Tes Kehamilan Menggunakan Sidik Jari, Apakah Akurat?

Tes kehamilan dilakukan dengan memeriksa kadar hCG dalam tubuh ibu. Apakah tes kehamilan dapat dilakukan dengan sidik jari?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Belakangan ini sedang ramai dibicarakan mengenai aplikasi tes kehamilan yang dapat dilakukan hanya dengan memeriksa sidik jari. Apakah aplikasi tes kehamilan dengan sidik jari ini akurat dan hasilnya dapat dipercaya?

Dewasa ini, kemajuan teknologi telah memudahkan kehidupan kita. Ada berbagai hal yang bisa kita lakukan dengan menggunakan handphone dan membantu produktivitas sehari-hari, seperti belajar, bekerja, berkomunikasi, dan lain sebagainya.

Menariknya, belakangan ini muncul kabar bahwa ada sebuah aplikasi yang dapat melakukan tes kehamilan melalui pemindaian sidik jari. Mengingat setiap orang memiliki pola sidik jari yang berbeda-beda, tentu menimbulkan pertanyaan apakah status kehamilan dapat diketahui dengan cara yang unik ini.

Artikel Terkait: Melakukan Tes Kehamilan Menggunakan Garam, Apakah Hasilnya Akurat?

Tes Kehamilan dengan Jari, Mitos atau Fakta?

Sumber: Freepik

Tes kehamilan daring yang dilakukan dengan menggunakan pemindaian sidik jari pada dasarnya tidak didasari oleh dasar ilmiah apa pun, melainkan murni hanya untuk hiburan semata.

Beberapa tes kehamilan daring menggunakan sidik jari ini memindai sidik jari untuk melihat jenis kelamin bayi yang dikandung.

Kita mengetahui hanya ada dua jenis kelamin yaitu perempuan dan laki-laki. Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa hasil tes uji jenis kelamin bayi menggunakan sidik jari ini memiliki keakuratan 50 persen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa aplikasi juga menawarkan kuesioner yang memberikan informasi kepada pengguna berdasarkan jawaban mereka. Apakah mereka mungkin hamil dan mengarahkan mereka untuk melakukan tes kehamilan di rumah.

Akan tetapi, pada akhirnya, tampak seprofesional dan secanggih apa pun pemindaian jari pada aplikasi, tes kehamilan sidik jari online tidak dapat memberikan hasil yang akurat mengenai kehamilan. Sehingga dapat dipastikan bahwa tes kehamilan dengan sidik jari ini hanyalah mitos semata.

Selain itu, ada juga Bunda yang pernah mendengar tentang tes kehamilan dengan menggunakan jari? Sebenarnya saat siklus menstruasi, vagina akan terasa berbeda. Semakin dekat dengan masa ovulasi Anda, semakin lembut dan lebar bagian serviks. Anda bisa merasakan perubahan ini dengan jelas. Inilah yang menandakan Bunda siap hamil. 

Artikel Terkait: Tes Kehamilan dengan Sabun, Seberapa Besar Tingkat Akurasinya?

Alasan Tes Sidik Jari Tidak Dapat Menentukan Kehamilan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Mengutip dari How Stuff Works , sidik jari adalah kumpulan dari guratan-guratan kecil, lingkaran, dan pola yang terdapat di ujung setiap jari. Pola ini terbentuk dari tekanan pada jari-jari kecil bayi yang sedang berkembang di dalam rahim.

Sidik jari terbuat dari susunan tonjolan. Setiap tonjolan ini mengandung pori-pori, yang berada dekat pada kelenjar keringat di bawah kulit. Dari keringat yang dihasilkan ini, maka Parents bisa meninggalkan bekas sidik jari di gelas, meja, dan apa saja yang Parents sentuh.

Sidik jari benar-benar unik, bahkan lebih unik daripada DNA, materi genetik di setiap sel kita. Tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari yang sama.

