Susah Hamil Anak Kedua, Mungkinkah Anda Mengalami Infertilitas Sekunder?

Susah hamil anak kedua? Mungkin penyebabnya infertilitas sekunder yang belum disadari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adalah hal yang sangat membahagiakan ketika setelah menikah pasangan dikaruniai momongan. Faktanya, bagi sebagian pasangan, memiliki anak bukan perkara yang mudah. Hal ini bisa disebabkan karena kondisi infertitilisan primer atau pun susah hamil anak kedua atau dalam istilah medis disebut dengan infertilitas sekunder. 

Apa yang menyebabkan pasangan suami istri mengalami infertilitas sekunder?

 Susah Hamil Anak Kedua Bisa karena Infertilitas Sekunder

1. Apa Itu Infertilitas Sekunder?

Secara umum, infertilitas merupakan kondisi ketika sepasang suami istri tidak juga diberikan keturunan kendati sudah melakukan hubungan seks teratur. Padahal, kehamilan baru bisa terjadi ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sperma.

Secara garis besar, terdapat dua jenis infertilitas yakni infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer terjadi ketika seorang perempuan tidak kunjung hamil sama sekali setelah sekian lama menikah.

Ada juga infertilitas sekunder yang sayangnya penelitiannya masih sangat sedikit. Padahal, fenomena ini cukup banyak terjadi di Indonesia.

"Infertilitas sekunder itu bisa diibaratkan gunung es dan masih jarang sekali diteliti. Kondisi ini terjadi ketika pasangan sulit sekali hamil kendati sudah beraktivitas rutin tanpa alat kontrasepsi selama lebih dari satu tahun. Dalam hal ini, ibu sudah pernah melahirkan," demikian penuturan dr. Shanty Olivia Jasirwan, Sp.OG-KFER dari RS. Pondok Indah IVF Center dalam Bincang Instagram bertajuk 'Sulit Tambah Anak, Waspada Terjadinya Infertilitas Sekunder' siang ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Faktanya, hal ini tidak terlepas dari banyaknya stigma yang beredar di tengah masyarakat. Kebanyakan pasangan merasa sudah pernah mempunyai anak artinya ia subur dan akan dimudahkan untuk momongan berikutnya. Padahal, hal ini belum tentu terjadi. 

Artikel terkait: Berjuang Melawan Infertilitas,12 Artis Ini Berhasil Punya Anak

2. Apa Penyebab Infertilitas Sekunder dan Siapa Saja yang Berisiko?

"Faktanya, infertilitas sekunder ini terjadi dengan persentase 30 hingga 60% lebih tinggi dibandingkan infertilitas primer. Pasangan sangat mungkin mengalaminya," ujar dr. Shanty. Dalam sesi berdurasi 1 jam tersebut, dr. Shanty menguraikan golongan orang yang berisiko mengalami hal ini.

Menurutnya, faktor risiko terbagi dua yaitu endogen dan eksogen. Faktor Endogen merupakan risiko yang berasal dari dalam tubuh, dengan kata lain tidak bisa dimodifikasi. Sedangkan faktor eksogen adalah faktor yang berasal dari luar tubuh. Kabar gembiranya, faktor yang kedua ini masih bisa dikontrol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Faktor Endogen

  • Usia. Infertilitas erat kaitannya dengan usia, biasanya perempuan di kisaran usia 20-30 tahun masih memiliki potensi kesuburan yang tinggi. Sebaliknya, saat sudah berusia 35 tahun peluang rentan menurun karena cadangan sel telur perlahan berkurang
  • Penyakit. Adanya penyakit medis memungkinkan kesuburan terpengaruh. Sebut saja gangguan sistemik seperti tiroid, diabetes, dan hipertensi. Penyakit reproduksi yang tidak teridentifikasi dan keputihan yang berulang turut berpengaruh

Faktor Eksogen

  • Gaya hidup. Keseharian seseorang melakukan hidupnya berpengaruh pula. Orang yang kurang berolahraga, minum alkohol, dan rajin begadang risiko kesuburannya cenderung menurun
  • Lingkungan. Faktor lingkungan turut berpengaruh semisal polutan, juga endocrine disruption product yang berbahaya. Biasanya ini ditemui dalam produk rumah tangga seperti botol plastik kemasan, deterjen, makanan, mainan, bahkan kosmetik. Keranjingan mengonsumsi makanan kemasan turut berpotensi mengganggu kesuburan
  • Riwayat. Jika sebelumnya pernah mengalami lama menanti kehadiran anak sehingga membutuhkan penanganan, maka tidak menutup kemungkinan akan mengalami yang serupa di kehamilan berikutnya

3. Apakah Infertilitas Sekunder Hanya untuk Perempuan?

Adat ketimuran yang kental membuat perempuan menjadi pihak yang disalahkan ketika momongan belum juga hadir di tengah keluarga. Dalam kesempatan yang sama, dr. Shanty pun meluruskan fakta. Para suami juga bisa, lho, menyumbang risiko ini!

