Spirometer termasuk salah satu alat medis yang sangat dibutuhkan dalam penanganan pasien COVID-19. Alat ini digunakan untuk pemeriksaan penyakit yang berkaitan dengan gangguan pernapasan.
Mengingat salah satu gejala COVID-19 adalah gangguan pernapasan, tidak heran jika alat ini kemudian disertakan dalam serangkaian pemeriksaan pasien. Berikut ulasan selengkapnya tentang apa itu spirometer dan kegunaannya untuk pasien COVID-19 di bawah ini.
Apa Itu Spirometer?
Spirometer adalah alat yang digunakan tenaga medis untuk memeriksa kinerja paru-paru. Tes yang dilakukan dikenal juga dengan (pengukuran) spirometri. Bentuk alatnya sendiri berupa mesin yang dapat memberi informasi tentang seberapa baik paru-paru Anda bekerja. Informasi ini ditampilkan dalam bentuk grafik pada mesin tersebut.
Mesin yang tidak bisa didapatkan dan digunakan dengan sembarangan ini hanya dapat diakses di RS atau klinik. Pendampingan dari dokter serta tenaga ahli akan sangat dibutuhkan selama pemeriksaan berlangsung. Hasil tes dari alat ini akan menentukan penanganan selanjutnya terkait gangguan pernapasan.
Proses pemeriksaan pun umumnya tidak begitu lama. Anda akan diminta untuk duduk, lalu dokter akan memasangkan alat klip di bagian atas hidung. Anda kemudian akan diminta menahan napas selama beberapa waktu, lalu menghembuskan napas di dalam mouthpiece yang terdapat pada mesin secepat dan sekuat mungkin. Hasil tes inilah yang kemudian dipakai untuk menilai kinerja paru-paru Anda.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Latihan Pernapasan Pasien COVID-19 dan Manfaatnya
Apa Fungsi dari Spirometer?
Fungsi utama dari alat pengukur kinerja paru-paru ini adalah untuk memantau ada atau tidaknya gangguan dalam sistem pernapasan seseorang. Alat ini sangat penting terutama untuk penganganan penyakit berbasis gangguan pernapasan, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), hingga COVID-19.
Tidak hanya menginformasikan kinerja paru-paru saja, alat ini juga dapat dipakai untuk memeriksa penyebab terjadinya gangguan pernapasan. Penyebab yang umum terjadi biasanya meliputi produksi lendir yang terlalu banyak, batuk, atau penyebab lainnya. Informasi ini dapat membantu tenaga medis untuk mengklasifikasikan kasus gangguan pernapasan pada pasien.
Dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat pemeriksa paru-paru ini, tenaga medis juga dapat menentukan penanganan lanjutan seperti apa yang perlu dilakukan. Dengan kata lain, fungsi alat spirometri ini memang sangat penting utamanya bagi pasien dengan gangguan pernapasan. Itu sebabnya alat ini wajib dimiliki oleh penyedia layanan kesehatan.
Baca juga: 3 Cara Pakai Tabung Oksigen di Rumah, Jangan Sampai Salah!
Kegunaan Spirometer bagi Pasien COVID-19
Selain digunakan dalam penanganan penyakit gangguan pernapasan, alat ini juga sangat diandalkan dalam penanganan kasus COVID-19. Pasalnya, gejala umum kasus COVID-19 biasanya meliputi gangguan sistem pernapasan sehingga spirometri sangat dibutuhkan oleh pasien COVID-19.
Saat dinyatakan positif COVID-19, tes spirometri biasanya termasuk salah satu tes yang perlu dilakukan pada pasien. Tenaga medis akan memastikan kinerja paru-paru pasien COVID-19 menggunakan alat ini.
Pemeriksaan pun biasanya tidak hanya dilakukan sekali di awal saja. Pemeriksaan paru-paru secara berkala akan terus dilakukan untuk memantau perkembangan kondisi pasien. Karena gejala gangguan pernapasan bisa berubah tergantung penanganannya. Bisa jadi membaik atau malah memburuk. Keduanya butuh respon segera dari tenaga medis, termasuk jenis pengobatan dan perawatan lanjutan.
Pentingnya Pemeriksaan Kondisi Paru-paru pada Pasien COVID-19
Informasi kondisi paru-paru dan pernapasan pasien COVID-19 juga akan menentukan upaya pemulihan seperti apa yang perlu dilakukan. Biasanya pasien akan diminta untuk melakukan olahraga ringan, atau sekadar berjalan kaki untuk melatih kinerja paru-paru secara bertahap. Namun, sembari dilakukan pemeriksaan untuk melihat perkembangannya kemudian.
Selain itu, karena alat pengukur kinerja paru-paru ini juga memuat informasi yang kompleks. Pengobatan yang diberikan juga akan bergantung salah satunya pada informasi ini. Pasien akan terus dipantau, termasuk efektivitas pengobatan yang diberikan untuk membantu meringankan gangguan pernapasan yang dialami.
Penanganan gangguan pernapasan pada pasien COVID-19 sangat krusial. Ini dikarenakan pada kasus gangguan pernapasan berat, pasien hampir tidak mungkin untuk bergerak, dan hanya bisa beristirahat dengan alat bantu pernapasan.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi pasien COVID-19 untuk memeriksakan diri menggunakan tes spirometri apabila terdapat gangguan pernapasan. Tujuannya untuk mencegah perburukan yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Di samping itu juga dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.
Baca juga:
6 Olahraga untuk Memperkuat Pernapasan agar Paru-paru Lebih Sehat
6 Cara Menjaga Organ Pernapasan Tetap Sehat, Lakukan Mulai Sekarang
8 Manfaat Olahraga Sepeda, Kurangi Stress sampai Tingkatkan Kinerja Pernapasan