Bagi Anda yang berasal dari Provinsi Jambi pasti sangat mengenal tarian ini. Tari Sekapur Sirih biasa dipertunjukkan untuk menyambut tamu-tamu penting mulai dari pejabat daerah hingga internasional yang datang ke Provinsi Jambi.
Sama halnya dengan tarian tradisional Indonesia lainnya, tari ini bisa dikenali dari musiknya, busana yang dikenakan si penari, juga Gerakan tariannya. Yuk, belajar tari Sekapur Sirih di sini.
Tari Sekapur Sirih, Tarian Tradisional Indonesia Saat Menyambut Tamu
Sejarah Tari Sekapur Sirih
Image: Kompas
Tari Sekapur Sirih tidak hanya popular di kota asalnya, tapi juga ke kota dan negara yang ada di dekatnya, seperti Kepulauan Riau hingga Malaysia. Mengutip Kompas, buku Yuk, Mengenal Tari Daerah 34 Provinsi di Indonesia (2017) menulis, tari Sekapur Sirih menggambarkan ketulusan, kesopanan serta keramahtamahan masyarakat setempat dalam menyambut tamu.
Di tahun 1962, tari Sekapur Sirih diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat setempat. Adalah Firdaus Chatap, seniman Jambi yang menciptakan tarian ini.
Dari yang hanya berupa gerakan dasar, tarian ini kemudian dikembangkan oleh beberapa seniman lain di antaranya OK Hendrik BBA. Pada tahun 1967, Hendrik menata ulang tarian ini dengan diiringin musik dan lagu. Seniman musik Taralamsyah Saragih yang saat itu memasukkan musik-musik dan alat musik lokal Jambi.
Museum Nusantara menulis, tahun 1981 Hendrik menghilangkan beberapa gerakan dan mengubahnya menjadi gerakan lain, seperti gerak memakai stagen, kalung dan merapikan sanggul. Sejak itu, tarian ini semakin menarik untuk dinikmati dan dikenal oleh masyarakat Provinsi Jambi dan sekitarnya.
Makna Gerakan Tari Sekapur Sirih
Image: Bobo Grid
Sesuai namanya ‘Sekapur Sirih’, di dalam tarian ini juga menyertakan ‘sirih’. Ini seperti dijelaskan pada jurnal Deskripsi Gerak Tari Sekapur Sirih sebagai Tari Penyambutan Tamu di Provinsi Jambi (2017) karya Troy Alfianus Naka Dama dan Rully Rochayati, seperti mengutip Kompas.com.
Jumlah gerakan pada tari Sekapur Sirih ada 17 ragam gerak di mana di dalamnya mencakup 3 struktur gerak yang terdiri dari gerak awal, gerak inti (pokok), dan gerak akhir (penutup). Tiap Gerakan tersebut mengandung makna tersendiri menyesuaikan kebiasaan atau budaya masyarakat Jambi.
- Gerakan awal: Para penari membuat gerakan bersolek sebagai makna persiapan diri agar terlihat menawan di hadapan tamu.
- Gerak inti: Terdiri dari gerakan melenggang, sembah tinggi, dan merentang kepak. Gerakan dilakukan penari dengan lemah lembut, sopan santun dan hormat sebagai makna masyarakat Jambi siap melayani tamu dengan sopan dan santun.
- Gerak penutup: Gerak penyuguhan daun sirih, pinang, gambir, kapur sirih, dan tembakau di dalam cerano (wadah) sebagai tanda tamu diterima dengan baik di Jambi.
Tiap gerakan memiliki hitungan 1-8, dan pada satu ragam gerak terdapat pengulangan. Itu dimaksudkan sebagai penegasan di bagian-bagian tertentu yang dianggap penting oleh penata tarinya.
Siapa yang Menari?
Image: Selasar.com
Tari tradisional khas Jambi ini ditarikan oleh wanita secara berkelompok. Tapi dalam beberapa kesempatan, penari pria juga bisa disertakan untuk menambah keindahan di atas pentas. Jumlah penarinya ada 9 orang, sesuai dengan motto Kota Jambi, yaitu “Sepucuk Jambi Sembilan Lurah” yang berarti kesatuan.
Jika pria disertakan, jumlahnya 3 orang yang masing-masing membawa keris. Satu orang bertugas membawa payung dan dua orang berperan sebagai pengawal. Keberadaan pria-pria ini dimaknai sebagai perlindungan.
Busana dan Riasan Tari Sekapur Sirih
Image: Aku Mau Belajar
Busana yang dikenakan dalam tarian Sekapur Sirih adalah baju tradisional Jambi, yaitu baju kurung khas berbahan beludru dengan hiasan sulaman emas. Bagian bawahnya menggunakan kain songket asli Jambi. Pada bagian pinggang, penari mengenakan ikat pinggang.
Pada rambut, penari menyanggul rambutnya dengan model sanggul lipat pandan. Di atas kepala dilekatkan sunting beringin dan kembang goyang. Sedangkan aksesori lain yang dipakai adalah sari teratai, pending, gelang, dan selendang.
Alat Musik yang Digunakan
Image: YouTube
Alat musik yang digunakan dalam tarian Sekapur Sirih sangat beragam. Ada gong, biola, akordion, gambus, gendang, dan rebana. Sedangkan musik yang biasa dipakai adalah lagu berjudul Jeruk Purut yang ide dan liriknya digubah oleh R.A Rachman dan Marzuki Lazim.
Itu dia salah satu ragam tarian budaya Indonesia yang berasal dari Jambi, Parents. Yuk, mulai kenalkan kepada si kecil melalui video-video yang beredar di internet untuk menambah khasanah budayanya.
Baca juga:
Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
Beraneka Ragam, Ini 25 Tarian Tradisional dari Berbagai Provinsi di Indonesia
Tari Pendet: Sejarah, Makna, dan Perkembangannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.