Tak ada yang memungkiri dampak sentuhan ibu mampu membuat anak merasa nyaman dan tenang. Bahkan dalam jangka panjang, sentuhan ibu juga memiliki efek positif pada perkembangan emosional dan fisik anak. Tidak hanya itu, sentuhan ibu bahkan dapat membantu anak mengatasi trauma, misalnya trauma gempa, dan trauma akibat bencana alam lainnya.
Pendapat tentang sentuhan dapat mengubah hidup seseorang juga telah terbukti secara ilmiah. Menurut American Psychological Association, sentuhan dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi.
Sentuhan ibu mampu pulihkan trauma gempa
Hal ini melatarbelakangi NIVEA #SentuhanIbu, untuk mendukung para ibu di Desa Kekait, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pasca gempa besar pada bulan Juli 2018 lalu. Gempa tersebut tentu menyebabkan kerugian fisik dan mental.
Pada korban gempa, fase tersulit adalah memulihkan trauma, terutama pada ibu dan anak. Dan seorang ibu dalam keadaan apa pun, harus dapat memberikan dukungan kepada anak-anak dan keluarga mereka.
Artikel terkait: Apakah Anak Saya Mengalami Trauma?
Pengalaman terhadap situasi bencana alam dapat terekam oleh otak dan dimaknai sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Bencana yang dialami oleh seseorang, termasuk anak-anak, dapat berdampak pada kecemasan dan stres dengan intensitas yang cukup kuat.
NIVEA Sentuhan Ibu melalui Program Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial bagi Ibu dan Anak di Lombok. Program ini bertujuan untuk membantu meringankan beban mental dan psikososial para ibu, sebagai figur yang memiliki peran sentral dalam keluarga.
Program NIVEA Sentuhan Ibu yang dilakukan bersama One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Udayana, yang didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI bagi ibu dan anak korban gempa bumi ini dilakukan selama 3 bulan, dan didasari pada kekuatan sentuhan ibu.
Sentuhan melalui pijatan atau pelukan, sebagai salah satu langkah untuk menurunkan tingkat kecemasan dan tekanan psikologis anak.
Dampak positif sentuhan ibu
Program yang diikuti oleh 168 ibu dan anak ini menunjukkan hasil positif terhadap perubahan kesehatan mental para ibu juga anak yang terdampak bencana gempa bumi di Lombok tahun 2018 lalu. Hasil intervensi menunjukkan para ibu menjadi lebih menghargai hubungan antara ibu dan anak melalui komunikasi juga sentuhan.
Mereka juga merasakan adanya penurunan tingkat kecemasan dan stres yang dibuktikan melalui mood sheet (kuesioner untuk mengukur suasana hati), yang diisi oleh para ibu sebelum dan sesudah intervensi.
Terdapat pula peningkatan pada aspek bonding antara ibu dan anak. Secara umum, lebih dari 85 persen penerima program merasa lebih baik setelah mengikuti program NIVEA Sentuhan Ibu.
Artikel terkait: Trauma melahirkan bisa dialami semua ibu, ini gejala dan cara mengatasinya
Inisiatif NIVEA Sentuhan Ibu sendiri sudah dimulai sejak tahun 2016-2017 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bandung (khusus bagi anak dengan disabilitas penglihatan). Pada tahun 2017-2018, inisiatif ini berlanjut ke SLBN Yogyakarta, khusus bagi anak berkebutuhan khusus.
Tahun ini, NIVEA Sentuhan Ibu memperluas jangkauan programnya untuk menolong keluarga terdampak gempa di Lombok, dengan membantu para ibu yang memiliki beban besar untuk menjaga keluarga agar bisa pulih dari trauma dan melanjutkan hidupnya.
Bagi anak, pulih dari trauma bencana memungkinkannya memiliki tumbuh kembang yang positif ke depan, sehingga diharapkan pengalaman traumatis ini tidak akan memengaruhi masa depan mereka.
Persiapan anak menghadapi gempa bumi
Setelah anak sudah bisa mengatasi rasa traumanya dari apa yang dialaminya hari ini, di lain waktu Anda bisa mengajaknya berbicara tentang gempa bumi:
1. Anda bisa mengajak anak membahas tentang gempa bumi. Luangkan waktu bersama keluarga Anda untuk mendiskusikan bagaimana dan mengapa gempa terjadi.
Jelaskan bahwa gempa bumi adalah peristiwa alamiah dan bukan kesalahan siapa-siapa. Gunakan kata-kata sederhana yang anak bisa mengerti
2. Temukan tempat yang aman di rumah Anda. Kenali dan diskusikan tempat yang aman di setiap ruangan rumah sehingga anak bisa langsung mempraktikkannya saat merasakan gempa.
Tempat yang aman adalah tempat yang bisa Anda pilih, seperti di bawah meja atau meja yang kokoh, atau di samping dinding.
3. Lakukan latihan gempa. Berlatihlah secara teratur dengan keluarga Anda apa yang akan Anda lakukan jika terjadi gempa terjadi
Mempraktikkan latihan gempa akan membantu anak-anak memahami apa yang harus dilakukan jika Anda tidak dengan mereka saat terjadi gempa bumi.
4. Bagi ibu bekerja, latih pengasuh anak atau ART di rumah tentang prosedur yang harus dilakukan saat gempa terjadi. Evakuasi seperti apa yang harus dilakukan ketika Anda tidak ada di rumah.
Baca juga:
Jangan panik, begini cara melindungi anak saat terjadi gempa bumi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.