“Pada awal Maret, benjolan itu tiba-tiba membesar, payudaraku terasa bengkak, dan aku merasa sakit punggung. Ternyata ini tanda kanker payudara.” Seorang ibu, Clara, pertama kali menyadari memiliki benjolan di payudaranya pada bulan November tahun 2017.
“Awalnya saya pikir benjolan tersebut merupakan saluran atau kelenjar susu yang tersumbat, yang memang biasanya saya miliki…”
“Tapi benjolan itu ternyata tidak kunjung hilang, dan itu sangat menyakitkan…”
Merasa tidak nyaman, Clara pun akhirnya memutuskan untuk pergi menemui dokter kandungan.
Saluran susu yang tersumbat atau tanda kanker payudara?
Sampai saat itu, segalanya berjalan baik bagi Clara Eng, seorang ibu yang berdomisili di Malaysia. Dia dan suaminya, Daniel Cheong, menjalankan pusat pendidikan bersama di Kuching, Sarawak.
Pasangan ini sudah memiliki seorang anak perempuan bernama Natalie, yang akan berusia 2 tahun pada bulan Juni nanti.
Clara memberitahu theAsianparent Singapura, “Saat melakukan pemeriksaan, ginekolog meyakinkan saya bahwa itu adalah benjolan biasa karena memang saya sedang menyusui.”
“Setelah beberapa saat, saya memang tidak lagi merasakan sakit dan aku mendengarkan apa yang ginekolog katakan. Saya pun melanjutkan hidup seperti biasanya…”
Namun keadaan malah jadi berubah kian memburuk pada Maret 2018.
Clara pun mengatakan, “Pada awal Maret, benjolan itu tiba-tiba membesar, payudara saya kian membengkak, dan saya merasa sakit punggung. Jadi, saya memutuskan untuk memeriksakan diri lagi ke dokter kandungan lain.”
“Dokter kandungan yang saya temui akhirnya menyarankan agar saya segera melakukan biopsi. Jadi saya pun menjalani biopsi, pemindaian ultrasound, dan CT scan,” tambahnya.
Clara ingat hari itu merupakan hari yang sangat penting baginya, “Saat itu putriku berumur 1 tahun dan 9 bulan. Aku telah menyusuinya sampai 21 Maret 2018, sehari sebelum laporan medisku dirilis.”
Apa yang dialami ternyata tanda kanker payudara stadium 4
Clara mengatakan dirinya tidak pernah bisa melupakan hari itu, ketika dia menerima diagnosis dari dokter.
“Saya didiagnosa menderita kanker payudara stadium 4. Bahkan kanker itu sudah menyebar sampai ke tulang, hati dan paru-paru.”
“Begitu banyak pilihan pengobatan yang disarankan untuk saya lakukan, baik lewat ilmu kedokteran, melakukan terapi alami, obat tradisional Cina, dan daftar pengobatan itu terus berlanjut. Tapi ini hal yang sangat mendesak, dari sekian banyak pilihan pengobatan yang bisa saya lakukan, saya pun memilih pengobatan dengan ilmu kedokteran, yang berarti saya harus melakukan kemoterapi dan beberapa terapi lainnya yang harus saya lakukan,”
“Saat ini, saya pun harus lebih hati-hati mengonsumsi makanan,”
Tidak hanya itu, kondisi ini pun menyebabkan Clara harus berhenti menyusui. Untungnya, putri kecilnya sangat memahami kondisi ibunya yang tidak bisa lagi menyusuinya.
Baca juga : Saat Menyusui, Aku Divonis Terkena Kanker Payudara Stadium 3
“Saya menjelaskan kepadanya tentang kondisi payudara saya dengan kata-kata sederhana, dan dia mengerti. Dia adalah gadis yang sangat pengertian. Dia tidak meminta ASI lagi dari saya. Sebaliknya, dia bersimpati dengan saya, dan ikut menghibur saya.”
“Keluargaku, saudara-saudaraku dan teman-temanku semuanya terkejut dengan kondisi ini. Mereka tidak menyangka apa yang saya alami merupakan tanda kanker payudara. Mereka menganggap selama ini aku baik dan sehat-sehat saja. Tapi mereka sangat mendukungku. Banyak dari mereka yang membantu dan bahkan memberikan doa-doa mereka untukku…”
Clara pun memiliki peringatan yang sangat penting untuk semua ibu, “Jangan pernah mengabaikan benjolan di payudara, bahkan jika Anda sedang menyusui. Jangan mengabaikan perubahan tubuh atau rasa sakit apa pun pada diri Anda, terutama jika rasa sakitnya itu terus berlanjut.”
Terima kasih sudah berbagi cerita dengan theAsianParent, Clara. Kami berharap dan berdoa semoga Anda segera diberikan kesembuhan…
Baca juga :
Deteksi kanker payudara lewat mamografi, begini cara pemeriksaannya. Benarkah menyakitkan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.