Sunat atau sirkumsisi merupakan prosedur medis yang mungkin dilakukan oleh setiap anak laki-laki. Sunat ini biasanya dilakukan sebelum seorang laki-laki muslim mengalami pubertas. Namun, benarkah sunat anak laki-laki harus dilakukan saat pagi hari? berikut penjelasan dokter!
Waktu terbaik untuk sunat anak laki laki
“Sunat atau sirkumsisi merupakan prosedur membuang kulit prepusium penis atau lebih dikenal dengan kulup. Terdapat berbagai bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat sunat dari sisi medis seperti, menghindari risiko berbagai penyakit antara lain, gonore, herpes, kanker serviks, infeksi saluran kemih, penularan infeksi Human lImmunodeficiency Virus (HIV), dan Human Papilloma Virus (HPV),” ungkap Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, ditemui dalam acara Konferensi Media Revolusi Sunat Tanpa Jarum Suntik di Jakarta Timur (18/6).
Namun, benarkah waktu terbaik untuk menjalankan prosedur sunat adalah pagi hari?
“Dahulu sebelum dikenalnya anestesi (bius), sebelum melakukan sunat, anak-anak akan dianjurkan untuk berendam di air dingin saat pagi hari. Hal ini ditujukan untuk mengurangi rasa sakit, dan untuk mengecilkan pembuluh darah di bagian penis anak, agar tidak terjadi perdarahan berlebih saat proses sirkumsisi.
Karena tradisi turun-temurun ini, akhirnya banyak orangtua menyarankan agar anaknya disunat di pagi hari, dan ini telah menjadi budaya,” tambahnya.
Namun karena teknologi kedokteran sudah semakin maju, dan anestesi pun telah ditemukan, maka anak dapat disunat kapan saja, tidak hanya saat pagi hari.
“Sekarang telah ditemukan anestesi, jadi sunat boleh saja dilakukan di siang bahkan di malam hari, tidak melulu saat cuaca dingin di pagi hari. Selain telah ditemukan anastesi, sekarang juga telah ditemukan revolusi sunat tanpa jarum suntik yang akan mengurangi rasa sakit saat pembiusan. Jadi anak benar-benar akan merasa nyaman saat saat menjalani prosedur sunat tersebut.
Pembiusan saat sunat tanpa jarum suntik
“Banyak anak yang mengaku bahwa salah satu hal yang paling menakutkan dan menyakitkan ketika menjalankan sunat, yaitu proses pembiusan yang menggunakan jarum suntik. Proses penyuntikan obat bius itu pun, normalnya dilakukan selama 5 kali setiap prosedur sunat. Bayangkan betapa sakit dan mengerikannya hal itu bagi anak. Namun, kini proses pembiusan saat sunat itu bisa dilakukan tanpa penggunaan jarum,” ungkap Mahdian.
Pemberian obat anestesi tanpa jarum menggunakan teknologi needle-free injection. Yaitu cara terbaru mengantarkan cairan obat bius ke dalam lapisan kulit masuk ke dalam jaringan subkutan tanpa penetrasi jarum yang tajam.
Teknologi ini diciptakan untuk mengantarkan cairan obat bius dengan menggunakan mekanisme tenaga pegas berkecepatan tinggi. Dengan kecepatan tinggi inilah, obat dapat masuk ke dalam kulit melalu pori-pori yang sangat kecil.
“Penggunaan tekonologi ini berguna untuk membuat anak tidak takut, dan juga bisa menghindari reaksi kulit setelah penyuntikan, seperti menimbulkan rasa nyeri, kulit menjadi biru, atau bengkak,” tutup Mahdian.
Sunat merupakan momen bersejarah, dan hanya dilakukan satu kali dalam hidup. Oleh karena itu, pengalaman sunat ini jangan sampai menimbulkan trauma pada anak. Pilih tempat dan metode sunat yang paling tepat dan membuat anak nyaman, serta bantu dia menjalani proses pemulihan dengan baik.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
Sunat dengan metode bipolar, sunat tanpa membuat penis berdarah
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.