6 Tahun Menanti Buah Hati, Aku Terinfeksi COVID-19 Saat Akan Melahirkan

Dinyatakan terinfeksi COVID-19 menjelang melahirkan membuat Bunda Chicky kesulitan mencari rumah sakit rujukan, hingga ia pun tidak bisa melakukan IMD saat bayinya lahir.

lead image

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rasanya ada satu tantangan tersendiri saat menjalani kehamilan di tengah pandemi. Kekhawatiran akan kondisi kesehatan diri serta janin dalam kandungan kerap dirasakan hingga jelang persalinan. Linda Chiky Noviana, merupakan salah satu ibu hebat yang mengalami kekhawatiran tersebut lantaran ia terinfeksi COVID-19 menjelang melahirkan.

Berbincang bersama theAsianparent, perempuan 40 tahun yang akrab disapa Chicky ini menceritakan pengalamannya saat hendak melahirkan pada Juni 2021 lalu. Menurutnya, hal yang baru dialaminya itu menjadi momen perjuangan penting yang tak akan dilupakan.

Setelah menanti buah hati 6 tahun lamanya, ia mendapat kabar bahagia kehamilan pada tahun 2020. Selama 9 bulan menjaga kandungan, Bunda Chicky harus kembali diuji dengan kondisi COVID-19 yang dialaminya, tepat sebelum akan melahirkan.

Ia harus mencari rumah sakit rujukan di hari yang sama karena kondisinya itu. Protokol kesehatan yang wajib dijalani pun membuat dirinya harus menunda pertemuan dengan sang buah hati yang diberi nama Shanum Winona Tsurayya.

Artikel Terkait: Risiko virus corona bagi ibu hamil dan anak, benarkah sangat berbahaya?

Perjuanganku Terinfeksi COVID-19 Menjelang Melahirkan hingga Harus Isolasi Setelah Persalinan

6 Tahun Menanti Buah Hati, Aku Terinfeksi COVID-19 Saat Akan Melahirkan

“Menjadi ibu memang cita-cita terbesarku….”

“Setelah penantian yang cukup panjang, hmm 6 tahun. Saat dokter sudah menentukan HPL betapa senangnya aku. Asyik, tanggal sekian aku bakal ketemu Shanum (sang bayi).

Tapi di hari HPL ku datang, aku divonis positif COVID-19. Perasaanku campur aduk. Tapi aku tahu aku enggak boleh sedih atau nangis. Walaupun pengin banget.

Aku harus kuat buat Shanum.

Aku dinyatakan positif COVID-19 itu tanggal 18 Juni 2021 pas dokter memutuskan untuk operasi caesar, karena si bayi nyaman di perut tidak ada pembukaan apa-apa.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sulitnya Mencari Rumah Sakit Rujukan

Mencari rumah sakit yang bisa menangani ibu hamil terinfeksi Corona jadi satu tantangan tersendiri. Begitu pun yang dirasakan Bunda Chicky hingga ia harus dirujuk ke beberapa rumah sakit lainnya.

“Rumah sakit pertama yang melakukan observasi dan tes swab tak menangani kelahiran dengan kondisi COVID-19, aku pun dirujuk ke beberapa rumah sakit di sekitar.

Mendengar kondisiku yang positif, suami, mertua, dan karyawan kedai langsung PCR dan hasilnya negatif semua.

Seharian itu aku keliling ke beberapa rumah sakit rujukan, tapi semua penuh, sedangkan aku harus melahirkan hari itu juga. Aku dan suami deg-degan takut si bayi kenapa-kenapa, tapi aku inisiatif melakukan PCR lagi yang hasilnya 5 jam, dan lagi-lagi ternyata aku positif.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 13 Pertanyaan Soal Ibu Hamil yang Terinfeksi COVID-19, Ini Penjelasan Dokter

“Saat melahirkan, aku hanya melihat sekilas anakku….”

Saat sudah mendapatkan rumah sakit rujukan, sang Bunda diobservasi untuk melakukan tindakan sesar. Tepatnya pada 19 Juni 2021, tindakan operasi dilakukan setelah semua hasil rekam medis normal. Namun, karena protokol kesehatan, Bunda Chicky tidak bisa langsung memeluk sang buah hati dan melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).