Meskipun anak kembar identik dapat berbagi DNA yang sama atau setidaknya sebagian besar, mereka tidak dapat memiliki sidik jari yang sama. Sidik jari juga akan tetap sama sejak lahir hingga pemiliknya bertambah tua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada beberapa hal yang bisa diungkapkan sidik jari tentang seseorang. Inilah mengapa ada bidang ilmu yang didedikasikan untuk menafsirkan sidik jari.

Menurut BBVA OpenMind, sidik jari terbentuk pada saat otak mulai berkembang. Dengan demikian, neokorteks atau area yang “mengendalikan emosi dan kemampuan kognitif” saling terkait. Dalam kasus di mana bayi menderita anencephaly, atau lahir tanpa otak, menurut penelitian, tidak akan memiliki sidik jari.

Memang benar tidak ada dua sidik jari yang sama, tetapi ada ciri-ciri yang dimiliki oleh beberapa orang. Dan sebagai akibat dari ciri-ciri tersebut, dapat ditentukan dengan melihat sidik jari apakah ada cacat bawaan yang diderita pemiliknya serta apakah seseorang menderita penyakit tertentu seperti sakit jantung.

Lingkaran dan putaran sidik jari bahkan juga dapat secara akurat mengungkapkan jenis kelamin seseorang.

Akan tetapi, salah satu hal yang tidak bisa mereka ungkapkan adalah apakah seorang perempuan hamil atau tidak. Alasannya, sidik jari tidak mengeluarkan hormon, khususnya hormon kehamilan, hCG, yang dibutuhkan dalam pengujian kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut American Pregnancy Association, Human Chorionic Gonadotropin, atau hCG, adalah hormon yang melonjak saat seseorang hamil. Oleh karena itu, keberadaan hCG inilah yang digunakan tes kehamilan untuk menentukan apakah perempuan hamil atau tidak.

Hanya saja kulit, dan khususnya sidik jari, tidak dapat mengeluarkan hormon hCG sehingga tidak mungkin untuk menentukan kehamilan melalui pemindaian sidik jari.

Artikel Terkait: Tes Kehamilan dengan Gula Disebut Akurat, Mitos atau Fakta?

Tips Melakukan Tes Kehamilan dengan Jari

Bagi Bunda yang penasaran, tak perlu khawatir. Sebenarnya, Anda bisa saja “memeriksa tubuh Anda sendiri”. Namun, pastikan Bunda melakukannya dengan santai dan tidak tegang. Cara ini sebenarnya lebih bertujuan untuk memeriksa kesuburan di masa mendatang, seperti dikutip dari laman Mom Loves Best. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, Bun! 

1. Mencuci Tangan dengan Bersih

Setiap kali akan menyentuh vagina, terutama jika benar-benar sedang hamil, Bunda harus memastikan tangan Anda bersih. Tangan yang kurang bersih memungkinkan kuman dan bakteri masuk ke vagina dan memicu infeksi. Jika Anda memang sedang mengalami infeksi sebelumnya, penting untuk menghindari untuk menyentuh area kewanitaan Anda. 

2. Temukan Posisi yang Aman dan Nyaman

Agak sulit memang untuk memeriksa sendiri bagian vagina. Anda perlu menemukan posisi yang aman dan nyaman untuk memudahkan Anda memeriksanya. Bunda bisa mencoba posisi berjongkok sambil memegang cermin di bagian bawah, atau membuka kaki Anda lebar-lebar. Namun, hal ini harus dilakukan dengan hati-hati ya, Bunda! 

3. Lakukan dengan Hati-Hati dan Lembut

Jangan terburu-buru! Sentuhlah dengan lembut area intim Bunda untuk mengenal tubuh Anda sendiri. Selama Anda tidak merasa sakit atau tidak nyaman, Anda bisa terus meraba-raba hingga menemukan sesuatu yang terasa berbeda. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Konsultasikan ke Dokter 

Jika Anda menemukan sesuatu hal yang berbeda pada serviks atau leher rahim Anda, sebaiknya Anda periksakan dan konsultasikan ke dokter. Begitu juga untuk memastikan tentang kehamilan Anda. 

