X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Adenoma Hipofisis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Bacaan 4 menit

Adenoma hipofisis adalah kondisi tumbuhnya tumor pada kelenjar hipofisis otak, yang berperan penting dalam mengatur keseimbangan berbagai hormon dalam tubuh.

Seperti yang kita ketahui, otak merupakan organ yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh. Salah satunya, mengatur berbagai fungsi hormon di dalam tubuh melalui kelenjar hipofisis (pituitari), yang terletak di belakang mata dan di bawah otak depan.

Kelenjar hipofisis, yang sering disebut sebagai ‘master gland’, hanya berukuran sebesar kacang. Akan tetapi, perannya sangat penting dalam berbagai fungsi tubuh. Kelenjar hipofisis memproduksi hormon yang mengatur organ-organ penting dalam tubuh, di antaranya kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, dan organ reproduksi pria serta wanita. Kelenjar ini jugalah yang berperan dalam fungsi pertumbuhan dan pengaturan tekanan darah.

Tumor yang berasal dari kelenjar ini disebut dengan adenoma hipofisis. Kejadiannya tergolong jarang, dan umumnya bersifat jinak sehingga tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Gejala Adenoma Hipofisis

Adenoma Hipofisis

Adenoma hipofisis jarang menimbulkan gejala ketika ukurannya masih kecil. Namun seiring dengan semakin membesarnya ukuran tumor, dapat menimbulkan gejala-gejala seperti:

  • Sakit kepala.
  • Mual dan muntah.
  • Gangguan penglihatan.
  • Berat badan bertambah.
  • Mudah memar.
  • Kelemahan otot.
  • Kebingungan.
  • Detak jantung tidak beraturan.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Tangan dan kaki membesar.
  • Gairah seksual menurun.
  • Disfungsi seksual.
  • Rambut rontok.
  • Kejang.
  • Pada wanita dapat terjadi perubahan siklus haid, keluar ASI pada saat tidak menyusui, atau sebaliknya ASI yang sedikit di masa menyusui.

Gejala yang timbul pada seseorang tergantung dari jenis tumor yang tumbuh. Jadi, tiap-tiap individu yang mengalami adenoma hipofisis dapat mengalami kombinasi gejala yang berbeda-beda.

Penyebab Adenoma Hipofisis

Penyebab tumbuhnya tumor pada kelenjar hipofisis belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli meyakini bahwa kemunculan tumor dipengaruhi oleh kelainan genetik atau adanya riwayat keluarga dengan kondisi serupa. 

Diagnosis Adenoma Hipofisis

Adenoma Hipofisis

Adenoma hipofisis jarang terdiagnosis di awal kemunculannya karena gejala yang muncul mirip kondisi lain. Bila dokter mencurigai adanya adenoma hipofisis, pemeriksaan-pemeriksaan berikut mungkin dilakukan untuk menegakkan diagnosis:

  • Tes darah dan urin untuk mengukur kadar hormon dalam tubuh.
  • Pemeriksaan radiologi dengan CT scan atau MRI untuk memeriksa ukuran dan lokasi tumor.
  • Pemeriksaan mata untuk menentukan apakah tumor hipofisis telah memengaruhi penglihatan.

Bila diperlukan, dokter akan merujuk ke ahli endokrin untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Cara Mengobati Adenoma Hipofisis

Umumnya, adenoma hipofisis tidak memerlukan pengobatan intensif. Dokter akan menyesuaikan pengobatan tumor dengan jenis, ukuran, dan seberapa jauh tumor telah tumbuh di dalam otak.

1. Obat-Obatan

Obat-obatan diperlukan untuk menghambat produksi hormon tertentu yang berlebihan. Kadang-kadang, obat-obatan juga membantu mengecilkan beberapa jenis tumor hipofisis.

2. Operasi

Adenoma Hipofisis

Operasi pengangkatan tumor diperlukan bila tumor menekan saraf optik (mata) atau ketika tumor memproduksi hormon tertentu secara berlebihan. Dokter akan mengangkat tumor melalui hidung tanpa sayatan (transsphenoidal transnasal endoskopi) atau dengan sayatan pada bagian atas kulit kepala (kraniotomi).

3. Radioterapi

Radioterapi menggunakan sumber radiasi berenergi tinggi untuk menghancurkan sel-sel tumor. Pengobatan ini dapat menjadi pilihan ketika tumor tetap ada atau muncul kembali setelah operasi dan menyebabkan gejala yang tidak dapat diatasi dengan konsumsi obat-obatan.

4. Penggantian Hormon Hipofisis

Bila tumor hipofisis atau operasi tumor menyebabkan turunnya produksi hormon, individu akan memerlukan hormon pengganti untuk mempertahankan kadar hormon yang normal. Beberapa orang yang menjalani pengobatan radiasi juga membutuhkan penggantian hormon hipofisis.

Selain berbagai pengobatan di atas, perubahan gaya hidup sangat disarankan selama dan setelah mendapatkan pengobatan dari dokter, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup. Beberapa di antaranya:

  • Tidak merokok.
  • Membatasi minum alkohol harian.
  • Mengonsumsi makanan sehat (terutama buat dan sayuran).
  • Segera beristirahat bila mulai merasa lelah saat beraktivitas.
  • Cukup tidur setidaknya 6 sampai 8 jam sehari.
  • Mengelola stres dengan meditasi dan yoga.

Pengobatan adenoma hipofisis dapat membuat Anda merasa lemah. Konsumsi makanan sehat disertai dengan mengelola stres dapat membantu Anda menjadi lebih berenergi dan positif selama menjalani pengobatan.

Apakah Adenoma Hiposifis Bisa Dicegah?

Sampai saat ini, belum ada cara untuk mencegah adenoma hipofisis oleh karena tidak ada faktor gaya hidup atau lingkungan yang diketahui menyebabkan kemunculannya.

Referensi:

  • Cancer. What’s New in Pituitary Tumor Research?. 
  • Healthline. Pituitary Cancer: Symptoms, Diagnosis, and Treatments. 
  • Mayo Clinic. Pituitary tumors – Symptoms and causes.
Cerita mitra kami
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Selain Menjaga Kebersihan, Ini Upaya Lain yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Mengenal Lebih Jauh Gejala Hepatitis A
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Diare dan Dehidrasi pada Anak
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini
Faktor Risiko Hepatitis A: Seseorang Lebih Mudah Terkena Hepatitis A Jika Memiliki Kondisi Ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Adisty Titania

  • Halaman Depan
  • /
  • TAPpedia
  • /
  • Adenoma Hipofisis: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Bagikan:
  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

  • Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

    Sindrom Asperger pada Anak: Penyebab, Gejala, Perawatan

  • Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

    Radang Tenggorokan pada Anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Pertolongan Pertama

  • Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

    Bukan Hanya Menopause, Ini Penyebab Hot Flashes dan Cara Mengatasinya

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.