“Jam 22.45 anak perempuanku lahir, aku pun masih merasa sadar dari leher ke atas. Ia lahir selamat dan sehat dengan berat badan 3,2 kg dan panjang 48 cm. Saat lahir, aku dikasih lihat anakku yang langsung menangis kencang banget. Beberapa detik saja setelah itu kami pun dipisahkan.”

Tidak Bisa Menyusui Langsung, Harus Pumping ASI untuk Buah Hati

Lantaran kondisi yang tak memungkinkan untuk menyusui secara langsung, Bunda Chicky pun akhirnya menitipkan ASI kepada perawat untuk diberikan kepada buah hatinya.

“Kolostrum yang keluar langsung ku titipkan kepada suster. Sehari, dua hari, tiga hari… hingga ASI aku menetes hingga akhirnya juga ku titipkan kepada suster.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hari kelima Shanum dinyatakan negatif dari COVID-19 dan boleh pulang. Sedangkan aku? Masih positif. Tiap 3-4 jam sekali aku pumping dan kutitipkan. Tapi, aku senang Shanum boleh pulang.”

Artikel Terkait: Melahirkan saat dinyatakan positif COVID-19, seorang ibu, “Aku merasa kesepian”

Proses Pemulihan dan Isolasi Mandiri Jadi Satu Tantangan Lainnya

Pascaoperasi sesar, sang Bunda masih harus menjalani isolasi mandiri di rumah sakit. Ia pun menjalani proses pemulihan tersebut di rumah sakit seorang diri.

“Aku merasa benar-benar sendirian, menahan obat-obatan yang dimasukkan melalui vena, mencoba berjalan lagi sendiri, meringis keperihan saat bangun dari tempat tidur.

Alhamdulillah, berkat kemauan yang keras dan niat yang kuat, beberapa jam setelah operasi aku sudah bisa jalan sendiri ke toilet. Sakitnya bikin mau nangis sih tapi ku tahan, supaya cepat pulih dan pulang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Aku hanya menangis dua kali saat di rumah sakit karena takut imunku drop, jadi ku tahan dan berusaha kuat dan tegar.”

Diperbolehkan Pulang Setelah 10 Hari

Setelah melihat hasil rekam medis yang bagus, Bunda Chicky akhirnya diperbolehkan pulang. Sebelum benar-benar bertemu sang buah hati, ia pun berinisiatif untuk melakukan isolasi mandiri kembali selama satu hari.

Pertemuan dengan keluarga pun jadi hal yang begitu membahagiakan setelah proses panjang yang telah dilalui. Menurut Bunda Chicky, pengalaman tempo hari menjadi satu pengingat perjuangan keluarga kecilnya untuk bersama.

“Harapanku semoga kami sekeluarga selalu diberikan nikmat sehat, selalu diingatkan betapa perjuangan dari awal nikah sampai akhirnya bisa memeluk Shanum itu enggak mudah, selalu ingat sama Allah, selalu bahagia dengan apa adanya kami bertiga.”

Pesan untuk Ibu Hamil yang Terkonfirmasi Positif COVID-19

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada di kondisi tersebut memang bukanlah momen yang mudah dilalui. Namun, menurut Bunda Chicky semuanya akan bisa dilalui dengan usaha, doa, dan kesabaran. Ia juga menuturkan bahwa kunci kesembuhan di kondisi itu ialah positif thinking dan hindari stres berlebihan.

“Tahan jangan nangis, jangan sedih, hindari melihat socmed dan lihat berita. Makan yang lahap, tanamkan dalam kepala aku, tuh, sehat-sehat saja. Hibur diri dengan menonton dan banyak berdoa, minta sama Allah.

Untuk Bunda yang isolasi di rumah, bisa melakukan hal-hal kesukaan, hobi-hobi untuk mengalihkan pikiran negatif.”

Potret Bunda Chicky dan suami.

Itulah cerita haru Bunda Chicky mengenai pengalamannya terinfeksi COVID-19 menjelang melahirkan. Semoga cerita di atas bisa menjadi pembelajaran bersama, ya, Bun.

****

Baca Juga:

Persalinan saat pandemi COVID-19, ini yang perlu Bunda persiapkan

Istri melahirkan saat pandemi dan positif COVID-19, sang suami ceritakan kondisi sang bayi

Melahirkan saat Pandemi Corona, 5 Artis Ini Buktikan Perjuangannya

 

Penulis

nisya