Di masa ketika Covid-19 belum mereda dan omicron masih mengancam ini, pertanyaan yang kerap hadir adalah bagaimana tetap happy saat isoman? Bagaimana mempertahankan kesehatan mental selama pandemi, terutama ketika kita diharuskan untuk isolasi mandiri?
Semua aspek kehidupan berubah sejak pertama kali virus Corona masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020 silam. Tak hanya kesehatan fisik yang terserang, namun juga kesehatan mental ikut terdampak. Sehingga masalah mental health adalah satu hal penting yang semestinya juga dijaga, selain kesehatan fisik.
Dalam urusan keluarga, para orang tua dan anak-anaknya, khususnya para remaja kerap kali kesulitan beradaptasi dengan kondisi pandemi akibat virus SARS-Cov2 ini. Untuk itu, berikut ide dan tips yang bisa dicoba agar kita tetap happy saat isoman.
Artikel terkait: Catat! Ini 22 Gejala Tidak Biasa COVID-19 Menurut WHO yang Perlu Diwaspadai
Tips Tetap Happy saat Isoman: Alihkan Perhatian Anda dan Jalani Hobi dengan Happy!
Isolasi mandiri atau isoman sebenarnya waktu yang baik untuk melakukan hal-hal yang kita sukai di rumah. Melakukan hobi selama isoman adalah cara yang bagus untuk mengalihkan perhatian Anda dari stres karena Covid-19.
Luangkan waktu untuk bersantai dan alihkan perhatian Anda dengan beberapa hal yang Anda sukai. Bisa dengan mulai menonton film dan series baru di Netflix, baca buku, mengatur isi lemari, atau dengarkan musik. Yang penting adalah Anda tidak terjebak dalam menatap ponsel Anda terlalu lama.
Artikel terkait: Pentingnya Menjaga Kesehatan Fisik dan Psikis Ibu dengan Memenuhi Hidrasi Tubuh
Buat Rencana Hal-Hal Praktis yang Mempermudah Hidup
Hidup Anda tetap berlanjut meski sedang isoman. Oleh karenanya tetap perlu merencanakan hal-hal praktis untuk mempermudah kehidupan Anda selama isoman. Mulai dari mengontak saudara atau tetangga untuk membantu memenuhi belanja keperluan sehari-hari.
Termasuk juga mencari layanan kesehatan online, karena Anda tidak bisa keluar rumah. Cari konsultasi dokter atau psikolog online yang sekiranya bisa Anda hubungi.
Rencanakan hal-hal praktis yang lain selama Anda Isoman. Cari alamat apotek terdekat yang menyediakan kurir antar ke rumah jika sekiranya Anda butuh obat. Atau juga beli online kebutuhan yang Anda perlukan beberapa hari ke depan, mulai dari snack, keperluan mandi, sampai dengan vitamin untuk menjaga imunitas.
Tetap terhubung dengan orang lain: Update Medsos Itu Gak Papa lho!
Menjaga hubungan yang sehat dengan orang-orang yang Anda percayai penting untuk kesejahteraan mental Anda.
Pikirkan tentang cara untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga – melalui telepon, pesan, panggilan video, atau media sosial.
Update kabar di instagram atau twitter tentu bukan hal yang salah. Ini adalah cara mudah agar Anda tetap bisa terkoneksi dengan saudara dan teman-teman Anda.
Makan Sehat dan Asah Keterampilan Anda dalam Memasak
Jika Anda ingin meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda, makan adalah agenda utama selama isoman, terutama untuk memenuhi nutrisi yang tepat untuk tubuh.
Dengan tinggal di rumah sepanjang hari berarti Anda punya kesempatan lebih lama memoles keterampilan memasak Anda. Cobalah memasak makanan sehat yang mudah selama di rumah. Tidak harus masakan sulit. Anda bisa membuat smoothies dari beberapa ragam buah di kulkas Anda dan mengonsumsinya bersama ubi kukus atau donat kentang yang Anda buat sendiri.
Tonton acara masak memasak di Youtube untuk menambah ide dan inspirasi menu harian Anda dan keluarga. Anda bisa lanjut memposting foto masakan karya tangan Anda ini loho di medsos! Ini adalah cara yang bagus untuk mengafirmasi diri, bahwa Anda tetap bisa ‘bergerak’ dan happy meski isoman.
Artikel terkait: Sering panik dan cemas? Atasi dengan konsumsi 9 makanan ini
Rawat tubuhmu: olahraga dan jauhi kebiasaan buruk
Kesehatan fisik kita memiliki dampak besar pada perasaan kita. Pada saat-saat seperti isolasi mandiri seharian di rumah ini, mudah untuk jatuh ke dalam pola perilaku tidak sehat yang akhirnya membuat Anda merasa lebih buruk.
