Parents, sebelum pandemi pun kegiatan pindah rumah sudah tergolong berat dan melelahkan. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang, apa masih bisa dan aman untuk pindah rumah? Pindah rumah saat pandemi, hal apa saja yang perlu disiapkan?
Selama pandemi COVID-19 ini mungkin ada beberapa rencana Parents yang harus disesuaikan atau bahkan dibatalkan. Seperti kegiatan liburan bersama atau sekedar perayaan ulang tahun anak terpaksa ditiadakan.
Lain ceritanya dengan pindah rumah. Parents masih bisa merealisasikan pindah rumah jika alasannya mendesak. Perlu dipertimbangkan urgensinya, biaya, dan tenaga yang akan terkuras nanti. Ditambah lagi di masa sekarang, resiko penularan virus saat beraktivitas outdoor meningkat.
Untuk itu, berikut ini beberapa hal yang bisa Parents perhatikan untuk memudahkan perencanaan pindah rumah saat pandemi dengan cara yang aman dan nyaman
Pindah Rumah saat Pandemi
1) Kondisi Kesehatan Keluarga dan Waktu Pindahan
Saat pandemi, kesehatan anggota keluarga menjadi hal terpenting. Untuk itu, sebelum melakukan pindah rumah jagalah kesehatan anggota keluarga. Apabila salah seorang saja anggota keluarga sakit, rencana pindahan bisa tertunda atau bahkan batal.
Ingatlah Pemerintah bisa jadi telah menjadikan surat keterangan kesehatan (seperti surat hasil antigen atau PCR, atau surat keterangan vaksinasi) sebagai syarat bepergian.
Parents, hindari bepergian saat sakit. Sulit untuk memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan di perjalanan, ditambah lagi kelelahan akibat perjalanan jauh beresiko memperburuk kondisi kesehatan.
Sebaiknya pilih waktu pindahan dengan mempertimbangkan situasi keamanan dan kenyamanan bepergian. Cobalah untuk meluangkan waktu yang longgar agar persiapan lebih matang dan resiko/hambatan bisa diminimalkan.
Luangkan beberapa hari dari cuti kerja untuk menambah rentang waktu persiapan hingga bongkar barang pindahan. Ingatlah bahwa Parents juga butuh waktu istirahat setibanya di rumah baru.
2) Rumah Baru, Rumah Lama, dan Fasilitas
Jika sebelum pandemi melancong untuk mengenali lingkungan rumah baru lumrah untuk dilakukan, berbeda sekarang. Pergerakan keluar rumah mesti dikurangi. Untuk itu, demi mempermudah adaptasi dari rumah lama ke rumah baru, Parents perlu memerhatikan hal-hal berikut ini:
– Dimana saya bisa mendapatkan air bersih dan kebutuhan pokok harian lainnya? (Misalnya di pasar, toko sembako, swalayan, jasa laundry, dan lain sebagainya)
– Apakah rumah yang akan saya tempati memugkinkan saya tinggal dan melakukan aktivitas seperti di rumah lama? (misalnya saja seperti mencuci pakaian, apakah kondisi air dan cahaya matahari memungkinkan?)
– Dimana lokasi sekolah, fasilitas umum dan kesehatan terdekat? (atau lokasi tempat lain yang akan dibuthkan)
Parents bisa mempelajari lokasi-lokasi tersebut dari Google Maps atau Google Street. Atau pertimbangkan untuk berbelanja online. Selain itu, cobalah untuk mengurangi barang bawaan dengan mendonasikannya sebelum pindah. Sekarang banyak jasa penyalur donasi yang melayani penjemputan barang.
Ingatlah untuk memutus layanan seperti air dan internet saat anda pindah. Ubah alamat surat-surat anda ke alamat rumah baru. Usahakan untuk melakukannya secara online.
3) Pindah Rumah saat Randemi, Perhatikan Biaya dan Proses Pindahan
Selain menyewa truk barang, sebenarnya ada banyak jasa pindahan yang bisa Parents jadikan pilihan lain untuk mempermudah pindah rumah.
Biayanya cukup terjangkau tergantung kebutuhan. Harga akan semakin mahal tergantung jarak dan dimensi barang. Juga ada biaya untuk jasa bongkar muat, extra packing, dan penyemprotran desinfektan. Bisa jadi biaya pindah rumah yang dikeluarkan akan menjadi lebih mahal dibandingkan dengan biaya sebelum pandemi.
Usahakan untuk menyelesaikan packing sebelum hari pengankutan barang tiba. Sehingga proses muat barang bisa berlangsung lebih cepat dan aman.
Ada banyak moda transportasi untuk pindahan, namun di masa pandemi ini mobil pribadi menjadi pilihan paling aman dan nyaman. Jika terpaksa harus naik transportasi umum sebaiknya Parents mempersiapkan seluruh keperluan sebelum hari pindahan.
Agar pindahan rumah bisa lebih santai, sebaiknya Parents perlu memesan kamar hotel untuk bermalam. Terutama untuk Parents yang bepergian bersama anak. Dengan begitu, Parents bakal mendapat waktu lebih untuk sterilkan rumah sebelum menempatinya.
4) Kontak dengan Pihak Luar
Selama menyelesaikan urusan kepindahan, baik itu mengurus surat pindah atau melakukan survei rumah baru. Sebaiknya Parents mempertimbangkan untuk melakukan kegiatannya secara online.
Sekarang banyak agen properti yang bersedia memberikan layanan virtual open house. Ada juga agen yang telah menyiapkan video atau gambar lengkap rumah.
Apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan secara online, Parents pun masih bisa untuk tetap melakukan survei selama menjaga protokol kesehatan dan menggunakan masker.
Survei ke luar kota mungkin akan memakan tenaga dan biaya lebih besar. Meminta bantuan kenalan yang berada di kota tujuan pindah untuk melakukan survei rumah bisa dijadikan alternatif lainnya.
Parents tak perlu terlalu cemas dalam mempersiapkan rencana pindah rumah. Selama mengikuti protokol kesehatan juga melakukan persiapan yang matang dan terperinci, pindahan rumah akan berlangsung aman.
***Ditulis oleh Bunga Claudya, VIPP Member theAsianparent ID
Artikel Lain yang Ditulis VIPP Member theAsianparent ID
id.theasianparent.com/resep-telur-brokoli-saus-tiram
5 Perbedaan Barang di Dalam Tas, Sebelum dan Sesudah Memiliki Anak
Berkarier atau jadi Ibu Rumah Tangga, Apapun Itu Jalani dengan Hati
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.