Pernahkah Bunda merasakan tenggorokan panas saat hamil? Jika ya, tak perlu terlalu khawatir karena hal itu tidak akan membahayakan janin secara langsung.
Meski demikian, kondisi tersebut bisa membuat Bunda merasa tidak nyaman ketika makan atau berbicara. Kira-kira apa saja sih penyebab tenggorokan panas saat hamil?
Penyebab tenggorokan panas saat hamil
Ada berbagai kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan tenggorokan terasa panas. Seperti:
a. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau refluks asam lambung ialah kondisi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Kondisi ini terjadi ketika katup yang berada di kerongkongan tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga gas dan asam lambung pun kembali naik ke atas.
GERD membuat sensasi panas dan terbakar di sepanjang dada. Juga rasa asam atau pahit di dalam mulut. Berbagai gejala ini akan semakin memburuk ketika Anda berada dalam posisi berbaring.
b. Esofagitis penyebab tenggorokan saat hamil
Kondisi lain yang dapat menyebabkan rasa terbakar di tenggorokan Anda adalah esofagitis yang merupakan peradangan esofagus. Tidak mengherankan karena penyebab umum esofagitis adalah GERD.
Ketika asam lambung direfluks ke tenggorokan, hal itu dapat menyebabkan iritasi dan peradangan yang menyebabkan sensasi terbakar di tenggorokan. Selain GERD, penyebab esofagitis potensial lainnya termasuk infeksi, terapi radiasi pada daerah leher, konsumsi obat-obatan tertentu (disebut pil-diinduksi esofagitis), konsumsi bahan kimia (misalnya, pembersih saluran air), atau alergi makanan (disebut esophagitis eosinofilik).
c. Sindrom Mulut Panas
Sindrom mulut panas adalah istilah medis untuk sensasi terbakar yang bertahan lama di lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, atau di seluruh mulut dan tenggorokan. Kondisi ini juga bisa mmebuat seseorag mengalami mulut kering atau rasa asin seperti rasa logam di mulut mereka.
Karena penyebab sindrom ini seringkali tak diketahui, maka perawatan yang dilakukan bisa cukup sulit dan lebih fokus pada membantu mengendalikan gejala.
d. Infeksi Virus atau Bakteri
Tenggorokan panas saat hamil bisa disebabkan karena infeksi virus dan bakteri. Selain rasa panas, kondisi ini bisa menimbulkan rasa gatal atau nyeri pada tenggorokan terutama ketika menelan.
Seseorang yang mengalami infeksi virus pada tenggorokan juga dapat mengalami batuk, pilek, suara serak, atau diare. Infeksi tersebut paling sering sebabkan oleh virus, seperti rhinovirus dan influenza.
Bila infeksi disebabkan oleh bakteri, ini disebut radang tenggorokan. Dibutuhkan perjalanan ke dokter untuk mendapatkan antibioti. Karena jika tidak diobati dapat menyebar dan menyebabkan komplikasi serius seperti demam rematik, demam berdarah, dan peradangan ginjal.
Tanda dan gejala radang tenggorokan lainnya sering termasuk:
- Demam
- Pembengkakan dan nyeri kelenjar getah bening di leher
- Bercak putih di amandel
- Pegal-pegal
e. Abses Peritonsil
Abses Peritonsil terjadi ketika radang tenggorokan tidak segera diobati. Kondisi ini terjadi karena infeksi bakteri yang ditandai dengan munculnya benjolan berisi nanah di dekat amandel atau tonsil.
Bila kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, tenggorokan dalam mengalami pembengkakan dan rasa sakit. Dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa membuat tenggorokan terasa panas, sakit saat menelan, demam, sakit kepala, dan leher yang membengkak.
Cara mengobati tenggorokan panas saat hamil
Ada berbagai cara untuk mengatasi masalah tenggorokan panas saat hamil. Seperti:
- Lebih banyak beristirahat dan membuat ruangan menjadi lebih lembab. Bunda bisa memasang alat pelembab udara.
- Minum air. Disarankan untuk minum 2,5 liter air perhati atau sekitar 10 gelas air.
- Berkumur dengan air hangat yang telah dicampur dengan garam.
- Minum air hangat dengan campuran lemon dan madu.
- Hindari minum air dingin sebisa mungkin.
Perlu diingat bahwa air dan cairan lain menjaga tubuh kita terhidrasi. Dengan begitu, dapat mengurangi risiko infeksi selama kehamilan.
Jadi ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah infeksi tenggorokan selama kehamilan. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan cairan setiap hari dan mencuci tangan secara teratur. Terutama ketika Anda berada di tempat umum.
***
Ingin tahu informasi kesehatan lainnya? Yuk bergabung bersama jutaan Parents lainnya saling bertukar cerita dan pengalaman di aplikasi theAsianparent dengan klik banner di bawah ini!
Baca juga
Kulit Kering saat Hamil Bikin Bunda Khawatir? Cari Tahu 12 Cara Mengatasinya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.