Banyak juga ibu yang melahirkan tanpa rasa sakit
Melahirkan tanpa rasa sakit, mungkinkah?
Aku dan suami sedang bekerja di industri kehidupan malam ketika kami mengetahui bahwa aku hamil. Aku sangat beruntung, karena tidak pernah mengalami ketidaknyamanan pada trimester pertama seperti mual-mual di pagi hari dan bercak darah.
Karena tidak merasakan apa-apa, aku baru mengetahui kehamilanku menjelang bulah keempat! Saat itu aku tidak pernah berpikir bahwa nantinya aku bisa melahirkan tanpa rasa sakit.
Ketika kami ke ginekolog, dokter memberi tahu bahwa ada 2 telur yang terlihat. Namun, hanya akan ada 1 yang akan berkembang terus.
Jadi sejak masih janin, bayi kami adalah seorang pejuang, dan benar-benar menjadi seorang bayi yang luar biasa! Dan setelah beberapa bulan berikutnya kami senang sekali ketika mengetahui bayi kami adalah laki-laki!
Ketika hari kelahiran yang diperkirakan tiba, bayi kami masih belum mau lahir juga. Jadi dokter kandungan menyuruhku pulang dan menunggu 1 minggu lagi, karena ia yakin bayi akan lahir bila saatnya tiba dan kasihan bila dipaksa keluar dengan cara induksi.
Saat-saat melahirkan
Hari itu adalah Kamis malam, ketika aku mulai merasakan kontraksi di rumah. Aku pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa ibu hamil sebaiknya ke rumah sakit bila ketuban sudah pecah.
Jadi aku kira saat itu belum saatnya ke rumah sakit. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa sakit itu sampai suamiku panik serta pucat pasi karena tidak tahu bagaimana cara untuk membantuku.
Akhirnya, rasa sakit makin menjadi-jadi dan aku tidak tahan lagi untuk mengatasinya. Aku mandi dan berangkat ke rumah sakit.
Karena ketidaktahuanku, aku masih berkata kepada suami bahwa kami bisa naik bis karena masih terlalu dini untuk ke rumah sakit. Suamiku jelas-jelas menolak permintaanku.
Setibanya di rumah sakit, aku didorong ke bangsal bersalin dan diberitahu bahwa aku sudah pada bukaan ketiga. Aku hampir pingsan karena terkejut! Lalu mereka memecahkan ketubanku secara manual. Tak lama kemudian, aku berteriak untuk minta suntikan epidural! (Epidural adalah suntikan penghilang rasa sakit)
Tak lama setelah dokter menambah dosis epidural, aku diberitahu bahwa bayi akan segera keluar. Namun saat itu aku tidak dapat merasakan kontraksi sama sekali.
Akhirnya, dokter memintaku mendorong dengan petunjuk meteran kecil yang ada di samping tempat tidur. Jadi aku mendorong untuk melahirkan tanpa rasa sakit yang memicu aku mengedan.
Setelah beberapa saat, bayi laki-lakiku lahir. Aku benar-benar melahirkan tanpa rasa sakit dalam proses yang cepat! Ada sedikit sakit pada jahitan, namun semua itu tidak sebanding dengan bahagianya aku dan suami mendapatkan bayi kecilku.
Kami berterima kasih kepada Tuhan untuk karunia yang luar biasa ini. Ia adalah hadiah luar biasa yang sangat kami cintai. Bagiku, pengalaman ini luar biasa, aku melahirkan tanpa rasa sakit!
Ingin membaca kisah nyata lainnya? Cobalah klik di sini untuk kisah ibu yang menggugurkan kandungannya secara diam-diam.
Ingin berbagi cerita persalinan Anda dengan pembaca lainnya? Kirimkan melalui email ke [email protected] atau inbox di Facebook kami.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.