Cobalah makan makanan yang sehat, seimbang, minum cukup air dan berolahraga secara teratur. Hindari merokok, obat-obatan atau minum terlalu banyak alkohol.
Jika Anda tinggal di rumah, Anda dapat mencoba berolahraga di dalam ruangan, karena ada banyak kelas online gratis. Tubuh yang sehat adalah kunci kebahagiaan, bukan?!
Khawatir Itu Wajar, Tapi Coba Kendalikan Ketakutan Anda
Tetap happy saat isoman bagi beberapa orang mungkin adalah hal yang sulit. Merasa khawatir tentang pandemi COVID-19 dan kesehatan Anda adalah hal yang wajar dan normal. Namun, beberapa orang mungkin mengalami kecemasan intens yang dapat memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari.
Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan, seperti bagaimana Anda bertindak, dengan siapa Anda berbicara, dan dari mana Anda mendapatkan informasi.
Tidak apa-apa untuk mengakui bahwa beberapa hal berada di luar kendali Anda, tetapi jika pikiran terus-menerus tentang situasi membuat Anda merasa cemas atau kewalahan, cobalah beberapa ide untuk membantu mengelola kecemasan Anda.
Untuk menyikapi hal ini, Unicef bersama Ahli Psikologi remaja yang juga penulis best-seller dan kolumnis bulanan New York Times Dr. Lisa Damour mengungkap beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama masa ini.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Menurut UNICEF
1. Cemas adalah hal normal yang akan membantumu membuat keputusan
Hal pertama yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah mengatakan kepada anak remaja mereka bahwa merasa cemas itu normal. Pasalnya, banyak para remaja yang mengira kecemasan adalah tanda dari gangguan mental.
“Padahal kenyataannya, para psikolog sudah lama menyadari bahwa kecemasan adalah fungsi normal dan sehat yang bisa membuat kita waspada terhadap ancaman, dan membantu kita untuk mengambil tindakan untuk melindungi diri,” kata Lisa sebagaimana dikutip laman Satgas Covid.
Oleh karenanya, ia mengungkapkan para remaja tersebut akan terbantu jika orang tua bisa menenangkannya dengan menjelaskan bahwa rasa cemas yang tengah dihadapi merupakan hal yang masuk akal. “Kamu memang sudah seharusnya merasa seperti itu. Dan kecemasan itu akan membantumu membuat keputusan yang perlu dibuat saat ini,” ungkap Lisa.
2. Arahkan Anak untuk lihat ke depan, jangan terfokus pada pandemi
Para orang tua juga harus membantu para anak remajanya untuk melihat ke depan, jangan hanya terfokus pada situasi pandemi.
“Katakan pada mereka, “Ibu/Ayah tahu bahwa saat ini kamu merasa sangat khawatir mengenai kemungkinan terkena COVID-19. Tapi salah satu alasan mengapa kami memintamu melakukan protokol kesehatan adalah juga cara kita untuk menjaga masyarakat sekitar. Kita juga memikirkan orang-orang di sekitar,” jelas Lisa.
3. Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan
Lisa tidak memungkiri saat ini adalah masa sulit yang kemungkinan akan berlangsung dalam waktu lama. Oleh sebab itu, akan sangat membantu untuk mengenali masalah menjadi dua kategori; yakni hal-hal yang bisa dikendalikan, dan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.
“Berdiskusi tentang COVID-19 dan kecemasan bisa membantu meringankan beban, tetapi terkadang perlu juga untuk tidak membicarakan hal tersebut agar tidak merasa terlalu terbebani. Membantu anak Anda menemukan keseimbangan yang tepat dari kedua hal tersebut akan sangat bermanfaat,” katanya.
Demikian beberapa kiat tetap happy saat isoman yang bisa kita coba. Selamat mencoba dan semoga membantu!
Mental wellbeing while staying at home
www.nhs.uk/every-mind-matters/coronavirus/mental-wellbeing-while-staying-at-home/
4 Cara dari UNICEF untuk Melindungi Kesehatan Mental Keluarga
covid19.go.id/artikel/2021/11/24/4-cara-dari-unicef-untuk-melindungi-kesehatan-mental-keluarga
Baca juga:
Bisa Sebabkan Kebutaan, Ini yang Harus Parents Ketahui tentang Glaukoma
Anak Dikira Cacar Ternyata Impetigo, Kenali Gejala hingga Pengobatannya!
Kurangi cemas dengan melatih mindfulness selama di rumah saja