mengalami kecelakaan sehingga menyebabkannya terluka parah,tidak sadarkan diri atau tidak responsif maka harus dibawa ke UGD. Ini juga termasuk nila mengalami pendarahan yang tidak terkendali dan cedera kepala, leher, atau tulang belakang. Selain itu, bayi yang mengalami lupa bakar juga harus segera di tangani.
4. Bawa Ke UGD Bayi yang Mengalami Reaksi Alergi
Bila mengalami ruam, gatal, kesulitan bernapas, pucat, pusing, bibir biru, terutama setelah makan sesuatu. Sebaiknya dibawa ke UGD karena dikhawatirkan mengalami anafilaksis (reaksi alergi parah)
5. Demam Tinggi
Demam adalah penyebab umum bayi dan balita dibawa ke dokter. Melansir laman Mount Sinai, beberapa kondisi demam yang harus dibawa ke UGD, antara lain bayi di bawah 3 bulan memiliki suhu dubur 38 ° C atau lebih, bayi berusia 3 hingga 12 bulan dengan demam 39 ° C atau lebih tinggi. Kemudian bayi berusia di bawah 2 tahun dan mengalami demam yang berlangsung lebih dari 48 jam. Bayi atau balita demam 40,5°C.
6. Kejang
Melansir Kids Health, kejang merupakan salah satu kondisi yang mengharuskan orang tua membawa bayinya ke UGD. Hal ini disebabkan oleh aktivitas listrik yang tidak biasa pada otak sehingga menyebabkan perubahan perilaku gerakan atau perasaan
7. Tanda Darurat Lain Pada Bayi
The Royal Children’s Hospital, menyarankan bayi dibawa ke UGD, bila mengalami
- sulit bernapas
- pucat atau biru di sekitar bibir
- Tidak responsif
- Ruam yang tidak memudar saat ditekan
- Kejang
Serta gejala lain, seperti:
- Titik lemah di bagian atas kepala mereka tampak penuh atau menonjol
- Tangisan atau teriakan bernada tinggi
- Kesulitan membangunkan atau tidak bangun untuk makan
Artikel terkait : Dilarikan ke Rumah Sakit, Citra Kirana Mengalami Mastitis
Persiapan Sebelum Membawa Si Kecil ke UGD
Membawa anak ke UGD memang perlu segera dan butuh banyak persiapan. Merangkum Healthy Children, inilah beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum membawa anak ke UGD.
- Perawatan di rumah: Jika anak demam bisa diberi obat penurun panas tetapi ingatlah untuk mencatat waktu dan dosis yang Anda berikan kepada anak, karena ini akan menjadi salah satu pertanyaan pertama yang ditanyakan di UGD.
- Bawa obat dan riwayat kesehatan anak: staf UGD biasanya menanyakan daftar obat yang telah diminum, asuransi kesehatan, identitas anak, riwayat alergi yang diketahui, hingga riwayat medis dan bedah sebelumnya.
- Jangan bawa anak ke UGD: anak kecil selain pasien biasanya dilarang masuk ke UGD. Selain itu, Parents juga bisa fokus pada kebutuhan anak yang sakit.
- Jangan lupakan perlengkapan sederhana: selimut, bantal, atau mainan kesayangan mungkin akan membuat anak merasa nyaman.
- Tetap tenang: jangan panik, sebab kepanikan orangtua justru membuat anak semakin rewel dan gelisa
Artikel terkait : “Bayi saya muntah kuning pada usia 10 hari, dia bisa saja meninggal!”
Pertanyaan Populer Terkait UGD Bayi
37.5 Apakah demam pada anak?
Melansir Mayo Clinic, suhu rata-rata secara tubuh 37 C. Suhu yang diambil menggunakan termometer mulut suhu mulut 37,8 C atau lebih tinggi umumnya dianggap demam.
Apakah BPJS bisa digunakan di UGD?
BPJS bisa digunakan di UGD tanpa rujukan bila terpenuhi kriteria gawat darurat ditetapkan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
Apa ciri ciri bayi demam?
Kenaikan suhu tubuh jadi ciri utama bayi demam. Beberapa tanda lain seperti berkeringat, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan selera makan, lekas marah, dehidrasi, dan lemah.
Demikian penjelasan tentang berbagai kondisi bayi harus dibawa ke UGD. Tetap pantau kondisi Si Kecil dan segera bawa ke UGD bila mengalami kondisi darurat.
***
Going to the Emergency Room
https://kidshealth.org/en/parents/emergency-room.html
10 Things for Parents to Know Before Heading to the ER
Should I bring my child to the Emergency Department?
https://www.rch.org.au/emergency-department/Should_I_bring_my_child_to_the_Emergency_Department_/
9 times you should definitely take your kid to the ER
https://www.todaysparent.com/kids/kids-health/when-to-go-to-the-er-for-kids/
Baca juga :
Bayi Ini Ketularan Alergi Kosmetik Palsu Lewat ASI, Jadi Peringatan bagi Semua Ibu
Kasus Ibu Kehilangan Bayinya karena Tidak Swab Tes, RSIA Ananda Beri Klarifikasi
Akibat jajanan ini, anak 14 tahun dilarikan ke UGD, Parents perlu waspada!