Setiap persalinan bayi yang kualami memiliki kisah yang berbeda-beda.
Persalinan bayi pertama
Ketika pertama kali melahirkan, aku masih berusia 20-an. Aku tidak pernah melupakan proses persalinan bayi pertamaku. Saat itu adalah hari Senin. Aku menjalani 36 jam proses persalinan bila dihitung sejak pertama aku melihat sedikit pendarahan saat makan malam di sebuah restoran Barat. Setelah melihat pendarahan, aku tahu bahwa aku masih punya waktu lama sebelum persalinan bayi yang sesungguhnya. Dengan cepat aku mandi, mencuci rambut dan dua kali memeriksa semua barang bawaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Suamiku langsung membawaku ke rumah sakit. Ketika diperiksa, aku belum mengalami pembukaan penuh. Lalu dokter memecahkan ketubanku dan kondisiku dipantau terus menerus. Akhirnya, aku merasakan kontraksi yang tak tertahankan sakitnya. Aku diberi morfin, gas dan akhirnya aku harus diberikan epidural karena aku sudah menjalani proses persalinan selama 24 jam.
Dengan epidural, aku tidak merasakan sakit dan merasa kedinginan. Dokter memintaku untuk mengejan, namun tidak berhasil. Akhirnya, dokter mengatakan bahwa ia perlu melakukan episiotomi karena bayiku terlalu besar (8 pound dan 10 ons). Di samping episiotomi, dokter melakukan forseps untuk menarik bayiku keluar. Episiotomi adalah melebarkan mulut vagina dengan cara mengguntingnya. Forceps adalah alat penjepit yang digunakan untuk menarik bayi keluar.
Seluruh proses itu divideokan. Aku dan suami menontonnya. Proses persalinan bayi pertamaku benar-benar mengerikan!
Persalinan kedua
Berbeda dengan anak pertama, anak keduaku lahir cepat sekali. Bahkan kepalanya sudah keluar sebelum dokter tiba di ruang bersalin. Aku ingat suster berteriak padaku, “Jangan mengejan!”, dan akupun berteriak padanya, “Aku tidak mengejan! Bayiku yang mendorong!” Seharusnya kehamilanku kali ini adalah kehamilan kembar, namun aku kehilangan satu dari anakku pada trimester pertama.
Persalinan ketiga
Setelah 16 tahun kemudian, aku melahirkan bayi perempuan melalui operasi caesar. Dokter mempercepat operasi caesarku karena tali pusar bayiku sangat dekat ke lehernya. Ketika operasi aku sepenuhnya sadar. Dokter berkata bahwa fibroid saya mengalami pendarahan dan ia perlu menghentikannya. Fibroid adalah mioma pada rahim. Secara keseluruhan operasi berjalan lancar dan bayiku lahir dengan baik. Tuhan memberikanku malaikat yang cantik!
Ingin membaca kisah nyata persalinan bayi lainnya? Bacalah cerita-cerita berikut ini :
Kisah Nyata Ibu Yang Menggugurkan Kandungan
Kisah Nyata : Saya Melahirkan di Rumah
Aku Melahirkan Tanpa Rasa Sakit
Lapar… Kisah Lucu Kelahiran Anak Pertama
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.