Wabah cacar monyet atau monkeypox tengah menjadi sorotan lantaran terjadi penularan yang cukup cepat di berbagai negara di dunia. Dilaporkan per 29 Juli 2022 lalu terdapat 22 kasus penularan terjadi. Kini, di Indonesia ditemukan satu orang suspek cacar monyet.
Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus tersebut termasuk infeksi zoonosis virus, yang berarti dapat menyebar dari hewan ke manusia yang selanjutnya bisa menular dari manusia ke manusia.
Virus ini jadi topik hangat setelah beberapa negara di Eropa, Amerika Serikat, dan Australia melaporkan temuan kasus penyakit ini. Kini, di Indonesia terdeteksi satu orang yang diduga terinfeksi virus ini. Berikut fakta-faktanya!
5 Fakta Suspek Cacar Monyet di Jawa Tengah
1. Satu Orang Suspek Cacar Monyet Ditemukan di Jateng
Sumber : Freepik
Ditemukan satu pasien yang dicurigai mengidap penyakit cacar monyet karena memiliki gejala penyakit tersebut. Meski demikian, saat ini statusnya sebagai suspek alias belum dinyatakan positif mengidap cacar monyet.
“Kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami, Kami belum berani menentukan apakah itu monkeypox atau bukan tapi kami lagi pantau.” ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Rabu, 3 Agustus 2022 seperti dikutip dari Tempo.
Ganjar menyebut, kasus semacam ini bukan pertama kali ditemukan di Jawa Tengah. Sebelumnya pernah ada kasus bergejala seperti cacar monyet tetapi setelah diperiksa hasilnya negatif.
Artikel terkait : WHO Tetapkan Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global
2. Bukan Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Pasien yang diduga mengidap penyakit cacar monyet merupakan seorang pria berusia 55 tahun. Pria tersebut juga bukan termasuk PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri). Pasien dikategorikan sebagai suspek lantaran mengalami gejala penyakit cacar monyet.
3. Pasien Suspek Cacar Monyet Juga Bukan Gay
Sumber : Freepik
Pasien suspek cacar monyet ini diyakini bukanlah tergolong dalam kelompok gay. Hal tersebut lantaran pasien memiliki anak dan istri. Meski demikian, belum diketahui kronologi penularan maupun kontak erat kasus ini.
Seperti diketahui, monkeypox memang banyak menular di antara para pelaku gay. Menurut WHO, kelompok gay menjadi golongan yang paling berisiko terinfeksi penyakit ini. Namun, ditegaskan monkeypox tidak menular dengan berhubungan seksual. Hal ini diduga kelompok gay paling sering membuat pesta, berkerumun, dan saling berdekatan satu sama lain.
Artikel terkait : Cacar monyet, penyakit langka mematikan mengintai keluarga, waspada!
4. Pasien Menjalani Isolasi dan Pemeriksaan di Sebuah RS di Jawa Tengah
Saat ini pasien yang berstatus sebagai suspek ini dirawat di sebuah rumah sakit di Jawa Tengah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan pasien tersebut akan menjalani pemeriksaan laboratorium PCR.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan apakah penyakit yang diderita pasien tersebut disebabkan oleh virus cacar monyet atau bukan. “Bisa saja hanya cacar biasa atau penyakit lain bukan monkeypox,” ungkap Syahril. Selain menjalani pemeriksaan, pasien suspek tersebut juga dirawat secara isolasi di rumah sakit tersebut.
Artikel terkait : Wabah Cacar Monyet Ancam Inggris, WHO Peringatkan untuk Waspada
5. Sampel dari Pasien Akan Dianalisis
Sumber : Freepik
Kementerian Kesehatan RI juga langsung turun tangan menangani temuan pasien diduga cacar monyet ini. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Maxi Rein Rondonuwu menyebut pihaknya telah mengambil sampel dan menganalisis apakah pasien benar-benar mengidap cacar monyet. Pemeriksaan dilakukan melalui PCR di laboratorium.
“Kami sudah minta segera ambil sampel dan dikirim ke lab BKPK Kemenkes,” ujar dr Maxi kepada Detikcom. Pemeriksaan tersebut kabarnya memakan waktu lima hingga tujuh hari.
Itulah sejumlah fakta terkait kabar ditemukannya satu suspek monkeypox di Jawa Tengah. Saat ini sampel dari pasien masih dianalisis. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan tersebut kabarnya bisa memakan waktu hingga seminggu.
***
Baca juga :
Waspada Kasus Cacar Monyet, Inilah Negara yang Sudah Terjangkiti
4 Keuntungan Membeli Vitamin Secara Online, Praktis Tanpa Antre!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.