Menjaga kebersihan organ kewanitaan merupakan sebuah keharusan, ya, Bunda. Sebab jika tidak, berbagai masalah di area tersebut akan muncul dan terasa mengganggu. Nah, salah satu masalah yang sering dihadapi kaum hawa yaitu penumpukan smegma vagina.
Masih merasa asing dengan istilah smegma? Baca terus ulasan ini hingga tuntas untuk mengetahui apa itu smegma, cara menghilangkan, dan cara mencegah penumpukannya.
Artikel terkait: Perempuan Asia Punya Vagina yang Paling Rapet, Mitos atau Fakta Ya?
Mengenal Smegma
Smegma adalah zat yang terdiri dari minyak, keringat, sel kulit mati, dan kotoran. Pada laki-laki, khususnya yang tidak disunat, komponen ini dapat terakumulasi di bagian bawah kulup penis. Sedangkan pada perempuan, biasanya terdapat di sekitar lipatan labia.
Keberadaan smegma pada dasarnya merupakan hal yang normal. Ini bukan pertanda infeksi menular seksual dan bukan pula kondisi yang serius. Penelitian terbaru juga mengonfirmasi bahwa tak ada hubungan antara smegma dengan kejadian kanker penis maupun kanker serviks.
Hanya saja, smegma bisa menyebabkan bau tak sedap. Bahkan dalam beberapa kasus, smegma dapat mengeras hingga menyebabkan iritasi pada alat kelamin jika tidak ditangani secara tepat.
Cairan dalam smegma dilepaskan secara alami oleh tubuh setiap hari. Ini membantu melumasi alat kelamin dan menjaga kulit dari rasa kering atau gatal. Namun jika cairan tersebut tidak dibersihkan secara teratur, akan memicu terjadi penumpukan yang terasa mengganggu.
Baik pada laki-laki maupun perempuan, produksi smegma sangat dipengaruhi oleh kebersihan organ intim. Tidak menjaga kebersihan area tersebut dengan baik dapat menyebabkan cairan menumpuk dan mengeras. Oleh karena itu, penting untuk mencuci vagina dengan benar dan teratur. Dengan demikian, terjadinya penumpukan smegma dapat dicegah sedini mungkin.
Artikel terkait: 7 Macam Aroma Vagina dan Maknanya, Kapan Perempuan Harus Waspada?
Cara Membersihkan Smegma Vagina dan Tips Mencegah Penumpukan
Smegma pada setiap individu mungkin saja memiliki karakteristik berbeda. Namun secara umum memiliki konsistensi yang kental, mirip seperti keju. Warnanya putih, tetapi bisa jadi lebih gelap tergantung warna kulit. Smegma bisa menjadi penyebab bau tak sedap pada organ kewanitaan.
Para perempuan, smegma biasanya menumpuk di lipatan labia atau di sekitar tudung klitoris. Nah, cara mudah untuk menghilangkan smegma yaitu membersihkan area kewanitaan dengan baik dan benar. Simak step by step-nya berikut ini:
- Tarik lipatan vagina dengan lembut. Anda dapat memposisikan dua jari pertama dalam bentuk V untuk membantu meregangkan lipatan.
- Gunakan air hangat dan bila perlu gunakan sabun yang lembut (sabun khusus yang tidak berbusa) untuk membersihkan lipatan. Jangan memberi sabun di dalam lubang vagina.
- Bilas area tersebut secara menyeluruh kemudian tepuk-tepuk area tersebut dengan lembut hingga kering.
Penumpukan smegma bisa dicegah dengan senantiasa menjaga kebersihan tubuh dan organ vital. Bersihkan area kewanitaan setiap hari, caranya dengan membasuh alat kelamin dari arah depan ke belakang. Hindari menggunakan sabun atau produk yang keras di area tersebut.
Di samping itu, sebisa mungkin selalu kenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang lembut dan breathable, contohnya seperti katun. Sebaliknya, hindari mengenakan celana ketat untuk membantu mengurangi risiko penumpukan smegma. Jangan lupa, rutin mengganti celana dalam.
Yang juga tak kalah penting adalah selalu mencukupi kebutuhan cairan. Minumlah sekitar 8 (delapan) gelas air putih setiap hari. Namun, kebutuhan cairan ini bisa berbeda sesuai berat badan dan tingkat aktivitas fisik masing-masing individu.
Artikel terkait: Sariawan Vagina Bisa Memengaruhi ASI, Ibu Menyusui Harus Waspada
Kapan Harus Waspada?
Sebenarnya keberadaan smegma memang jarang menimbulkan komplikasi yang serius. Hanya saja, penumpukan smegma dapat menyebabkan tudung klitoris menempel pada batang klitoris. Ini akan menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan terasa sakit atau nyeri.
Apabila vagina sering terasa gatal dan banyak terdapat smegma, kondisi ini perlu mendapat perhatian serius. Hal tersebut mungkin disertai beberapa gangguan, antara lain:
- Keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi menular seksual.
- Infeksi jamur yang ditandai dengan munculnya keputihan berwarna putih susu dan terasa gatal.
- Iritasi vagina akibat pemakaian sabun pembersih kewanitaan secara terus menerus.
Jadi, segera temui dokter jika smegma vagina tidak hilang atau bahkan memburuk. Perubahan pada warna dan bau juga mungkin mengindikasikan adanya infeksi. Apalagi jika disertai nyeri, gatal, atau sensasi terbakar di area kewanitaan.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
6 Kebiasaan buruk yang menganggu kesehatan vagina, wanita wajib baca!
Vagina menyengat seperti bau bawang, ternyata disebabkan 4 hal ini!
id.theasianparent.com/mengenal-vaginismus