Artikel terkait: 10 Bahan untuk Tes Kehamilan Alami, Bunda Bisa Melakukannya Sendiri di Rumah

Tes Akurat Kehamilan

Sumber: Freepik

Sejak awal kehamilan, tubuh Bunda akan mengalami banyak perubahan hormonal. Salah satunya adalah produksi hCG yang sangat cepat.

hCG hanya ditemukan pada ibu hamil dan mulai meningkat dalam tubuh setelah telur yang dibuahi ditanamkan di dalam rahim, yaitu sekitar 10 hari setelah pembuahan. Tes kehamilan dilakukan dengan cara melihat jumlah hCG dalam tubuh.

Ada dua jenis utama tes kehamilan, yaitu:

1. Tes Urine

Sumber: Freepik

Bunda dapat melakukan tes urine di rumah dengan alat tes kehamilan atau testpack. Tes ini dapat dibeli tanpa resep dokter dan tersedia dalam berbagai kisaran harga. Bunda juga dapat melakukan tes urine di laboratorium, atas perintah dokter.

hCG akan ditemukan dalam urine. Namun, hCG membutuhkan waktu hingga dapat dibaca oleh alat tes kehamilan. Oleh karena itu, sering kali alat tes kehamilan yang digunakan terlalu awal saat kadar hCG masih belum terlalu tinggi hasilnya bisa negatif atau samar.

Setiap hari di trimester pertama kehamilan, tubuh akan memproduksi lebih banyak hCG. Seiring berjalannya waktu, Bunda akan memiliki lebih banyak hCG di dalam tubuh yang akan membuat tes kehamilan menunjukkan hasil positif.

Tes kehamilan bekerja dengan bereaksi terhadap jumlah hCG dalam urine Anda. Tes yang berbeda akan menunjukkan hasil positif dengan cara yang unik, misalnya ada testpack elektronik yang menunjukkan hasilnya secara digital.

Bacalah petunjuk yang disertakan dengan tes untuk mengetahui seperti apa hasil positif dan negatif dari tes yang Bunda gunakan.

Pada pengujian, akan ada tes kontrol yang akan muncul terlebih dahulu. Sebagai contoh, dalam penggunaan hasil testpack biasa akan ada satu garis yang pertama muncul sebelum garis kedua.

Garis pertama ini adalah tes kontrol yang menguji bahwa apakah alat digunakan dengan benar. Merek dan jenis testpack yang berbeda akan membutuhkan waktu pemrosesan yang berbeda pula.

Menurut sebagian besar produsen testpack, alat tes kehamilan yang bisa digunakan sendiri di rumah ini sekitar 99% efektif bila digunakan sesuai petunjuk. Tingkat akurasinya sama dengan tes kehamilan menggunakan urine yang dilakukan di laboratorium.

Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika Bunda melakukan tes kehamilan di rumah, yaitu:

  • Menggunakan urine pagi pertama bila memungkinkan. Ini adalah waktu di mana kadar hCG akan menjadi yang paling terkonsentrasi dan mudah dideteksi.
  • Tidak minum cairan dalam jumlah berlebihan sebelum melakukan tes kehamilan. Banyak orang berpikir minum banyak air akan meningkatkan volume urine, tetapi sayangnya ini juga dapat mengencerkan urine dan menurunkan kadar hCG di dalam urine.
  • Membaca petunjuk penggunaan tes kehamilan dengan seksama sebelum memulai tes, dan mengikuti setiap langkah dengan tepat.

2. Tes Darah

Sumber: Freepik

Jenis lain dari tes kehamilan untuk mendeteksi hCG adalah tes darah. Tes darah jarang dilakukan karena mahal dan cenderung memiliki hasil yang sama dengan tes urine.

