Warganet kerap ramai karena dikejutkan dengan kabar anak yang meninggal karena tersengat listrik saat main TikTok. Kejadian ini dialami oleh seorang siswi SMP di rumahnya, yakni di Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (16/6).
Anak SMP Meninggal Tersengat Listrik Saat Main TikTok Viral di Internet
Sumber foto: Liputan6.com
Sebelum kejadian tragis tersebut, sang korban dikabarkan sedang asik bermain TikTok bersama tiga teman lainnya di lantai 3 rumahnya.
Ponsel sang korban jatuh menimpa beberapa kabel listrik ketika tengah memainkan media sosial tersebut. Ia hendak mengambil ponselnya, tetapi nasib yang tak terduga datang menghampiri. Sang korban tersengat listrik hingga ia meninggal di tempat.
Jasad korban pun dievakuasi warga kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi. Dari hasil pemeriksaan sementara, korban meninggal akibat tersengat listrik saat mengambil ponsel. Korban juga mendapat luka bakar di sekujur tubuhnya.
“Korban saat kejadian itu lagi main di lantai 3 rumahnya. Keterangan para saksi, penyebabnya karena berusaha mengambil ponsel ketika memainkan salah satu aplikasi di HP miliknya,” ujar Kapolsek Cikarang Barat, AKP Akta Wijaya, Bekasi seperti yang dilansir dari laman Liputan 6.
Menjadi Viral di Internet
Kejadian tragis ini terekam, lebih tepatnya ramai diperbincangkan dan menjadi viral setelah diunggah oleh akun Facebook bernama Creamnh Veii pada hari yang sama.
‘Meninggal dunia saat bermain TikTok’ kata keterangan dalam unggahan video tersebut.
Tidak hanya video, bahkan foto-foto korban juga banyak yang diunggah warganet ke beberapa platform media sosial.
Menurut warga setempat, kejadian berlangsung sekitar pukul empat sore. Banyak warga yang berkerubung melihat kejadian tersebut.
Sementara itu, ini bukan kasus pertama seseorang meninggal ketika sedang bermain TikTok. Seperti yang dilansir dari laman Kompas, pemuda di India juga dilaporkan tewas tenggelam setelah sebelumnya memainkan aplikasi TikTok tanpa awas dengan keadaan sekitar.
Pentingnya Pendampingan dan Kewaspadaan Saat Bermedia Sosial
Kehadiran teknologi seperti media sosial pada gadget bisa diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi, jenis teknologi sangat berguna untuk memudahkan kebutuhan sehari-hari manusia. Seperti mendapatkan informasi lebih cepat, maupun mempermudah kegiatan ekonomi seperti jual-beli.
Namun, di sisi lain, teknologi juga merupakan sebuah belenggu yang bisa membuat manusia lupa diri. Misalnya, menjadi kecanduan gadget hingga tingkat kewaspadaan diri berkurang saat memainkan teknologi tersebut.
Sementara itu, Guru Besar Sosiologi dari Universitas Airlangga, Bagong Suyanto, juga mengungkap bahwa media sosial merupakan jalan pintas seseorang untuk menjadi populer.
“Ada fenomena orang mau jalan pintas untuk populer lewat media sosial. Hal itu yang membuat orang cenderung menghalalkan segala cara untuk terkenal di sana, salah satunya TikTok,” ungkap Bagong seperti yang dikutip dari laman Kompas.
Hal ini juga yang cenderung mendasari banyak masyarakat merekam dan mengunggah sebuah kejadian atau kecelakaan di sekitar mereka. Beberapa dari mereka juga kemungkinan enggan menolong. Lebih memilih mendokumentasikan peristiwa yang bahkan cenderung kurang bijaksana untuk disebarluaskan di media sosial.
Kejadian anak yang meninggal karena tersengat listrik saat main TikTok merupakan sebuah tragedi yang tidak terduga. Terlepas dari kecelakaan yang tidak disengaja, tidak ada salahnya kita lebih berhati-hati ketika sedang bermain gadget agar kejadian ini tidak terulang lagi.
Tidak hanya itu, orangtua juga perlu mendampingi anak agar mereka tetap bijak dan waspada dalam menggunakan teknologi, termasuk media sosial.
Hal ini juga disampaikan oleh dosen Sosiologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Siti Zunariyah. Ia memaparkan, masyarakat terutama orangtua masih minim akan literasi digital. Sehingga masih banyak persoalan sosial yang kerap terjadi akibat teknologi.
“Literasi digital masih minim, ini juga sebenarnya imbas dari budaya baca kita yang masih rendah. Hal ini menimbulkan berbagai persoalan gagap teknologi, gegar budaya akibat teknologi yang berujung pada persoalan sosial sering terjadi,” jelas Siti seperti yang dilansir dari laman Kompas.
Lebih lanjut, berikut beberapa tips mendampingi anak dalam bermedia sosial yang telah theAsianparent rangkum dari berbagai sumber, yakni:
- Diskusi dengan anak mengenai baik dan buruknya media sosial. Parents perlu menentukan secara bijak sekiranya kapan anak bisa memiliki akun media sosial.
- Saat anak memiliki akun media sosial, jangan ragu untuk selalu mendampinginya.
- Ajarkan etika dan privasi saat bermedia sosial. Mana konten yang baik, dan mana yang sebaiknya tidak diumbar di platform tersebut.
- Berikan batasan. Kapan waktu anak bermain media sosial dan kapan waktunya ia rehat. Jika anak melanggar, berikan sanksi yang telah disepakati bersama sebagai langkah untuk memberinya edukasi.
- Luangkan waktu untuk quality time bersama anak. Kegiatan ini dapat membantu anak memahami bahwa ada hal yang lebih berharga daripada media sosial. Upayakan agar anak tidak merasa kesepian sehingga ia tidak kecanduan apalagi menganggap bahwa hanya media sosial yang dapat mengobati rasa sepinya.
- Berikan contoh bermedia sosial yang baik. Jika Parents mempraktikan kebiasaan bermedia sosial yang positif, maka ini akan bermanfaat dan menginspirasi anak dalam melakukan hal yang sama.
Selalu dampingi anak agar tetap bijak dalam bermedia sosial dan menggunakan teknologi secara keseluruhan, ya, Parents. Semoga kejadian siswi yang meninggal tersengat listrik saat main TikTok pun tidak terulang kembali.
***
Referensi: Kompas.com, Liputan 6
Baca juga:
7 Artis yang membuat video TikTok bersama anaknya, terlihat sangat kompak!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.