Kabar soal transplantasi jantung babi ke manusia menjadi perbincangan hangat belakangan ini. Seorang pria di Amerika, David Bennett, disebut menjadi orang pertama yang menerima cangkok jantung babi.
Operasi tersebut dilakukan oleh tim di University of Maryland Medicine. Berdasarkan laporan, saat ini kondisi Bennett membaik pascaoperasi. Praktik ini menjadi terobosan baru di dunia medis.
Akan tetapi, penemuan ini justru menuai kontroversi terkait hak hewan dan juga pandangan agama. Berikut fakta-faktanya!
Artikel Terkait: 5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui
Fakta-Fakta Transplantasi Jantung Babi ke Manusia dan Pandangan Islam
1. Transplantasi Jantung Babi ke Manusia Pertama di Dunia
Sumber: newyorkpost
Mengutip BBC, seorang pria AS David Bennet telah menjadi orang pertama di dunia yang mendapatkan transplantasi jantung dari babi yang dimodifikasi secara genetik.
David Bennett yang berusia 57 tahun dalam kondisi baik setelah tiga hari melakukan prosedur yang menghabiskan waktu tujuh jam eksperimental di Baltimore.
Transplantasi dianggap sebagai harapan terakhir untuk menyelamatkan hidup Bennett, meskipun belum jelas apa peluang jangka panjangnya untuk bertahan hidup.
Artikel Terkait: Anak ini Bantu Transplantasi Ginjal Ayahnya dengan “Meme Anak Sukses”
2. Bisa Cegah Krisis Kekurangan Organ
Berdasarkan laporan kantor berita AFP, babi yang digunakan dalam transplantasi telah dimodifikasi secara genetik untuk melumpuhkan beberapa gen yang menyebabkan organ tersebut ditolak oleh tubuh Bennett.
Bagi tim medis yang melakukan transplantasi tersebut menjadi kesuksesan dari penelitian bertahun-tahun dan dapat mengubah kehidupan di seluruh dunia.
Ahli bedah Bartley Griffith mengatakan operasi itu akan membawa dunia “satu langkah lebih dekat untuk memecahkan krisis kekurangan organ”. Saat ini 17 orang meninggal setiap hari di AS menunggu transplantasi, dengan lebih dari 100.000 dilaporkan dalam daftar tunggu.
3. Transplantasi Jantung Babi ke Manusia Masih Jadi Kontroversi
Transplantasi yang dilakukan oleh tim dokter di University of Maryland Medical Center kepada David Bennett rupanya menuai kontroversi. Banyak para pembela hak hewan yang mengecam tindakan ini.
People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), yang mengecam transplantasi jantung babi tersebut sebagai tindakan yang tidak etis, berbahaya, dan pemborosan sumber daya yang luar biasa.
Selain itu, ada juga perdebatan dari segi agama. Dalam Islam, jelas babi merupakan hewan yang haram untuk dikonsumsi dan juga najis. Sementara dalam agama Yahudi, babi termasuk hewan yang dilarang untuk dimakan.
4. Dokter Muslim di Balik Kesuksesan Transplantasi Jantung Babi
Sumber: Islami City
Kesuksesan transplantasi jantung babi ke manusia juga tidak lepas dari peran seorang dokter Muslim asal Pakistan, Dr Muhammad M Mohiuddin. Yang merupakan ahli xenotransplantasi, yakni transplantasi organ sel maupun jaringan spesies ke spesies lain. Ia telah melakukan penelitian bertahun-tahun mengenai hal ini.
Mengutip TRT World, usaha ia akhirnya membuahkan hasil pada 7 Januari, ketika timnya di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland berhasil mentransplantasikan jantung babi yang dimodifikasi secara genetik ke seorang pria bernama David Bennett yang menderita penyakit jantung parah.
Dr Mohiuddin merupakan direktur ilmiah program transplantasi hewan ke manusia di University of Maryland Medical Center bersama Dr. Bartley P. Griffith, dan telah memimpin operasi bersejarah tersebut.
Artikel Terkait: Bayi pertama hasil cangkok rahim telah lahir di Brazil
5. Pandangan Islam tentang Cangkok Jantung Babi
Sumber: USA Today
Dalam Islam, babi merupakan hewan yang haram untuk dimakan dan bagian tubuhnya termasuk najis. Penemuan tentang transplantasi jantung babi kepada manusia langsung menuai perdebatan.
Dar al-Ifta, otoritas Mesir yang berwenang mengeluarkan peraturan agama telah mengeluarkan fatwa bahwa katup jantung babi diperbolehkan bila ada kekhawatiran menyangkut keselamatan pasien yang kehilangan salah satu organnya.
Buya Yahya selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah juga turut memberikan tanggapannya. Menurutnya, persoalan tersebut tidak perlu diperdebatkan jika memang benar dilakukan oleh seorang dokter dan hal tersebut merupakan satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa pasien.
“Masalah kebolehannya ya itu boleh,” ungkap Buya Yahya dalam YouTube Al-Bahjah TV.
“Di dalam kasus pengobatan, kalau memang sudah tidak ada lagi sesuatu yang suci, maka bisa saja dan tidak ada masalah. Apalagi kasusnya ini adalah orang yang darurat. Jika memang betul menurut ilmu, ahli, pakar, dokter, bahwa jantung babi ini bermanfaat untuk dicangkokkan pada jantung manusia,” jelasnya lagi.
Itulah sejumlah fakta tentang transplantasi jantung babi ke dalam tubuh manusia. Hal ini merupakan penemuan baru yang perlu diapresiasi. Bagaimana menurut Parents?
Baca Juga:
Bayi Lahir Dari Sel Telur Yang Dibekukan 10 Tahun
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.