4 Tahapan Metamorfosis Sempurna Kupu-kupu dari Telur Hingga Dewasa

Mungkin di antara orang tua ada yang kebingungan menjawab pertanyaan anak terkait tahapan metamorfosis kupu-kupu. Nah, dengan artikel ini, Parents bisa dengan mudah menjelaskan pada si kecil, bagaimana ulat bisa berubah menjadi kupu-kupu yang indah!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mungkin di antara Parents ada yang kebingungan menjawab pertanyaan anak terkait tahapan metamorfosis kupu-kupu. Seperti diketahui, beberapa hewan memang memiliki daur hidup yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya memiliki daur hidup dengan perubahan bentuk, seperti kupu-kupu misalnya.

Bentuk dan warna kupu-kupu yang cantik memang tidak didapatnya begitu saja. Namun ada daur hidup yang harus dilewati sampai akhirnya mereka memiliki wujud yang cantik. Agar dapat menjelaskannya kepada anak, Parents bisa gunakan ringkasan berikut.

Definisi metamorfosis kupu-kupu

Sebelum masuk pada penjelasan tentang tahapan metamorfosis kupu-kupu, kita bisa jelaskan dulu kepada anak apakah arti dari metamorfosis. Secara sederhana metamorfosis adalah perubahan bentuk maupun struktur fisik yang terjadi setelah lahir atau menetas hingga dewasa. Seekor hewan bisa disebut bermetamorfosis apabila bentuk dan struktur tubuhnya berubah seperti pada kupu-kupu. 

Kupu-kupu termasuk jenis hewan atau serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis sempurna ini artinya dalam menjalani daur hidup hewan tersebut melalui empat tahap perubahan bentuk sebelum akhirnya menjadi dewasa. Tahapan metamorfosis sempurna adalah telur-larva-kepompong- dewasa.

Sementara ada hewan lain yang hanya mengalami tiga tahap metamorfosis saja. Hal ini disebut sebagai metamorfosis tidak sempurna atau metamorfosis sederhana, contohnya pada belalang. Metamorfosis tidak sempurna terdiri dari telur-nimfa-dewasa.

Artikel terkait: Seri Belajar Bersama si Kecil: Metamorfosis dan Keunikan Siklus Hidup Katak

Empat tahapan metamorfosis kupu-kupu

Kupu-kupu termasuk dalam ordo Lepidoptera dan dikelompokkan dalam subordo Rhopalocera. Seperti yang sudah dijelaskan, kupu-kupu akan mengalami empat tahap metamorfosis sempurna. Sebagaimana dikutip dari video Sumber Belajar Kemdikbud mengenai metamorfosis kupu-kupu, tahapan tersebut antara lain:

1. Telur

Kupu-kupu merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Telur kupu-kupu biasanya bisa ditemukan pada daun atau batang tanaman. Bentuk telur kupu-kupu bulat dan agak lonjong. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Telur ini melekat dengan zat seperti lem yang dikeluarkan induknya. Butuh waktu beberapa hari hingga beberapa minggu untuk telur kupu-kupu menetas dan melanjutkan daur hidupnya ke tahap berikutnya.

2. Larva atau ulat

Selepas menetas, tahap metamorfosis berikutnya adalah berbentuk larva atau yang kita kenal juga sebagai ulat. Pada tahap ini larva akan tumbuh dengan cepat dan makan dengan sangat banyak. Bentuk tubuhnya akan terus membesar dan mengalami beberapa kali pergantian kulit. 

Hal ini karena ulat tengah mengumpulkan energi sebelum daur hidup berikutnya dimulai. Uniknya, ulat akan memakan daun-daun pada tanaman yang sudah dipilih oleh sang induk saat menempelkan telur-telurnya, Oleh sebab itu ulat yang sudah menetas akan langsung bisa memakan daun di mana tempat telurnya menempel tanpa harus berpindah ke tanaman lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Rangkaian Edukasi Anak, Mengenal 4 Tahap Daur Hidup Kupu-Kupu

3. Kepompong

Setelah cukup besar dan energinya terkumpul, ulat akan mencari tempat untuk membungkus tubuhnya menjadi kepompong. Kulit kepompong akan lebih keras dan bisa melindungi badannya yang lunak selama proses ini terjadi. 

Di dalam kepompong tersebut bentuk fisiknya akan mulai berubah seperti bentuk kepala, kaki, dan juga munculnya sayap. Perubahan ini ada yang membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan ada yang sampai hitungan bulan.

4. Kupu-kupu muda hingga dewasa

Setelah menjalani daur hidup menjadi kepompong nantinya akan tiba masa di mana kupu-kupu yang cantik akan keluar. Secara perlahan kulit kepompong akan terbuka dan kupu-kupu mulai mengeluarkan sayap dan juga badannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kupu-kupu ini akan diam untuk meregangkan sayap dan badannya sebelum berlatih untuk terbang. Setelah bisa terbang kupu-kupu akan langsung mencari makan dan bertemu dengan pasangannya untuk bereproduksi dan membentuk daur hidup dan metamorfosis sempurna baru dari awal melalui keturunannya.

Artikel terkait: Bisa Picu Penyakit, Ketahui Fase Daur Hidup Nyamuk dan Cara Memutusnya

Tahapan metamorfosis kupu-kupu yang merugikan manusia

Dari keempat daur hidup tersebut ternyata ada salah satu yang merugikan manusia, khususnya petani. Adapun tahapan yang merugikan tersebut adalah pada saat menjadi larva atau ulat.

Ulat disebut merugikan karena memakan dedaunan dan pucuk batang yang masih muda. Hal ini karena ulat bisa menghabiskan daun-daun dan batang tersebut hingga tanaman bisa mati atau layu. Tentu petani akan mengalami kerugian apabila tanaman mereka sampai rusak karena ulat.

Tahapan metamorfosis kupu-kupu yang menguntungkan manusia

Adapun tahapan yang menguntungkan dari metamorfosis ini adalah setelah menjadi kupu-kupu. Keberadaan kupu-kupu tak hanya menguntungkan manusia karena keindahan sayapnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kupu-kupu bisa membantu tanaman melakukan penyerbukan sehingga tanaman bisa bereproduksi dengan munculnya buah dan biji. Sementara ada juga yang memanfaatkan keindahannya dengan mengawetkan kupu-kupu yang sudah mati dan menjadikannya hiasan atau cinderamata.

Ternyata mempelajari tentang metamorfosis kupu-kupu tidaklah susah. Nah, apa kini Parents siap menemani anak belajar?

****

Baca juga:

Mengenal Tumbuhan Berbiji Terbuka atau Gymnospermae, Ciri-ciri dan Contohnya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengenal Hewan Vivipar, Dari Jenis hingga Contohnya

6 Jenis Hewan yang Bertelur atau Ovipar dan Cirinya, Si Kecil Sudah Tahu?

Penulis

Puspa Sari