"Kaum pria itu lebih gampang memang diukur tidak suburnya, yaitu dari sperma. Walaupun gaya hidup juga berpengaruh. Namun, sebanyak 30-40% risiko juga berperan berasal dari laki-laki.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terlebih, buat perempuan yang suaminya hobi merokok, itu bisa mengakibatkan kerusakan DNA. Jadi, kesuburan bukan cuma punyanya perempuan saja, lho, ya", tegas dr. Shanty.

Artikel terkait: Ketahui Penyebab Infertilitas yang Bisa Dialami Baik Suami Maupun Istri

4. Jika Terindikasi Mengalami Infertilitas Sekunder, Langkah Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Lebih lanjut, dr. Shanty turut menuturkan bahwa pasangan sebaiknya tidak ragu memeriksakan diri ke dokter. Tidak ada patokan khusus, namun lebih cepat lebih baik jika dirasa sudah lama menanti keturunan.

"Minimal 1 tahun kalau sudah mencoba berhubungan intim teratur 2-3x seminggu tanpa alat kontrasepsi, sebaiknya langsung periksa saja," sambung dr. Shanty. Ia pun turut mengingatkan pemeriksaan sebaiknya tidak ditunda jika terdapat kondisi berikut:

  • Haid cenderung tidak teratur
  • Adanya vonis miom atau kista
  • Kelainan reproduksi seperti PCOS
  • Endometriosis. Tumbuhnya bercak darah haid di rongga perut dapat mengakibatkan radang kronis, perlekatan, bahkan menyumbat saluran telur
  • Keguguran, terlebih bila sudah lebih dari sekali

"Umumnya, dokter akan melakukan HSG untuk melihat bagaimana kondisi saluran telur terkini karena bisa saja berubah. Periksakan juga kondisi sperma suami, seperti apa kualitasnya," lanjut dr. Shanty.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak kalah penting, dr. Shanty juga menganjurkan pemeriksaan lanjutan bagi ibu yang mengalami infeksi radang panggul dan riwayat pernah dilakukan operasi.

"Infeksi radang panggul itu paling sering, biasanya ketahuan ketika lagi program hamil. Tandanya biasanya itu keputihan, dan ini menimpa 10-20% pasangan. 

Riwayat operasi juga bisa membuat organ reproduksi menjadi lengket, misal apendiksitis. Adanya penyumbatan saluran telur juga demikian. Kalau sebagian nggak masalah, tetapi kalau dua-duanya (kanan dan kiri) apalagi ada pelebaran itu perlu diperiksakan", tegas dr. Shanty.

Artikel terkait: Perlu Tahu! Gangguan Kesuburan Ini Bisa Menyebabkan Sulit Hamil

5. KB Pengaruhi Kesuburan, Mitos atau Fakta?

Atas nama satu dan lain hal, tidak sedikit pasangan memilih menggunakan KB untuk menunda kehamilan. Sayangnya, masalah muncul ketika KB dilepas dan pasangan susah hamil anak kedua dan seterusnya. Dokter Shanty pun menyebutkan bahwa KB bukanlah hal yang berhubungan dengan kesuburan.

"KB hormonal seperti melalui suntik itu paling sering disebut menyebabkan infertilitas, padahal nggak benar. Semua tergantung jenis KB nya apa. Literatur memang menyebutkan bahwa secara umum, kesuburan akan kembali paling cepat 3-6 bulan dan maksimal 1,5 tahun setelah KB dilepas," papar dr. Shanty.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hal ini berbeda dengan pil KB, yang tak lama setelah tidak dilakukan memungkinkan perempuan hamil secara alami. Kendati begitu, KB tidaklah mengganggu hormon perempuan sama sekali. Konsultasikan dengan dokter perihal KB terbaik dan durasi yang diinginkan.

Di akhir sesi, dr. Shanty pun menegaskan pentingnya persiapan maksimal pasangan bagi yang ingin hamil dengan program apapun. Lakukan segala daya upaya untuk memperbaiki kualitas sel telur dan sperma.

"Untuk perempuan, perbaikilah gaya hidup. Ubah pola makan sehat dan perbanyak makan sayuran organik. Olahraga dan istirahat yang cukup itu penting. Konsumsilah vitamin seperti antioksidan dan asam folat demi menunjang kelancaran program kehamilan.

Dan buat para suami, ubah juga gaya hidupnya. Konsultasikan ke spesialis andrologi dan urologi bilamana ada masalah. Langsung periksakan diri ke dokter bila perlu, jangan mudah percaya dengan stigma yang belum bisa dipastikan kebenarannya", pungkas dr.Shanty.

Itulah beberapa informasi tentang faktor yang bisa menyebabkan Anda susah hamil anak kedua, yaitu infertilitas sekunder. Semoga membantu bagi Anda yang sedang promil ya. 

Baca juga:

id.theasianparent.com/penebalan-dinding-rahim

id.theasianparent.com/terapi-masalah-kesuburan

id.theasianparent.com/penyakit-gonore