Siapa di antara para Ayah yang baru saja berkeluarga dan hendak menjadi imam dalam rumah tangga? Ada beberapa syarat menjadi imam yang perlu Anda penuhi sekaligus dipahami dulu, nih.
Dalam ajaran Islam, melaksanakan salat berjamaah adalah sebuah amalan yang memiliki pahala sangat besar. Hal ini juga disampaikan dalam sebuah hadist sebagai berikut:
صَلاَةُ الجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَة
Artinya: “Salat berjemaah lebih afdhal daripada salat sendirian, dengan amalan dua puluh tujuh derajat.” (H.R Muslim)
Nah, dalam sebuah rumah tangga, seseorang yang dianjurkan untuk menjadi imam adalah suami atau ayah.
Bukan sekadar saat salat saja, imam yang dimaksud juga bisa mencangkup seorang pemimpin dalam bahtera rumah tangga.
Apabila Ayah masih terbilang baru dan baru saja mengemban tugas sebagai imam dan kepala rumah tangga, maka jangan khawatir. Anda bisa mempelajari berbagai syarat, hukum, serta keutamaan ketika melaksanakan tugas ini.
Mengutip berbagai sumber, yuk simak ulasan selengkapnya, Yah!
Artikel terkait: Sering Terjadi, 8 Hal Ini Bisa Menyebabkan Ayah Stres di Rumah
Syarat, Hukum, dan Keutamaan Menjadi Imam
Secara harfiah, kata imam sendiri memiliki dua makna. Merujuk pada orang yang berdiri di depan dan memimpin jamaah ketika salat. Serta, seorang pemimpin dalam suatu perkumpulan, seperti dalam rumah tangga misalnya.
Dalam salat sendiri, seorang imam perlu memenuhi beberapa persyaratan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Beragama Islam
Syarat utama dalam memimpin salat tentunya seseorang harus beragama Islam. Mengutip laman Nu Online, Imam Syafi’i dalam Kitab al-Mughni al-Muhtaaj jilid 1 mengatakan;
“Jika diketahui dengan jelas bahwa seorang imam itu kafir, maka wajib untuk mengulang salatnya.”
2. Syarat Menjadi Imam adalah Laki-laki
Selanjut, seseorang yang harus menjadi imam adalah laki-laki. Maka itu, jika di dalam rumah tangga, yang dianjurkan menjadi imam dan memimpin salat adalah Ayah atau anak laki-laki paling dewasa.
Meski begitu, jika ketika salat berjamaah semua jamaahnya adalah perempuan, maka yang menjadi imam boleh perempuan. Hal ini pun dikatakan oleh Imam Syafi’i Rahimahullah;
“Jika perempuan menjadi imam untuk laki-laki dewasa, perempuan dan anak laki-laki, salat perempuan dalam salat berjamaah itu sah. Namun, salat laki-laki dan anak laki-laki itu tidaklah sah dikarenakan Allah menjadikan laki-laki sebagai imam bagi perempuan, juga laki-laki adalah wali bagi perempuan.”
Artikel terkait: Ayah, Ini 6 Cara Memperlakukan Istri agar Jadi Contoh buat Putri Kecil Anda
3. Punya Akal Sehat
Syarat berikutnya, seorang imam juga harus memiliki akal sehat. Artinya, ketika memimpin salat, ia tidak boleh dalam keadaan mabuk, sakit jiwa, atau pun linglung.
4. Baligh
Seorang imam juga perlu baligh atau sudah bisa berpikiran dewasa serta memiliki tanggung jawab. Maka itu, seorang anak kecil meski ia laki-laki belum bisa dikatakan sah menjadi imam salat.
5. Suci dari Hadas Kecil dan Besar
Ini merupakan syarat wajib salat, yang tentunya perlu dipenuhi oleh seorang imam juga. Ketika salat, kita harus dalam keadaan suci dan bersih. Ia harus berwudhu dan tidak boleh memiliki hadas kecil dan besar atau terkena najis (kotoran).
6. Memahami Rukun Salat dan Agama
Seorang lelaki beragama Islam tetapi tidak paham rukun salat, maka ia belum sah menjadi imam. Pasalnya, seorang imam tentunya harus memahami rukun salat dengan baik untuk memimpin para jemaahnya ketika beribadah.
Tak hanya rukun salat, seorang imam juga sangat dianjurkan untuk memiliki pengetahuan seputar agama dengan baik. Hal tersebut juga disebutkan dalam sebuah hadist sebagai berikut:
.يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ وَأَكْثَرُهُمْ قِرَاءَةً. فَإِنْ كَانَتْ قِرَاءَتُهُمِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً . فَإِنْ كَانُوْا فِي الْهِجْرَةِ سَوًاءً فَأَكْبَرُهُمْ سَنًّا
Artinya: “Yang boleh mengimami kaum itu adalah orang yang paling pandai di antara mereka dalam memahami kitab Allah (Al-Quran) dan yang paling banyak bacaannya di antara mereka. Jika pemahaman mereka terhadap Al-Quran sama, maka yang paling dahulu di antara mereka hijahnya. Jika hijarah atau ketaatan mereka sama, maka yang paling tua umurnya di antara mereka.”
Keutamaan Menjadi Imam dan Salat Berjamaah
Baik menjadi imam maupun melakukan salat berjamaah, keduanya merupakan amalan yang punya banyak keutamaan. Beberapa di antaranya adalah:
- Seorang imam akan mendapatkan pahala yang agung atas kepemimpinannya. Baik ketika memimpin salat berjamaah atau pun memimpin hal lain seperti menjadi kepala rumah tangga. Maka itu, seorang imam tidak boleh sembarangan dan perlu memenuhi syarat tertentu dalam menjalannya.
- Barangsiapa yang kerap melakukan salat berjamaah, maka ia akan mendapat pahala 27 derajat daripada salat sendirian.
- Seseorang yang menjadi imam dan melaksanakan salat berjamaah juga akan ditingkatkan derajatnya oleh Allah SWT serta diampuni segala dosa-dosanya
- Diberikan rezeki yang melimpah oleh Allah SWT
Artikel terkait: Jangan Bingung Lagi! 3 Cara Menentukan Batas Waktu Sholat Dhuha
Itulah syarat, hukum, serta keutamaan menjadi seorang imam untuk dipahami dan dipelajari oleh para Ayah. Semoga bermanfaat!
***
Baca juga:
Tak Hanya dengan Suami, Pillow Talk Juga Bisa Dilakukan dengan Si Kecil