Setiap orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 menunjukkan gejala variatif. Gejala bisa dirasakan mulai dari tingkat ringan, sedang, hingga berat. Berhubung infeksi dapat memengaruhi kinerja saluran pernapasan, melakukan latihan pernapasan pasien COVID-19 yang tepat dapat meredakan gejala yang ada.
Manfaat Latihan Pernapasan Pasien COVID-19
Merujuk laman Verywell Health, terapis fisik kardio pulmoner Marion Mackles dan Spesialis rehabilitasi kardio pulmoner, Noah Greenspan menyebutkan pandangannya perihal manfaat melakukan olah napas bagi pasien COVID-19.
Menurutnya, latihan pernapasan dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh dan membantu menenangkan hiper-reaktivitas sistem saraf. Greenspan meyakini dengan mengurangi kerja pernapasan dan kecemasan yang terkait dengan sesak napas, pasien dapat mengurangi peradangan.
Tidak hanya peradangan di saluran udara dan paru-paru, tetapi juga meminimalisasi peradangan organ di seluruh tubuh. Hal ini diamini oleh seorang psikolog klinis sekaligus pasien COVID-19 yang gejalanya menetap, Jenny Berz.
“Aku tidak menyadari bahwa pernapasan melibatkan begitu banyak otot kecil, dan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan otot-otot menjadi tidak terkondisi setelah dibatasi sekian lama.
Tidak peduli gejala apa yang saya alami, saya menemukan bahwa melakukan rangkaian 5 atau 10 kali napas dalam-dalam membantu saya merasa lebih baik secara mental dan fisik,” ujar Jenny.
Teknik Latihan Pernapasan untuk Pasien COVID-19
Dalam kanal Youtube RSUP Persahabatan, Ketua KSM Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan membagikan tata cara latihan pernapasan yang bisa dilakukan pasien COVID-19. Menariknya, langkah dalam latihan ini bisa dilakukan baik yang sedang menjalani perawatan intensif maupun pasien yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
1. Relaksasi Mengatur Napas
Pertama yaitu latihan relaksasi untuk pengaturan napas. Dalam posisi duduk dan postur tegak, tarik napas dalam secara perlahan kemudian lepaskan. Saat menarik napas, usahakan lakukan itu melalui diafragma.
Yaitu dengan mengambil napas melalui hidung sampai udara terasa mengisi perut. Embuskan. Ulangi metode ini sebanyak tiga kali.
2. Mobilisasi Dinding Dada
Sumber: Detail Artikel RSUP Persahabatan
Kedua yaitu memobilisasi dinding dada. Tujuannya adalah demi melatih tarikan otot yang menempel pada dada mencakup sisi samping, otot depan, dan belakang dinding dada. Pasien cukup menarik napas sambil mengangkat tangan ke atas, lalu buang napas berbarengan dengan menurunkan tangan.
Ulangi sebanyak tiga kali. Selanjutnya, kembangkan dada dengan tangan ke samping. Tarik napas sambil tangan dibuka ke samping. Embuskan napas dan turunkan tangan.
3. latihan Pernapasan Pasien COVID-19 dengan Deep Breathing
Metode ini membantu membuka kantong udara yang runtuh di paru-paru dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Latihan pernapasan ini bisa meningkatkan fungsi pada paru-paru.
“Lebih baik dan lebih dianjurkan apabila bisa bernapas dengan otot perut atau otot diafragma. Saat menarik napas, kembungkan perut kemudian buang napas,” lanjut dr Siti.
Mengutip laman Klik Dokter, berikut beberapa cara deep breathing:
- Berbaring telentang dan letakkan tangan di perut.
- Tutup mulut dan letakkan lidah di langit-langit.
- Tarik napas melalui hidung dan tarik udara ke dalam perut.
- Fokuslah pada perut hingga perut mengembang.
- Kemudian embuskan kembali napas dari hidung.
- Ulangi teknik ini selama 1 menit.
4. Huffing dan Coughing
Coughing atau latihan batuk juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru. Ketika batuk, tubuh Parents memiliki sistem perlindungan jalan napas dari zat-zat berbahaya. Berikut kiat melakukannya:
- Atur posisi duduk.
- Batuk dengan posisi terbuka atau mulut menganga seperti sedang mengembuskan napas pada kaca.
- Lalu coba batuk dengan mendorong dahak ke arah luar saluran napas.
5. Relaksasi dan Gerak Sendi Bahu
Terakhir adalah gerakan relaksasi yang tujuannya melakukan relaksasi penapasan sekaligus merelaksasikan atau melemaskan susunan otot bahu atau pundak. Langkah ini sangat berpengaruh pada otot-otot penyangga sangkar dada (dinding dada).
Caranya juga mudah. Bernapas perlahan yang diawali dengan menarik napas diikuti membuang napas. Usahakan keduanya, baik menarik dan membuang napas, dilakukan dengan jumlah sama.
Apabila menarik napas dilakukan sebanyak lima hitungan, maka gerakan membuang napas juga dilakukan lima hitungan. Rangkaian gerakan dimulai dengan menggerakkan bahu secara bersamaan memutar ke arah depan selama jumlah hitungan tertentu semampu pasien, dan disusul dengan gerak bahu ke arah belakang.
Parents, semoga informasi soal latihan pernapasan pasien COVID-19 ini bermanfaat dan Anda senantiasa sehat.
Baca juga:
Disebut-sebut Bisa Menaikkan Saturasi Oksigen, Apa Itu Teknik Proning?
Benarkah Cuci Hidung dengan Air Garam Bisa Menangkal Virus Corona? Ini Kata Dokter
Ini Dia Cara Isolasi Mandiri yang Benar Menurut Dokter Tirta
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.