Susu merupakan nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Itulah sebabnya, banyak Bunda yang memberikan susu kepada si Kecil untuk melengkapi nutrisinya.
Berdasarkan bentuknya, ada dua jenis susu yang sering dikonsumsi masyarakat yaitu susu cair dan susu bubuk.
Keduanya sama-sama terbuat dari susu sapi yang diolah sedemikian rupa agar awet dan siap dikonsumsi sebagai sumber nutrisi.
Susu cair yang umum dikonsumsi oleh masyarakat, seperti susu segar, susu pasteurisasi, susu UHT, dan susu cair full cream. Sementara susu bubuk yang sering dikonsumsi, yaitu susu formula pertumbuhan.
Lantas, apa perbedaan susu cair dan susu bubuk? Cari tahu, yuk!
Perbedaan Susu Cair vs Susu Bubuk

Dua jenis susu utama yang sering ditemui adalah susu cair dan susu bubuk, yang masing-masing memiliki kelebihan dan perbedaan tersendiri.
Proses pembuatan keduanya, baik susu cair dalam bentuk pasteurisasi atau UHT maupun susu bubuk, memiliki teknik khusus untuk mempertahankan kualitas dan daya simpannya.
Selain itu, kandungan nutrisi dalam kedua jenis susu ini juga menjadi perhatian, terutama bagi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Untuk memahami lebih dalam tentang perbedaan, kandungan nutrisi, dan lama penyimpanannya, mari kita telusuri lebih lanjut.
1. Proses Pembuatan
Ada dua jenis susu cair berdasarkan pembuatannya yakni susu pasteurisasi dan susu UHT.
Susu pasteurisasi dibuat dengan cara memanaskan susu sapi segar dalam suhu 72°C-100°C selama 15 detik. Kemudian, susu tersebut dikemas dalam wadah bersih.
Di sisi lain, susu UHT dibuat dengan metode Ultra High Treatment, yakni perlakukan suhu tinggi dengan suhu 135°C-145°C selama beberapa detik kemudian dikemas dalam wadah yang bisa melindungi dari pertumbuhan bakteri.
Sementara itu, susu bubuk diproses dengan suhu 75-85°C dan melalui proses pengeringan untuk menjaga kandungan protein dan nutrisi lainnya.
2. Kandungan Nutrisi
Susu cair dan susu bubuk sama-sama terbuat dari susu sapi yang diolah sedemikian rupa agar awet disimpan.
Keduanya mengandung nutrisi penting seperti kalsium, fosfor, kalium, dan berbagai vitamin yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.
Namun, susu bubuk khususnya susu pertumbuhan telah difortifikasi dengan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk dukung anak tumbuh maksimal, seperti Zat Besi yang dikombinasikan dengan vitamin C, DHA, Minyak Ikan, Omega 3 & 6 sesuai kebutuhan nutrisi si Kecil.
3. Lama Penyimpanan
Susu cair dan susu bubuk memiliki masa simpan yang berbeda.
Susu cair pasteurisasi memiliki masa simpan 7 sampai dengan 10 hari asalkan tidak ada kontaminasi selama proses pengolahan maupun penyimpanan. Susu pasteurisasi yang telah dibuka kemasannya hanya tahan selama 4-5 jam sehingga harus segera dimasukkan ke dalam kulkas.
Sementara itu, susu UHT memiliki umur simpan yang berbeda tergantung dengan cara penyimpanannya. Susu UHT yang disimpan pada suhu 4 dan 20 °C memiliki umur simpan 34–36 minggu.
Lalu, susu UHT yang disimpan pada suhu ruang sekitar 30 sampai 37 °C membuat umur simpan susu UHT menurun hanya menjadi 16-20 minggu.
Lain halnya bila sudah dibuka kemasannya, maka hanya mampu bertahan 6-7 hari dan harus disimpan di dalam kulkas.
Susu bubuk memiliki umur simpan yang paling lama dibandingkan kedua jenis susu di atas. Susu bubuk yang dikemas dengan baik bisa tahan hingga lebih dari 1 tahun.
Keunggulan lain, susu bubuk bisa awet hingga 1 bulan setelah kemasannya dibuka tanpa perlu disimpan dalam kulkas.
Kelebihan Susu Bubuk dibandingkan Susu Cair

Susu cair dan susu bubuk, sama-sama terbuat dari susu sapi hanya saja proses pengolahan dan hasil akhirnya yang berbeda.
Namun dibandingkan dengan susu cair, susu bubuk memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:
- Proses pembuatan menjaga kandungan nutrisi.
- Mengandung nutrisi penting sesuai dengan kebutuhan anak di masa pertumbuhan.
- Masa penyimpanan lebih lama.
- Tidak harus disimpan di lemari pendingin saat kemasan dibuka.
Setelah mengetahui perbedaan susu bubuk vs susu cair, Bunda tentu ingin memberikan yang terbaik bagi si Kecil.
Untuk mendukung kebutuhan nutrisi anak di masa pertumbuhan, Bunda bisa memberikan susu bubuk yang memang sudah diformulasikan dan mengandung nutrisi penting sesuai dengan kebutuhan anak.
Semoga informasi ini bermanfaat, Parents.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.