Nose piercing atau tindik hidung bukanlah hal baru, ini kerap dilakukan remaja untuk tujuan estetika. Namun bagi sebagian kalangan, tindik hidung bukan sekadar demi tampil keren, melainkan berkaitan dengan tradisi budaya.
Prosedur tindik hidung dilakukan dengan cara menusuk kulit dan tulang rawan pada hidung. Berbeda dengan tindik telinga, piercing hidung bisa berisiko jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat oleh tenaga profesional. Yuk, ketahui lebih jauh jenis, risiko, hingga cara perawatannya.
Beda Jenis Tindik Hidung, Beda Pula Lama Penyembuhannya
Piercing hidung sendiri terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan lokasi di mana lubang dibuat. Masing-masing juga membutuhkan waktu pemulihan yang berbeda.
1. Tindik Nostril/Cuping Hidung
Ini adalah jenis tindik yang paling sering dilakukan. Tindik cuping secara umum membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan untuk sembuh.
Jika menggunakan anting hidung berbahan tipis, penyembuhan mungkin berlangsung lebih cepat. Sebaliknya, penggunaan perhiasan yang lebih tebal dapat memakan waktu penyembuhan lebih lama.
2. Tindik Septum
Septum adalah lapisan tipis kulit, saraf, dan pembuluh darah di antara kedua lubang hidung. Membuat tindik di daerah sekat pemisah ini biasanya terasa lebih menyakitkan dibanding tindik cuping biasa. Tindik septum membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan untuk sembuh.
3. Tindik di Antara Dua Mata
Dikenal juga dengan sebutan piercing bridge di mana anting tindik dipasang melewati sebagian kecil kulit di bagian atas hidung di antara mata. Jenis tindik ini biasanya sembuh lebih cepat daripada tindik hidung lainnya karena sangat sedikit jaringan yang tertusuk.
4. Tindik Badak
Tindik badak atau rhino piercing nose membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 9 bulan untuk sembuh. Ini karena jaringan yang ditusuk lebih tebal, sehingga membutuhkan waktu lebih lama daripada jenis tindik hidung lainnya untuk sembuh sepenuhnya.
Artikel terkait: Risiko menindik telinga bayi yang perlu Parents ketahui
Amankah Tindik Hidung? Kenali Efek Samping dan Risikonya
Faktanya, tindik hidung bisa mendatangkan sejumlah efek samping dan risiko kesehatan. Hal ini karena pembuluh vena yang berada di daerah hidung terhubung ke rongga sinus. Artinya, setiap prosedur pada bagian wajah ini dapat menyebabkan infeksi serius.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa risiko yang mengintai dari prosedur tindik:
- Infeksi. Bakteri dan virus seperti HIV, hepatitis B dan C, atau tetanus dari peralatan yang tidak disterilkan dengan baik dapat masuk ke aliran darah.
- Perdarahan. Setiap tindakan pastinya akan berdarah, terutama pada jenis tindik septum. Hematoma, yaitu memar bengkak yang dapat menginfeksi atau merusak wajah, juga mungkin terjadi.
- Reaksi alergi. Perhiasan yang biasa digunakan sebagai aksesori tindik bisa jadi memicu alergi.
- Kerusakan saraf. Tindik hidung juga dapat merusak saraf dan menyebabkan mati rasa.
- Keloid atau jaringan parut. Benjolan jaringan parut berserat dapat terbentuk karena prosedur tindikan.
Lakukan dengan Prosedur yang Aman
Prosedur tindik harus dilakukan oleh tenaga profesional berlisensi. Jangan pernah melakukannya sendiri secara asal-asalan.
Nah, tenaga profesional biasanya melakukan beberapa langkah berikut ini:
- Menanyakan apakah klien memiliki masalah kesehatan atau mungkin hamil.
- Menggunakan jarum dan peralatan penunjang yang steril.
- Membuka paket jarum yang disegel di depan klien.
- Menggunakan sarung tangan steril, mencuci tangan sebelum dan sesudah penindikan.
- Membersihkan hidung klien dengan alkohol atau cairan antiseptik sebelum ditindik.
- Memberikan petunjuk yang jelas tentang cara membersihkan dan merawat tindikan.
Perawatan di Rumah
Setelah prosedur tindik, lakukan perawatan yang tepat di rumah agar area hidung tidak mengalami infeksi. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan:
- Cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh area hidung yang telah ditindik.
- Bersihkan hidung secara teratur dua kali sehari, gunakan kapas yang telah direndam dalam air garam.
- Keringkan area tindikan dengan handuk lembut yang bersih atau tisu.
- Hindari berenang atau berendam di kolam renang, danau, sungai, dan kolam air panas untuk mencegah infeksi.
- Jangan menaruh salep antibakteri di area tindikan.
- Jangan melepaskan anting hidung sampai tindikan benar-benar sembuh.
- Selalu gunakan seprai dan sarung bantal yang bersih.
Artikel terkait: Tindik Telinga Bayi, Kapan dan Bagaimana Sebaiknya dilakukan?
Tanda Adanya Masalah
Segera temui dokter atau penyedia layanan kesehatan jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda berikut:
- Nyeri yang tak kunjung hilang
- Gatal yang luar biasa mengganggu
- Rasa sakit atau sensasi terbakar di sekitar tindikan
- Bau tidak sedap di sekitar tindikan
- Keluarnya cairan kehijauan atau kekuningan dari tindikan
- Demam
Biaya Tindik Hidung dan Jenis Perhiasan yang Direkomendasikan
Setidaknya ada dua komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk tindik hidung. Pertama, biaya untuk prosedur tindik itu sendiri yang berkisar dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu. Kedua adalah biaya untuk perhiasan, ini tergantung dari jenis logam yang digunakan.
Umumnya, penindik menggunakan jenis logam surgical stainless steel (SSS) karena relatif aman dan murah. Selain itu, bisa juga menggunakan titanium, niobium, emas 14 karat atau yang lebih tinggi.
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar tindik hidung. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya, Parents.
Sumber:
www.webmd.com/beauty/nose-piercing-safety#1
www.healthline.com/health/how-long-does-a-nose-piercing-take-to-heal#by-types-of-piercing
Baca juga:
8 Cara untuk Membersihkan Hidung Bayi Tersumbat
Hidung Mampet? Jangan Buang Ingus dengan Cara Menyemprotnya!
5 Cara Memancungkan Hidung Bayi dengan Alami
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.