Teknik Rebozo dulu mungkin bukanlah istilah yang umum didengar oleh para ibu. Namun kini, kesadaran para ibu hamil untuk memperoleh persalinan sesuai dengan yang mereka inginkan menjadi semakin tinggi.
Dalam acara Two Gather – Komunitas Gentle Birth untuk Semua, Doula Dyah Pratitasari mengatakan bahwa Gentle Birth tidak harus selalu seputar melahirkan di rumah, tanpa jahitan atau robekan, dan tidak mengejan sama sekali. Menurutnya, konsep gentle birth jauh lebih luas daripada itu.
Gentle Birth menurut konselor laktasi ini berarti Bunda mendapatkan persalinan yang dikehendaki. Bunda berhak untuk merasa nyaman dan tenang selama persalinan.
Artikel terkait: Kisah Ayu Dia Bing Slamet Melahirkan dengan Metode Gentle Birth
Salah satu caranya, adalah dengan teknik Rebozo ini. Rebozo berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti “shawl” atau lebih mudah kita kenal dengan nama selendang.
Bahannya pun bisa bermacam macam, bisa dari katun, campuran serat fiber sintetis, wool dan lain-lain. Dengan semangat kearifan lokal, Komunitas Gentle Birth untuk Semua mengenalkan kain jarik untuk teknik Rebozo.
Bagaimana cara melakukan teknik Rebozo?
Doula Diana Elsa Vonie mengatakan untuk mendapatkan persalinan yang nyaman, ada berbagai jenis teknik Rebozo yang bisa Bunda aplikasikan. Salah satunya adalah Rebozo Shifting.
Pada teknik ini, ibu yang sedang dalam fase persalinan diminta untuk berlutut atau bertopang pada gym ball.
Suami juga perlu mempelajari teknik Rebozo ini.
Doula, maupun pasangan akan melilitkan kain jarik di bagian perut si ibu. Ketika ibu mulai merasakan kontraksi, pendamping persalinan akan menarik kain dan menggoyang-goyangkan bagian perut ibu secara lembut.
Gerakan ini membantu ibu merasa lebih nyaman. Lilitan yang tepat akan membuat si ibu merasa seperti dipeluk dan memicu keluarnya hormon oksitoksin yang bisa membantu proses persalinan lebih lancar.
Posisi lain yang bisa Bunda coba adalah dengan cara berlutut dan pendamping persalinan membalut bagian bokong dengan kain jarik. Ketika kontraksi datang, pendamping akan menggerak-gerakkan kain sehingga bokong Bunda bergoyang lembut ke kiri dan ke kanan.
Tidak hanya menggoyang-goyang, variasi lain seperti pijat juga bisa dilakukan pendamping persalinan lewat teknik ini.
Tidak hanya sebatas kenyamanan saat persalinan, Rebozo juga membantu memberikan ruang pelvis yang lebih luas untuk ibu sehingga bayi lebih mudah menuruni panggul dan proses persalinan menjadi lebih cepat.
Di luar negeri, teknik Rebozo ini sudah berkembang luas dan beberapa fasilitas kesehatan sudah mengaplikasikan sling birth alias ayunan persalinan.
Jangan melakukan teknik Rebozo jika….
Meskipun relatif aman, tidak semua ibu hamil diperbolehkan melakukan teknik ini selama persalinan. Jangan melakukan teknik ini jika pada kehamilan Anda:
- Mengalami plasenta previa
- Memiliki riwayat pendarahan
- Baik kehamilan dan janin sensitif terhadap gerakan
Wah, teknik yang sangat menarik ya, Bun? Bila Bunda tertarik mencoba teknik Rebozo menggunakan kain jarik ini, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau bidan yang akan mendampingi proses persalinan Bunda.
Adakah Bunda yang pernah mencoba teknik ini? Mari berbagi cerita dengan kami di kolom comment ya…
Baca juga:
Sling Birth, Teknik Ayunan yang dapat Mengurangi Rasa Sakit saat Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.