Mengenal Social Bubble di Era Pandemi, Manfaat dan Cara Memulainya

Di era pandemi, makin marak masyarakat yang memilih untuk membentuk social bubble dan membatasi diri mereka untuk berinteraksi dengan lingkaran sosial yang lebih luas. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents pernah mendengar istilah social bubble?

Pada dasarnya, social bubble atau gelembung sosial adalah penggambaran sebuah kelompok yang setuju untuk membatasi interaksi sosial secara langsung. Tampaknya, di era pandemi COVID-19 ini, makin marak masyarakat yang memilih untuk membentuk social bubble dan membatasi diri mereka untuk berinteraksi dengan lingkaran sosial yang lebih luas. 

Nah, di sisi lain, gelembung sosial juga disebut pod atau quaranteams. Ada pun lingkaran sosial ini dapat mencakup anggota keluarga, teman, tetangga, atau bahkan rekan kerja.

Definisi Social Bubble atau Gelembung Sosial dalam Berinteraksi

Menurut seorang psikiater dan salah satu pendiri Talkiatry, Georgia Gaveras, mengutip laman Very Well Mind, social bubble menjadi cara untuk menjalin interaksi sosial yang sehat di era pandemi. 

“Membangun gelembung sosial adalah salah satu cara orang untuk tetap berinteraksi sosial di tengah pandemi dengan cara yang sehat. Artinya, penting bagi orang menemukan cara untuk berinteraksi secara aman selama pandemi. Secara aman maksudnya, tidak membahayakan kesehatan siapa pun di dalam proses interaksinya," ungkapnya.

Artikel terkait: Dampingi Anak di Masa Pandemi, Orang Tua Juga Belajar Banyak!

Sementara itu, social bubble juga bergantung pada banyak faktor, termasuk risiko kesehatan, kesediaan memakai masker atau divaksinasi, dan perilaku yang disepakati bersama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak masalah jika gelembung Parents terdiri dari dua atau 10 orang. Yang paling penting, interaksi sosial secara langsung itu menawarkan banyak manfaat kesehatan mental yang tidak dapat diabaikan di era pandemi ini.

Lebih lanjut, berikut ini beberapa manfaat social bubble yang dilansir dari Very Well Mind. 

Manfaat Memiliki Gelembung Sosial 

1. Social Bubble dapat Membantu Atasi Masalah Kesepian

Salah satu cara terbaik untuk memerangi perasaan kesepian adalah berhubungan dengan orang lain. Bergabung dengan acara virtual, panggilan video dengan teman, dan mengobrol lewat gawai memang dapat membantu memenuhi kebutuhan akan koneksi di era pandemi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun di sisi lain, gelembung sosial menawarkan lebih banyak keintiman, terutama bagi mereka yang membutuhkan sentuhan fisik atau merasakan kehadiran orang-orang terdekat secara langsung. 

2. Mengaktifkan Sentuhan Fisik

Sebagai manusia, kita mendambakan sentuhan fisik, karena berhubungan langsung dengan kesejahteraan kita. Menurut Sam Von Reiche, PsyD, PA, psikolog, dan penulis Rethink Your Shrink: The Best Alternatives to Talk Therapy and Meds, sentuhan sangat penting untuk kesehatan mental kita.

Bersentuhan fisik dengan orang lain, misalnya berpelukan atau sekadar berkumpul dengan orang terdekat secara langsung, dapat membantu meringankan perasaan stres, kecemasan, hingga perasaan depresi. 

Meskipun teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung satu sama lain, hal itu tentunya akan terasa sangat berbeda dan kurang intim dibandingkan ketika kita bertemu secara langsung dengan orang terdekat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terlebih untuk anak-anak, sentuhan fisik sangat penting untuk perkembangannya. Belajar dan bertemu teman-teman sekolah secara online, akan memberikan efek yang berbeda dibandingkan ketika anak belajar dan bertemu teman sekolahnya secara langsung.  

3. Bisa Jadi Sarana Mencegah Penularan Virus COVID-19

Selain bermanfaat bagi kesehatan mental, melansir dari Alodokter, gelembung sosial juga bisa menjadi sarana untuk mencegah penularan Virus Corona baru.

Namun, perlu dicatat bahwa pencegahan ini dapat terjadi apabila kelompok dalam gelembung sosial konsisten dan disiplin pada protokol kesehatan. Orang-orang dalam gelembung tersebut harus membatasi pertemuan di luar gelembung, memakai masker, dan rajin mencuci tangan.

Artikel terkait: 5 Alasan Mengapa Perlu Konsumsi Susu Saat Pandemi COVID-19

Bagaimana Cara Memulai Gelembung Sosial?

Saat ingin memulai gelembung sosial, bersikaplah kritis tentang siapa yang Anda biarkan masuk ke dalam lingkaran sosial. Mempertahankan gelembung sosial yang aman membutuhkan kepercayaan, perencanaan, dan pengambilan keputusan bersama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan ketika memulai membentuk social bubble:

  • Bicaralah dengan orang terdekat dan yang paling membutuhkan interaksi langsung, dengan mempertimbangkan alasan praktis dan psikologis.
  • Evaluasi dengan cermat siapa yang cukup Anda percayai untuk mengikuti aturan gelembung sosial.
  • Pastikan mereka yang bergabung dengan lingkaran sosial sangat andal dan memiliki rekam jejak menjaga jarak sosial dan memakai masker dengan hati-hati.
  • Pertimbangkan seberapa baik setiap orang dapat membatasi paparan mereka, termasuk pekerjaan apa yang mereka miliki, apakah mereka telah divaksinasi, dan kegiatan apa yang mereka anggap "aman".
  • Miliki rencana penanganan jika seseorang di lingkaran sosial Anda mengalami sakit.

Selain itu, ada beberapa alternatif jika Anda tidak memungkinkan membuat social bubble. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan.

  • Bergabunglah dengan komunitas online untuk menjaga interaksi sosial yang sehat di era pandemi.
  • Terapkan panggilan video mingguan atau bulanan dengan orang-orang terdekat untuk menjaga koneksi.
  • Mulai klub buku virtual atau bergabunglah dengan acara virtual seperti webinar dan acara lainnya. Ini dilakukan agar Anda tetap memiliki kegiatan yang dapat dilakukan selama berada di rumah saja. 

Artikel terkait: Menyusui di Masa Pandemi COVID-19 Kian Menantang, Ini Aturannya

Demikian penjelasan mengenai social bubble, manfaat, dan cara memulainya. Pada dasarnya, gelembung sosial merupakan lingkaran sosial terdekat yang dapat menjadi sarana kita berinteraksi secara aman dan sehat di masa pandemi. Selain itu,  memiliki social bubble yang tepat juga dapat menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penularan COVID-19 sekaligus menjaga kesehatan mental seseorang di tengah pandemi. 

Baca juga:

id.theasianparent.com/kesehatan-ibu-hamil-di-masa-pandemi

id.theasianparent.com/fogo

id.theasianparent.com/melatih-empati-anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan