Apakah Parents melihat tanda merah pada bayi? Bisa jadi itu merupakan tanda lahir bayi. Parents tak perlu khawatir karena tanda lahir umumnya tidak berbahaya. Beberapa diantaranya bahkan dapat hilang dengan sendirinya.
Meski begitu, ada beberapa hal yang tetap perlu Anda ketahui untuk memastikan tanda merah pada bayi tidak akan menimbulkan masalah di masa depan.
Tanda lahir pada bayi
Dilansir dari WebMD, tanda lahir adalah bintik-bintik berwarna yang muncul di kulit bayi saat dia lahir atau berkembang segera setelah dia lahir. Tanda lahir dapat memiliki banyak warna berbeda, seperti cokelat, hitam, biru pucat, merah muda, putih, merah, atau ungu.
Beberapa tanda lahir hanya warna muncul dipermukaan kulit dan beberapa tanda lahir lainnya meluas ke jaringan di bawah kulit.
Hingga sampai saat ini, penyebab tanda lahir tidak diketahui secara pasti. Sebagian besar dari mereka tidak diwariskan.
Kebanyakan tanda lahir tidak memerlukan perawatan. Mereka biasanya akan tetap stabil ketika hingga seorang anak tumbuh dewasa.
Namun, beberapa tanda lahir dapat menyerupai tumor pembuluh darah. Ini disebut dengan hemangioma.
Dalam beberapa kasus, hemangioma memerlukan perawatan karena lokasinya. Misalnya, hemangioma yang berada di dekat mata anak memerlukan perawatan karena dapat mengganggu kemampuannya untuk melihat.
Dalam kasus yang jarang terjadi, tanda lahir dikaitkan dengan kondisi lain seperti pertumbuhan di hati, paru-paru, lambung, atau usus.
Macam-macam tanda lahir dan tanda merah pada bayi
Ada dua kategori utama tanda lahir pada bayi, yaitu tanda lahir vaskular dan tanda lahir berpigmen.
Tanda lahir vaskular
Tanda lahir ini ditandai dengan kulit berwarna merah muda, ungu, atau merah yang berkembang sebelum atau segera setelah lahir.
Bila dilihat dari sisi medis, sebagian besar tanda lahir ini disebabkan karena pembuluh darah yang terkumpul atau tidak tumbuh normal di bawah kulit.
Biasanya tanda lahir vaskular muncul di area wajah, leher, dan kepala bayi. Berikut ini beberapa jenis tanda lahir vaskular:
a. Tanda stroberi
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Dalam dunia medis, tanda stroberi disebut dengan hemangioma infatil. Ini dapat muncul di mana saja pada tubuh, tetapi paling umum pada wajah, kulit kepala, punggung, atau dada. Mereka mungkin tidak ada saat lahir tetapi berkembang selama beberapa minggu pertama sesudahnya.
Pada kebanyakan kasus, tanda stroberi menghilang pada saat seorang anak berusia 10 tahun. Namun dalam beberapa kasus lainnya, ini akan menetap dan mengalami perubahan warna.
Hemangioma yang menekan area mata, saluran napas atau organ vital, membutuhkan rujukan segera pada periode neonatus.
b. Hemangioma kavernosa
Ini juga disebut angioma cavernosum atau cavernoma. Tanda lahir ini mirip dengan tanda stroberi tetapi letaknya lebih dalam. Mereka mungkin muncul sebagai massa jaringan berwarna biru merah yang dipenuhi darah.
Beberapa lesi ini dapat menghilang dengan sendirinya. Biasanya menghilang saat anak mendekati usia sekolah.
c. Noda anggur
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Tanda lahir ini adalah tanda lahir ungu kemerahan yang datar. Ini terbentuk dari kapiler darah yang melebar.
Awalnya tanda lahir ini seringkali dianggap sebagai trauma lahir bayi oleh tenaga kesehatan penolong kelahiran. Biasanya tanda lahir ini muncul pada wajah, dada, dan punggung bayi. Perlahan tanda ini akan berubah dan memudar.
Penting untuk diingat, pasien dengan bercak di sekitar mata sebaiknya dikonsulkan ke dokter mata untuk evaluasi selanjutnya. Sebab noda anggur sering bersifat permanen dan berpotensi membesar seiring bertambahnya usia anak.
d. Salmon patch
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Salmon patch atau juga disebut gigitan bangau adalah tanda lahir yang sangat umum muncul pada bayi yang baru lahir. Keberadaannya ditandai dengan bercak tipis berwarna merah muda atau merah di kulit yang menyerupai ikan salmon.
Biasanya mereka muncul di dahi, kelopak mata, bibir atas, antara alis, dan bagian belakang leher. Seringkali, tanda-tanda ini memudar ketika bayi beranjak dewasa.
Tanda lahir berpigmen
Tanda lahir berpigmen disebabkan karena zat warna atau pigmen tambahan pada kulit. Biasanya tanda lahir ini berwarna warna coklat, hitam, kebiruan, atau warna biru-abu-abu.
Ada beberapa tanda lahir berpigmen, yaitu:
a. Tahi lalat besar
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Tahi lalat atau congenital melanocytic naevi dapat muncul setelah bayi lahir atau beberapa hari setelahnya. Ini biasanya berwarna cokelat atau hitam.
Ukuran diameter tahi lalat sangat beragam, ada yang kurang dari 1.5 cm hingga melebihi 20 cm. Seiring berjalannya waktu, tanda ini akan mengecil dan warnanya memudar.
Namun ada pula yang ukurannya justru membesar dengan warna yang makin pekat atau berbulu. Sebaiknya jaga tahi lalat terhadap sinar matahari langsung untuk menghindari perubahan yang tidak sehat.
b. Bintik Mongolia
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Tanda lahir berwarna biru keabu-abuan yang terlihat seperti memar ini umumnya menyerang bayi yang berkulit lebih gelap seperti bayi Asia. Bercak ini biasanya munul pada area bokong atau punggung bawah tetapi bisa pula muncul di area tubuh lainnya.
Bintik Mongolia bisa bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Namun biasanya memudar ketika anak berusia empat tahun atau pada usia sekolah sehingga tdiak membutuhkan penanganan khusus.
c. Bercak kopi (cafe au lait)
Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia
Seperti namanya, tanda lahir ini muncul dengan warna kecokelatan. Banyak anak memiliki tanda lahir ini satu atau dua pada tubuhnya dengan bentuk oval, tidak teratur, dan berukuran 3-5mm.
Tanda lahir yang menyerupai warna noda kopi ini biasanya memudar atau mengecil seiring pertumbuhan anak. Namun ada pula yang warnanya makin pekat karena terpapar sinar matahari.
Apakah tanda lahir pada bayi berbahaya?
Sebagian besar tanda lahir pada bayi tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan medis khusus. Sebab tanda lahir tersebut akan menghilang seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Namun ada beberapa tanda lahir yang berdampak negatif dan berubah menjadi keganasan. Tanda lahir yang abnormal dapat diatasi dengan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menyingkirkan keganasannya.
Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan, yaitu pembedahan, tindakan laser dan konsumsi obat-obatan sesuai derajat berat ringannya. Segera konsultasi pada dokter bila Anda merasa tanda lahir bayi tidak wajar.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.