Jenis tes kehamilan ini dilakukan dengan menggunakan sampel darah yang dianalisis di rumah sakit atau laboratorium. Tes darah ini tidak hanya mendeteksi apakah hormon kehamilan ada dalam tubuh, tetapi juga dapat menentukan berapa banyak hormon yang ada.

Tes darah untuk kehamilan mungkin dilakukan untuk keadaan khusus. Seperti untuk perempuan yang menjalani perawatan infertilitas atau dokter mempertimbangkan adanya masalah pada kandungan.

Tes darah sedikit lebih sensitif daripada tes urine karena dapat mendeteksi kadar hCG yang sangat kecil. Tes ini dapat dilakukan lebih awal, yaitu dalam 9 hingga 12 hari setelah terjadinya pembuahan.

Dokter mungkin juga memilih untuk menggunakan tes darah untuk membandingkan kadar hCG selama kehamilan.

Tingkat hCG biasanya dua kali lipat setiap dua hari selama beberapa minggu pertama kehamilan. Jika kadarnya tidak naik, mungkin ada masalah dengan kehamilan. Tingkat hCG yang sangat tinggi juga mungkin berarti Bunda mengandung anak kembar atau ada masalah dengan kehamilan.

Pertanyaan Populer Terkait Tes Kehamilan dengan Jari

Gimana cara mengetahui kehamilan dengan memegang perut?

Mengetahui kehamilan sedini mungkin sangat penting untuk mengantisipasi berbagai risiko. Secara fisik, Anda mungkin bisa memerhatikan perubahan yang terjadi pada bagian perut. Selain ukurannya yang tampak berubah, di awal kehamilan biasanya perut bagian bawah terasa agak keras dan berbeda. 

Apa tanda-tanda hamil yang tidak disadari?

Pada awal kehamilan, seringkali Bunda tidak akan menyadari tanda-tandanya. Beberapa orang bahkan baru menyadari hamil beberapa bulan setelahnya. Beberapa tanda awal kehamilan bahkan mirip dengan gejala menstruasi, seperti kram perut atau munculnya flek. 

Beberapa ibu hamil juga mengalami sakit kepala selama minggu-minggu pertama, perubahan pada payudara, sering buang air kecil, kembung di bagian perut, kram panggul ringan, kelelahan, mood swing, indra penciuman yang sensitif, hingga rasa logam di mulut. 

Bisakah tes kehamilan pakai odol?

Tanpa perlu ke luar rumah untuk membeli alat tes kehamilan, Bunda bisa mengeceknya sendiri, salah satunya dengan menggunakan pasta gigi. Bagaimana caranya? 

Pertama, tampung urine Bunda saat baru bangun di pagi hari. Urine pertama biasanya mengandung jumlah hormon kehamilan yang tinggi. Selanjutnya, pada wadah berbeda, siapkan pasta gigi putih secukupnya. Ambil beberapa tetes urine dan campurkan ke pasta gigi. Aduk rata campuran urine dan pasta gigi. Bila pasta gigi berubah warna kebiruan dan menjadi berbusa, bisa dipastikan Bunda sedang hamil. Jika tidak terjadi perubahan apa pun, kemungkinan Bunda tidak hamil.

Tertarik mencoba? 

***
Kesimpulannya, tes kehamilan dengan menggunakan pemindai sidik jari tidak akurat dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Jika Bunda curiga Bunda hamil, sebaiknya melakukan tes kehamilan menggunakan testpack atau memeriksakan diri ke dokter kandungan dan melakukan USG. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Bun!

 

Baca Juga:

Tren terbaru: Tes kehamilan dengan pasta gigi, seberapa akurat?

Apakah benar waktu tes kehamilan di pagi hari lebih akurat? Ini penjelasannya

6 Kesalahan Memakai Alat Tes Kehamilan atau Tespek, Memicu Hasil Kurang Akurat