Bagi seorang ibu, kekurangan tidur mungkin akan dianggap hal yang biasa. Terutama bagi ibu baru yang masih memiliki bati. Terbangun di malam hari karena bayi menangis, tidak bisa tidur cepat karena bayi susah tidur, atau pun sulit tidur karena khawatir tidak bisa menyiapkan keperluan sekolah si kecil dan suami? Faktanya, kurang tidur atau tidak tidur seharian tentu saja berdampak buruk bagi kesehatan.
Hal yang sebabkan ibu bisa tidak tidur seharian, dan efeknya bagi kesehatan
Ada satu fakta yang cukup menarik yang dipaparkan Thomas Roth, PhD, seorang direktur klinik Sleep Disorder Center di Rumah Sakit Henry Ford, Detroit, Amerika Serikat. Bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tidur terganggu ternyata pada saat seseorang telah resmi menjadi orangtua, terutama ibu.
Seperti yang dilansir dari WebMD, ia pun menjelaskan. “Memang, hanya sedikit data yang melakukan studi mengenai pola tidur orangtua, tetapi jelas ada bukti bahwa mereka kekurangan tidur. Seorang ayah mungkin mengalami kesulitan tidur, tapi seorang ibu cenderung memiliki gangguan tidur yang lebih dari itu.”
Dampak negatif terhadap kualitas tidur pada seorang ibu juga bahkan sudah dimulai ketika pada masa kehamilan. Kualitas tidur yang tidak teratur juga dapat bertahan hingga anak-anak mereka masuk ke TK. Hal tersebut selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Jodi A. Mindell, PhD, seorang profesor di St. Joseph’s University, Philadelphia.
Dosen Psikologi ini juga menjelaskan, bahwa gangguan tidur pada seorang ibu juga bukan hanya diakibatkan oleh si kecil yang terbangun di malam hari. Bisa jadi, setelah Bunda berhasil mengantar buah hati ke alam mimpi, Bunda malah terjaga dan sulit tidur.
“Banyak juga ibu yang menjadikan malam hari sebagai waktu tenang mereka untuk melakukan me time. Atau, bisa juga mereka mengambil kesempatan di malam hari untuk menyelesaikan tugas yang tidak bisa mereka lakukan di siang hari. Alih-alih tidur lebih awal, seorang ibu bisa saja semakin mengurangi waktu tidur mereka atau bahkan tidak tidur seharian,” tutur Jodi A. Mindell.
Efek negatif kekurangan tidur bagi kesehatan
Kurangnya jam tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali, kedua hal ini sebenarnya sudah termasuk ke dalam jenis gangguan tidur. Umumnya, seseorang akan mengalami efek dari kurang tidur hanya dalam kurun waktu 24 jam.
Bahkan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang tidak tidur seharian atau dalam kisaran waktu 24 jam sekiranya punya kondisi yang sama dengan orang yang memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi yakni 0,1% di dalam tubuhnya.
Maka, beberapa efek samping jangka panjang dari kurangnya jam tidur tersebut dapat mengakibatkan beberapa kondisi seperti di bawa ini:
- Lebih mudah mengantuk dan menggangu aktivitas sehari-hari
- Mudah marah dan emosi tidak terkontrol
- Kesulitan konsentrasi
- Daya ingat menurun
- Peningkatan kadar hormon stres
- Meningkatnya faktor risiko penyakit seperti diabetes, obesitas, gangguan mental, jantung, hingga alzheimer.
- Menurunnya performa seksual
Kekurangan tidur ini pun dapat menggangu siklus bangun-tidur seseorang, yang akan berpengaruh juga bagi hormon yang mengatur:
- Pertumbuhan
- Nafsu makan
- Metabolisme
- Stres
- Sistem imun
Berapa waktu tidur ideal yang dibutuhkan?
Waktu tidur ideal dibagi berdasarkan usia seseorang seperti yang direkomendasikan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagai berikut ini:
|
Rentang Usia |
Waktu tidur yang dibutuhkan per harinya |
0-3 bulan |
14-17 jam |
4-12 bukan |
12-16 jam |
1-2 tahun |
11-14 jam (termasuk tidur siang) |
3-5 tahun |
10-13 jam (termasuk tidur siang) |
6-12 tahun |
9-12 jam |
13-18 tahun |
8-10 jam |
18-60 tahun |
7 jam atau lebih |
61-64 tahun |
7-9 jam |
65 tahun ke atas |
7-8 jam |
Meningkatkan kualitas tidur
Kualitas dan kuantitas tidur merupakan kedua hal yang penting. Untuk meningkatkan kedua faktor tersebut, beberapa hal ini bisa Bunda tiru agar tidak kekurangan tidur:
- Usahakan membuat jadwal tidur yang konsisten setiap harinya, meliputi waktu dan jam bangun tidur yang sama setiap hari termasuk di akhir pekan.
- Agar waktu tidur bisa konsisten, buatlah jadwal juga dengan suami dalam mengasuh anak. Jika si kecil masih bayi dan sering terbangun di malam hari, tidak ada salahnya juga membuat jadwal dengan pak suami untuk menenangkan si kecil yang terbangun.
- Usahakan untuk menjauhkan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan sebagainya dari tempat tidur. Hindari juga memainkan ponsel sebelum tidur, karena ponsel pun merupakan faktor yang membuat Anda kesulitan tidur.
- Matikan lampu kamar untuk tidur yang lebih berkualitas.
- Hindari minum kopi atau yang berbahan kafein lain sebelum tidur.
- Istirahat yang cukup sebelum tidur seperti mandi, relaksasi, atau pun membaca buku.
- Usahakan untuk tidak makan malam yang rentang waktunya dekat dengan jadwal tidur.
- Hindari tidur siang yang lebih dari 20 menit.
Langkah di atas bisa dilakukan agar memiliki waktu tidur yang lebih baik. Jangan ragu juga untuk meminta bantuan pasangan atau pun keluarga dalam mengasuh anak jika memang Bunda sudah merasa lelah dan membutuhkan bantuan mereka.
Mengasuh dan merawat anak memang salah satu bentuk kasih sayang Bunda pada si kecil, tetapi jangan sampai hal tersebut malah membuat Bunda lupa akan kesehatan diri sendiri, ya.
***
Baca juga:
id.theasianparent.com/kurang-tidur-pengaruhi-perkembangan-otak-anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.