Belakangan ini banyak perusahaan start-up yang melakukan layoff terhadap karyawannya. Salah satunya Shopee yang telah melakukan PHK terhadap sejumlah karyawan di beberapa negara operasional perusahaan. Menurut data dari TrueUp Tech, sejak awal tahun 2022 hingga saat ini, ada lebih dari 120.000 karyawan startup global yang terkena PHK. Kalau sudah begini, penting bagi kita semua mengetahui tips mengatur uang pesangon hingga mendapatkan pekerjaan baru.
Ya, karyawan yang terkena PHK umumnya akan mendapat uang pesangon yang seharusnya bisa digunakan untuk menopang biaya hidup selama belum mendapat pekerjaan baru. Dalam mengelola orang pesangon, Parents harus bijak dan pantang menghamburkannya sebelum mendapat kerja lagi.
Apa saja sih tips dalam mengatur uang pesangon agar cukup menopang hidup? Simak bersama yuk, Parents
Artikel terkait: Cara Menghitung Pesangon Karyawan yang Wajib Diketahui
6 Tips Mengatur Uang Pesangon agar Cukup untuk Menopang Hidup
Dilansir dari Glints.com (21/04/21), berikut adalah tips mengatur uang pesangon untuk menopang hidup.
1. Hitung Aset yang Dimiliki
Saat baru saja mengalami PHK, pantas jika Parents merasa perasaan kecewa, kesal, sedih, dan marah. Namun, daripada terpuruk, Parents harus segera menata kehidupan barumu.
Parents bisa mulai dengan menghitung semua aset yang dimiliki. Mulai dari uang pesangon, tabungan, dana darurat, hingga investasi perlu diketahui jumlahnya. Hal ini penting dilakukan karena kamu harus tahu berapa banyak uang yang dimiliki untuk bertahan hidup sebelum kembali bekerja. Setelah mengetahui berapa jumlah uang yang dimiliki tentu kamu bisa memperkirakan berapa lama uang tersebut cukup digunakan untuk menopang kebutuhan sehari-hari.
2. Buat Anggaran Dana
Selanjutnya, Parents bisa membuat anggaran dana sebijak mungkin. Coba buat daftar pengeluaran wajib bulanan yang harus dipenuhi, seperti biaya listrik, air, internet, bensin, biaya untuk perlengkapan mandi, biaya makan, dll. Tuliskan secara detail, kemudian identifikasi dana untuk masing-masing kebutuhan. Hal ini tentu bisa memudahkan Parents untuk memantau keuangan.
Setelah itu, total dana yang dimiliki dibagi dengan total semua kebutuhan dana per bulan. Hasil pembagiannya adalah jangka waktu kamu bisa hidup dengan total dana yang sekarang ini Parents pegang. Saat mengetahui total dana, Parents bisa memperkirakan jangka waktu dalam menggunakan uang tersebut.
Artikel terkait: Kena PHK akibat pandemi Corona, ini 5 nasihat penting perencana keuangan
3. Negosiasikan Utang
Parents yang memiliki hutang harus menjalin komunikasi dengan orang yang memberi hutang. Coba perhatikan apakah uang Parents akan cukup jika digunakan untuk melunasi semua utang yang dimiliki. Jangan sampai uang untuk bertahan hidup habis untuk membayar utang. Jika memiliki beban kredit atau pinjaman tertentu, Parents juga bisa menegosiasikan untuk bisa mendapatkan relaksasi kredit.
Walau Parents memiliki uang dari pesangon, uang tersebut harus kamu jaga dan kondisikan supaya cukup untuk biaya hidup. Melunasi hutang dalam kondisi seperti ini hanya akan membuat Parents berhutang lagi. Nah, jika Parents berhasil menegosiasikan utang, jangan lupa dengan tanggung jawabmu. Segera cari kerja. Setelah dapat kerja, segera lunasi hutangnya.
4. Membandingkan Harga
Jika sebelumnya Parents tidak terlalu peduli dengan selisih harga di suatu toko, Parents harus memulai kebiasaan baru dalam memperhatikan harga. Dalam kondisi tak berpenghasilan, tentunya Parents harus mulai membandingkan harga dengan cermat.
Parents juga bisa memanfaatkan promo atau diskon. Tapi harus diingat, hanya untuk kebutuhan pokok. Jika ada diskon untuk hal-hal sekunder apalagi tersier, ya tidak perlu di beli.
Artikel terkait: Dampak pandemi sebabkan banyaknya PHK, ini yang bisa dipelajari
5. Belajar Berhemat
Teratur Menabung
Menurut Livecareer, Parents harus lebih cermat dalam mengatur keuangan, terutama ketika memiliki uang pesangon. Parents harus tetap memberlakukan hidup hemat hingga mendapatkan pekerjaan baru.
Salah satunya dengan pantang menghamburkan uang demi hal yang kurang penting. Hal ini tentu menjadi tantangan sendiri, terutama bagi Parents yang memiliki gaya hidup tinggi. Maka itu, cobalah untuk bijak dalam mengelola keuangan, terutama untuk hiburan.
6. Melakukan Pekerjaan Freelance
Dalam masa mencari pekerjaan baru, Parents juga bisa menghabiskan waktu luang dengan melakukan pekerjaan lepas atau freelance. Jika Parents memiliki kemampuan menulis, maka bisa mencoba menjadi freelance writer. Parents yang bisa mendesain pun bisa menjadi freelance designer. Hasil freelance memang tidak selalu besar, tapi paling tidak kamu tetap memiliki pemasukan.
Pekerjaan sampingan tak hanya bisa menambah pundi-pundi rupiah saja, tetapi juga dapat meningkatkan skill. Jadi, di masa menganggur ini Parents bisa mencoba meningkatkan skill dengan melakukan pekerjaan freelance. Bahkan, siapa tahu Parents malah lebih cocok bekerja sebagai seorang freelancer daripada bekerja di kantor.
Itulah beberapa tips mengatur uang pesangon yang efektif. Semoga berguna bagi kehidupan finansial Parents ya!
Baca juga:
id.theasianparent.com/membantu-keuangan-mertua
id.theasianparent.com/50-ide-peluang-usaha-rumahan-untuk-menambah-penghasilan-keluarga
id.theasianparent.com/tata-cara-pendaftaran-kartu-prakerja
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.