X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Tips Parenting: 6 Cara Membesarkan Anak yang Bahagia

Bacaan 4 menit

Anak yang bahagia adalah dambaan setiap orangtua. Melihat senyum dan keceriaannya, akan membuat Anda merasa sukses sebagai orangtua dalam membesarkannya.

Akan tetapi, kadang Anda juga mendapati kondisi anak terlihat murung dan bersedih. Meski dia kelihatannya baik-baik saja, namun dia tidak memiliki optimisme yang tinggi.

Hal ini bisa jadi juga dipengaruhi oleh mood dan perilaku orangtua di depan anak. Karena itu, Anda harus selalu ingat apa saja yang dilakukan dan diucapkan di depan anak.

Artikel Terkait: Penelitian, Mood Ayah Pengaruhi Kesehatan Mental Anak

Berikut ini adalah tips agar bisa membesarkan anak yang bahagia, sebagaimana dilansir dari laman Tiny Step.

1. Selalu mencari hikmah dari setiap kejadian

anak yang bahagia

Selalu melihat hikmah positif dari setiap kejadian yang menimpa keluarga, baik anak maupun orangtua, dapat memiliki manfaat besar. Anak akan belajar untuk selalu melihat sisi positif dari situasi yang sedang dia alami.

Melihat orangtua yang selalu berfikir positif akan membantu anak meneladani perilaku tersebut. Ajarilah anak Anda untuk selalu bersikap positif, meski keadaan terlihat sangat buruk.

Hal ini juga bisa membantu anak mengatasi masalah secara efisien. Dan di masa depan nanti, dia akan menjadi pribadi yang lebih optimis dan penuh pikiran positif.

2. Tidak mengeluh di depan anak

anak yang bahagia

Mengeluh adalah sebuah perilaku negatif, yang bisa menular pada anak. Saat anak mendengar orangtuanya mengeluh akan sesuatu, dia akan melihat situasi secara lebih pesimis.

Perilaku orangtua yang sering mengeluh, juga bisa memicu anak untuk selalu bersikap negatif dan selalu mengeluh akan segala sesuatu. Sehingga pikiran positif tidak akan menghampirinya.

Oleh karena itu, jangan biarkan anak Anda mendengar orangtuanya mengeluh tentang apapun. Jika ingin berkeluh kesah, cobalah ajak pasangan ke ruangan lain, atau ke beranda. Dan pastikan anak tidak dalam jarak dengar saat Anda mengeluarkan uneg-uneg dari pikiran Anda.

3. Mengijinkan anak untuk sukses

anak yang bahagia

Cobalah untuk memberikan tantangan pada anak, yang memungkinkan dia berhasil melampauinya dengan mudah. Hal ini akan membuat mereka merasakan kesuksesan, dan Anda pun bisa meningkatkan rasa percaya dirinya dengan pujian.

Artikel terkait: Pujian untuk Memotivasi Anak

Buatlah anak Anda merasakan kesenangan karena berhasil. Hal ini akan mendorongnya untuk aktif dalam berbagai kegiatan, dan tidak mudah menyerah saat keadaan menjadi sulit. Pujian juga akan bermakna lebih dalam dari hadiah, karena bisa memunculkan respon positif dari anak.

4. Kepercayaan diri

anak yang bahagia

Mengijikan anak untuk bebas bermain sesuai keinginannya sendiri, bisa berdampak positif baginya. Selain itu, membebaskannya seperti ini akan membuat dia menjadi lebih kreatif.

Kebebasan ini akan membuat anak lebih berani berinisiatif di masa depannya nanti. Terutama jika kegiatan yang ia lakukan, memberi hasil yang menyenangkan bagi mereka.

Orangtua yang membebaskan anaknya beraktifitas, juga akan mendorong munculnya rasa percaya diri dalam pribadi anak. Anak-anak juga menjadi lebih optimis, dan merasa bahagia atas keberhasilan inisiatif mereka.

5. Jauhkan anak dari stres orangtua

anak yang bahagia

Masalah-masalah yang membuat stres orangtua, sebaiknya jangan dibagikan ke anak. Seperti masalah keuangan keluarga, dan hal-hal lain yang seharusnya menjadi fokus orangtua.

Anda harus menyembunyikan hal-hal ini dari anak, hingga mereka mencapai usia saat mentalnya mampu berfikir dan menghadapi masalah tersebut.

Jika anak dihadapkan pada masalah ini terlalu dini, saat mereka tidak mampu mengerti, apa dan mengapa hal tersebut terjadi, maka anak akan melihat dunianya secara negatif.

Hindari melibatkan anak Anda dalam masalah berat seperti ini. Agar ia bisa tumbuh menjadi anak yang bahagia.

6. Saat anak mengalami masalah

anak yang bahagia

Ketika anak memiliki sebuah masalah, dengarkan curhatannya dengan seksama, dan berikan nasehat serta solusi. Tunjukkan padanya, bahwa setiap masalah bisa diselesaikan, meski tampaknya masalah tersebut sangat besar.

Cerita mitra kami
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?
Cegah Ancaman Berbagai Virus, Sudahkah Berikan Perlindungan Ekstra untuk Keluarga?

Cobalah untuk mengubah sudut pandangnya atas masalah tersebut. Jika dia merasa tidak mampu melakukan sesuatu, katakan padanya untuk tetap mencoba dan belajar, sampai dia berhasil melakukannya dengan baik.

Ajari anak Anda untuk tidak pernah kehilangan harapan. Jangan pernah anggap remeh masalahnya, atau membandingkannya dengan masalah orang dewasa, karena masalah mereka tidak akan pernah sama.

Membantu anak menyelesaikan masalahnya, akan membuat si anak bisa lebih berani menghadapi masalah. Diapun tidak akan merasa stres berlebihan. Hasilnya? Dia akan menjadi anak yang bahagia karena bisa mengandalkan orangtuanya untuk memberi solusi saat dia terkena masalah.

Semoga bermanfaat ya, Parents. 

 

Baca juga:

50 Ucapan dan Tindakan Orangtua yang Membuat Anak Bahagia

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Tips Parenting: 6 Cara Membesarkan Anak yang Bahagia
Bagikan:
  • 10 Kenangan Indah yang Tak Akan Terulang Saat Anak Sudah Besar

    10 Kenangan Indah yang Tak Akan Terulang Saat Anak Sudah Besar

  • "Anakmu tidak seharusnya jadi orang terpenting dalam keluarga." Setuju, Parents?

    "Anakmu tidak seharusnya jadi orang terpenting dalam keluarga." Setuju, Parents?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

  • 10 Kenangan Indah yang Tak Akan Terulang Saat Anak Sudah Besar

    10 Kenangan Indah yang Tak Akan Terulang Saat Anak Sudah Besar

  • "Anakmu tidak seharusnya jadi orang terpenting dalam keluarga." Setuju, Parents?

    "Anakmu tidak seharusnya jadi orang terpenting dalam keluarga." Setuju, Parents?

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

    30 Film Semi Korea untuk Ditonton Bareng Pasangan di Malam Jumat

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.