Rumor tentang tempat tidur antiseks di Olympic Village dalam pesta olahraga dunia, Olimpiade Tokyo 2020 masih menjadi sorotan. Pasalnya, menurut rumor yang beredar, tempat tidur itu dibuat untuk mencegah para atlet berhubungan seks satu sama lain selama kompetisi berlangsung. Tapi, apakah memang benar seperti itu adanya? Kami telah merangkum faktanya!
Paul Chelmo, salah seorang atlet lari asal Amerika Serikat, membagikan foto tempat tidur di Olympic Village dan memberi label kasur tersebut “menghindari kegiatan intim antar atlet”. Demikian seperti dilansir dari Newstalk.
Melihat rumor yang beredar semakin kencang, arsitek Roisin Murphy meluruskan dengan menjelaskan bahwa konsep di balik tempat tidur itu bukan seperti rumor yang diberitakan.
Dengan beredarnya rumor tersebut membuat banyak orang penasaran dengan fakta-fakta tempat tidur antiseks. Yuk, ketahui dengan simak pemaparan berikut!
Artikel terkait: Raih Medali di Olimpiade Tokyo, Windy Cantika Aisah Harumkan Nama Indonesia
Tempat Tidur Antiseks Terbuat dari Kardus dan Kasur Daur Ulang
Tempat tidur hasil karya Shigeru Ban, arsitek dunia yang terkenal dengan membangun ragam struktur menggunakan kertas membuat tempat tidur antiseks ini dari 400 pound kardus.
Ramah lingkungkan menjadi ide di balik langkah Shigeru memakai kardus sebagai tempat tidur di Olympic village.
Jika tempat tidur terbuat dari kardus, maka matrasnya yang terbuat dari material polyethyle, nantinya bisa didaur ulang jadi produk plastik.
Arsitek Roisin memaparkan, menciptakan produk ramah lingkungan menjadi langkah untuk mencegah parahnya global warming.
Artikel terkait: 5 Contoh Daftar Menu Makanan Atlet dari Para Bintang Olimpiade
Terbuat dari Struktur yang Sangat Kuat
Sejumlah atlet Olimpiade ingin mengetahui seberapa kuat kasur antiseks. Mereka pun mencoba untuk menghancurkan tempat tidur ini, tapi tidak berhasil menghancurkannya karena struktur tempat tidur ini ternyata sangat kuat.
Tempat tidur ini dijelaskan mampu menampung beban hingga 200 kilogram.
The New York Times dan outlet lainnya telah melaporkan bahwa rumor itu salah. Takashi Kitajima, Manajer Umum Perkampungan Atlet, mengatakan kepada AP pada Januari 2020 bahwa tempat tidur dapat menampung hingga 440 pound (181 kg).
Tempat tidur yang dibuat oleh perusahaan Jepang Airweave, dapat didaur ulang dan rencananya sudah dibuat bahkan sebelum pertandingan dibatalkan pada 2020 karena pandemi.
Artikel terkait: Romantis! Atlet Anggar Putri Dilamar Oleh Pelatihnya di Olimpiade Tokyo 2020
Viral Ramai-Ramai Buktikan Tempat Tidur Antiseks
Meski sebelumnya sempat dicoba untuk dihancurkan sebagai bukti apakah tempat tidur antiseks itu terbuat dari struktur yang sangat kuat, sejumlah atlet Olimpiade kembali membuktikan klaim tersebut.
Dalam sebuah video TikTok yang diunggah Senin 26 Juli 2021, seorang atlet bisbol Olimpiade bernama Ben Wanger dan delapan pria lainnya menguji kapasitas sebenarnya tempat tidur kardus antiseks di Olympic Village itu.
Atlet dari tim Israel itu awalnya melompat di tempat tidur sendirian. Kemudian, 8 anggota lainnya mengikuti langkah atlet yang juga bermain untuk tim AS Lancaster Barnstormers itu untuk melompat bersamanya.
Ranjang itu akhirnya benar-benar hancur setelah sembilan orang melompat secara bersamaan di atasnya.
“Mendapat banyak pertanyaan tentang tempat tidur di Olympic Village, jadi hari ini kita akan memeriksa dan melihat berapa banyak orang yang diperlukan untuk memecahkan salah satu tempat tidur kardus ini,” kata Wanger di awal video TikTok yang viral.
Selain Wanger, atlet lainnya, pesenam Irlandia Rhys McClenaghan juga telah menguji kekuatan tempat tidur untuk membantah rumor antiseks.
Ilona Maher, atlet rugbi Amerika Serikat, mengunggah video yang memperlihatkan dirinya dan angora timnya menguji tempat tidur dengan melakukan CPR, menjadikannya alas yoga, dan memukul-mukul tempat tidur tersebut.
Itulah fakta tempat tidur antiseks yang tengah menjadi sorotan di tengah pesta olahraga dunia, Olimpiade Tokyo 2020. Bagaimana menurut Parents?
Baca juga:
Penelitian: ‘Pisah Ranjang’ Bisa Membantu Menguatkan Hubungan dengan Pasangan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.