Parents tentu perlu mengetahui tips agar anak mengerti teknologi sejak dini. Tak bisa dipungkiri bahwasanya teknologi membawa sederet manfaat yang banyak jika bisa digunakan dalam batasan yang jelas.
Nah, kali di artikel ini akan dibahas bagaimana cara mengenalkan teknologi pada anak dengan batasan yang aman. Yuk, simak informasinya di sini Parents.
Tips untuk Mengenalkan Teknologi pada Anak
Anak tentu perlu tahu dan mengerti teknologi yang ada di sekitarnya. Meskipun media digital memang banyak menjadi momok ketakutan bagi sebagian orangtua karena berisiko membawa dampak buruk yang mengerikan, akan tetapi manfaatnya pun beragam untuk mengenalkan kehidupan pada anak.
Karena itu, orangtua memiliki peran yang penting untuk bisa memilihkan konten yang baik dan edukatif bagi anak. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa orangtua lakukan agar anak mengerti teknologi.
1. Buat rencana penggunaan teknologi bagi keluarga
Media digital sudah seharusnya menjadi penyokong nilai-nilai keluarga serta gaya pengasuhan orangtua, bukannya sebaliknya. Manfaat teknologi baru akan terasa ketika dimanfaatkan dengan bijaksana.
Ketika teknologi di dalam keluarga menggantikan waktu interaksi tatap muka, waktu bermain, quality time bersama keluarga, olahraga, dan waktu istirahat, jelas ini akan membawa dampak buruk yang besar bagi keluarga tersebut.
Rencana dan batasan penggunaan teknologi bisa disesuaikan dengan usia anak. Misalnya menunda penggunaan media sosial pada usia anak di bawah 12 tahun.
2. Tetapkan batasan yang jelas dan dorong anak untuk bermain
Seperti semua penggunaan media lainnya, aktivitas yang terkait dengan teknologi harus memiliki batasan yang wajar. Buah hati yang masih berstatus balita dan anak-anak mesti memiliki aktivitas fisik serta permainan offline untuk merangsang kreativitasnya.
Jadikan waktu bermain tanpa menggunakan media digital menjadi kegiatan prioritas harian buah hati.
3. Temani anak saat harus menggunakan media digital
Menemani anak saat menggunakan media teknologi sebagai sarana hiburan atau edukasi bisa membuat interaksi antara Parents dan anak menjadi lebih baik. Selain itu, ikatan antara orang tua dan anak juga bisa meningkat.
Cobalah untuk bermain video game dengan anak-anak, selain manfaatkan teknologi sebagai sarana edukasi. Bermain bersama anak bisa menjadi cara untuk menunjukkan bagaimana etiket dan sportivitas yang baik.
Menonton bersama juga bisa menjadi sarana edukasi untuk mengenalkan kepada anak betapa luasnya perspektif kehidupan yang ada di dunia ini. Jadi, jangan hanya mengawasi buah hati, tetapi terlibatlah dalam kegiatan anak-anak agar Parents dapat memahami anak secara lebih baik.
4. Perlakukan media digital sebagaimana memperlakukan lingkungan lain dalam kehidupan anak
Memanfaatkan media teknologi dalam pengasuhan tentu memerlukan pedoman agar kehidupan nyata anak-anak tidak saling tumpang tindih dengan kebutuhannya akan media digital.
Akan tetapi, orangtua tentu membutuhkan sebuah batasan tertentu agar penggunaan teknologi membawa manfaat baik bukannya sebaliknya. Orangtua perlu mengetahui apa saja situs, aplikasi, ataupun platform yang anak-anak kunjungi selama memanfaatkan media teknologi.
5. Jadilah panutan bagi anak-anak
Agar anak-anak bisa menggunakan media teknologi dengan batasan-batasan yang baik, orangtua perlu memberlakukan pembatasan yang sama. Anak-anak adalah peniru yang ulung, sehingga teladan sifat dari orang tuanya lebih dapat membuat mereka menurut dibanding dengan nasihat.
Dengan memiliki orang tua yang tetap menyediakan waktu untuk interaksi nyata dengan anak-anaknya, mereka lebih bisa mengontrol kebutuhan dengan media teknologi. Selain itu, nilai komunikasi tatap muka bisa bermanfaat secara optimal untuk perkembangan tata bahasa anak-anak.
6. Peringatkan anak-anak tentang pentingnya privasi
Anak-anak, terutama remaja, perlu mengetahui adanya risiko tertentu menggunakan media teknologi secara digital. Segala hal yang telah mereka unggah atau bagikan di media sosial tidak dapat dihapus jejaknya secara digital. Termasuk berbagai jenis komunikasi lain seperti SMS yang berisi gambar yang tidak pantas.
Karena itu, peran orangtua sangatlah vital untuk menjaga anak dari segala perilaku yang tidak pantas selama menggunakan media teknologi.
Selain itu, banyak predator anak yang memanfaatkan jejaring sosial untuk mengeksploitasi dan menghubungi targetnya. Peringatkan anak untuk bisa mengenali jenis kejahatan seperti ini.
Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua saat Mengenalkan Teknologi kepada Anak
1. Usia anak 0-2 tahun
Menurut AAP atau American Association of Pediatrics, bayi dibawah 24 bulan dilarang terpapar oleh media teknologi kecuali obrolan video secara langsung karena terbukti bermanfaat untuk pengembangan kemampuan berbahasanya.
Anak-anak usia 3 tahun mengalami perkembangan otak yang cepat dan sangat peka terhadap lingkungannya yang disebut dengan masa kritis. Perubahan yang terjadi dalam otak anak dalam beberapa tahun pertama kehidupannya menjadi fondasi kerangka berpikirnya di masa depan.
Karena itu, anak-anak sangat membutuhkan interaksi antarmanusia secara langsung.
2. Usia anak 2-5 tahun
AAP juga mengungkapkan bahwa interaksi orang dewasa terhadap anak selama penggunaan media digital sangatlah penting. Dengan kehadiran orang dewasa, anak-anak bisa lebih memahami apa yang mereka lihat dan menerapkan pelajaran tersebut kepada dunia realitasnya.
Selain media digital, orangtua juga bisa memanfaatkan buku cerita untuk menunjukkan sebuah perspektif baru atau cerita yang menghibur. Apapun medianya, interaksi orang dewasa tetap menjadi kunci yang penting bagi aktivitas seperti ini.
Beberapa aplikasi juga dapat membantu anak melatih keterampilan seperti, motorik kasar dan halus mereka, serta menawarkan stimulasi sensori dan kognitif.
Itulah beberapa tips yang perlu diketahui agar anak mengerti teknologi. Tetapi, bagaimanapun secara umum disepakati bahwa waktu bermain secara offline yang tidak terstruktur lebih bermanfaat bagi perkembangan anak kecil dari pada media elektronik. Permainan imajinatif tanpa gangguan dalam proses yang menemukan kesehatan emosional dan rasional, pemecahan masalah berpikir kritis, dan pengendalian diri.
Baca juga:
Lakukan 6 Cara ini Agar Saluran Youtube untuk Anak Anda Aman
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.