Parents, pernahkah terpikir bahwa kehamilan bisa terjadi meski tanpa adanya penetrasi? Ternyata hal ini bukan hanya isapan jempol semata. Hamil tanpa penetrasi dikenal juga dengan sebutan splash pregnancy. Fenomena ini diakui dalam dunia medis meskipun rasio kejadiannya sangat kecil. Lalu, bagaimana proses terjadinya pembuahan apabila tidak terjadi penetrasi? Simak informasi selengkapnya mengenai splash pregnancy berikut ini.
Apa Itu Splash Pregnancy? Mengenal Fenomena Kehamilan Tanpa Berhubungan Intim
Di Indonesia sudah tak terhitung berapa banyak mitos seputar kehamilan yang hingga kini masih dipercaya banyak orang. Salah satunya adalah hamil meski tanpa berhubungan intim. Namun, hal tersebut ternyata bukan mitos semata. Fenomena ini benar-benar terjadi dan dalam dunia medis disebut splash pregnancy.
Splash pregnancy adalah kehamilan yang terjadi tanpa adanya penetrasi. Hal ini bisa terjadi lantaran beberapa sebab. Yang pertama, sperma berhasil masuk saat pasangan ejakulasi di bibir vagina. Yang kedua, bisa juga saat penis pra-ejakulasi ditempelkan di bagian luar vagina. Yang ketiga, berkat bantuan jari yang dimasukkan ke dalam vagina dan telah dilumuri sperma.
Dikutip dari situs SehatQ, dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 7.870 wanita hamil, sekitar 0,8 persen di antaranya atau sekitar 45 orang dari total responden mengaku hamil meski tidak melakukan hubungan seks. Para peneliti kemudian menyebut fenomena ini dengan sebutan “virgin pregnancy”.
Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Dalam dunia medis, kehamilan tanpa penetrasi memang bukan hal yang mustahil meski kemungkinannya sangat kecil. Pasalnya, pembuahan bisa terjadi selama sperma berhasil menembus tuba falopi dan bertemu sel telur. Jika syarat ini terpenuhi, maka kehamilan bisa terjadi kapan saja.
Baca juga: Cara menghindari kehamilan di luar rahim yang wajib di ketahui ibu
Splash Pregnancy Bisa Jadi Solusi untuk Perempuan Penderita Vaginismus
Pernahkah Parents mendengar istilah vaginismus? Vaginismus adalah suatu kondisi ketika perempuan merasa kesakitan setiap kali penis melakukan penetrasi ke dalam vagina. Hal ini pun menyebabkan perempuan enggan untuk melakukan hubungan badan karena akan terasa menyakitkan.
Kondisi ini cukup banyak dialami oleh perempuan, namun hingga kini masih jadi hal yang tabu untuk dibicarakan. Tak sedikit pula yang rela menahan sakit demi bisa memiliki keturunan. Tentu hal ini bisa sangat menyiksa. Padahal, pengalaman seksual seharusnya bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Untuk mengatasinya, selain melakukan pengobatan, penderita vaginismus biasanya juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan mental untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara kondisi vaginismus yang dideritanya dengan kejiwaannya.
Meski demikian, metode splash pregnancy bisa jadi salah satu cara untuk memiliki keturunan tanpa melakukan penetrasi. Hal ini akan mengurangi rasa sakit yang dialami oleh penderita vaginismus bila penis terpenetrasi ke dalam vagina.
Jadi, selain mencari bantuan profesional, kiat-kiat seperti yang disebutkan di atas juga bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang hamil tanpa menyebabkan rasa sakit bagi penderita vaginismus.
Baca juga: Menjadi pelupa saat hamil, bagaimana trik menghadapinya?
Tips untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan Tanpa Penetrasi
Peluang kehamilan tanpa penetrasi memang sangat kecil. Namun, tidak ada salahnya bila dicoba, terlebih bagi para perempuan yang mengalami vaginismus. Untuk meningkatkan peluang hamil tanpa berhubungan badan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yakni:
- Sama seperti program hamil pada umumnya. Pasutri yang ingin segera mendapat momongan disarankan untuk berhubungan badan di masa ovulasi. Hal yang sama juga berlaku untuk metode splash pregnancy. Cobalah melakukan kiat-kiat yang telah disebutkan di atas pada saat masa subur agar peluang hamil semakin besar.
- Saat melakukan hubungan seks, meskipun tanpa penetrasi, usahakan untuk terlentang setelah memasukkan sperma ke dalam vagina. Hal ini akan meningkatkan peluang sperma bisa berenang mencapai saluran tuba falopi dan bertemu dengan sel telur.
- Gunakan pelumas saat bercinta tanpa penetrasi untuk membantu sperma mencapai tempat yang dituju. Selain itu, pelumas juga berfungsi menambah kenikmatan dalam bercinta terutama jika melakukan fingering atau orgasme dengan jari tangan.
Nah, Parents, itulah sekilas informasi mengenai apa itu splash pregnancy. Jadi, risiko kehamilan tetap ada meskipun tidak terjadi penetrasi ya. Meski demikian, perlu diperhatikan juga bahwa sperma tidak dapat hidup di luar vagina untuk waktu yang lama. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
12 Penyebab Cryptic Pregnancy atau Kehamilan yang Tidak Disadari
Mengenal kehamilan kimiawi, penyebab Bunda mengalami keguguran dini
Membahayakan Janin dan Bumil, Kenali Gangguan Pregorexia Saat Hamil