Pernahkah Parents merasa tidak semangat setelah liburan? Berhari-hari tidak menyentuh pekerjaan kantor dan melakukan berbagai hal yang membuat diri kembali fresh, mengapa justru lebih merasa tidak bersemangat saat harus kembali kerja? Jawabannya, mungkin Parents menderita sindrom post holiday blues.
Walaupun merupakan hal yang wajar, jangan sampai kondisi ini berlarut. Yuk simak bagaimana cara mengatasinya!
Apa itu Sindrom Post Holiday Blues?
Dilansir dari Healthline, post holiday syndrome atau post holiday blues adalah perasaan negatif yang muncul setelah selesai berlibur.
Perasaan negatif yang muncul bisa berupa kesepian, sedih, kecewa, lelah, hingga tidak bersemangat karena harus kembali pada rutinitas harian sebelum liburan.
Dalam penelitian berjudul The Christmas Effect on Psychopathology yang dipublikasikan di National Library of Medicine, hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan dalam pemanfaatan layanan psikiatri, seperti perilaku melukai diri sendiri dan upaya bunuh diri setelah liburan.
Merujuk berbagai sumber, sindrom ini disebebkan beberapa faktor antara lain:
- Stres keuangan. Saat akan berlibur, kita tentu akan berusaha ekstra mengumpulkan dana liburan. Bukan tidak mungkin setelah liburan usai, kondisi finansial berubah sehingga memicu stres.
- Perasaan kehilangan. Liburan menjadi momen untuk seseorang bersantai dan memamnjakan diri sendiri. Rasa kehilangan akan muncul setelah itu semua usai dan Anda harus kembali pada realita.
- Seasonal affective disorder (SAD). Yaitu perubahan suasana dan pola keseharian akan membuat kamu merasakan holiday stress.
- Kesehatan mental. Sindrom post holiday blues bisa berdampak lebih besar terlebih bagi Anda yang memiliki masalah dengan kondisi mental.
Artikel terkait: Mengenal Postnatal Anxiety, Kondisi Kecemasan Berlebih pada Ibu Pasca Melahirkan
Gejala Sindrom Post Holiday Blues yang Biasa Terjadi
Foto: Freepik
Menurut Very Well Mind, tanda-tanda terjadinya sindrom post holiday blues, di antaranya:
- Merasa sedih saat liburan berakhir
- Stres dan cemas saat harus kembali menjalani aktivitas
- Kehilangan motivasi dan fokus
- Mengalami insomnia
- Suasana hati menjadi buruk
- Sering melamun
- Merasa kosong dan lelah
- Mudah marah dan frustasi
- Rasa percaya diri menurun
- Khawatir berlebih soal keuangan
Penyebab semua tanda-tanda ini bisa muncul setelah liburan bisa beragam, misalnya saja kelelahan selama perjalanan saat liburan, harus kembali berpisah dari keluarga, dan kurang bisa menerima harus kembali ke rutinitas sebelum liburan.
Artikel terkait: Waspada Dampak Nonton Film Porno, Bisa Bikin Kecanduan Bahkan Depresi!
Cara Mengatasi Sindrom Post Holiday Blues
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar perasaan negatif ini bisa hilang. Dilansir dari berbagai sumber, ini beberapa cara mengatasi post holiday blues.
1. Bicara dengan Teman
Diakui banyak ahli psikologi, ini dapat membantu berbagai masalah kecemasan, termasuk post holiday blues. Cobalah bicara dengan teman dekat secara langsung ataupun melalui telepon.
2. Mulai Berolahraga
Bukan hanya membuat tubuh sehat, olahraga disebut mampu mengurangi gejala kecemasan. Hal ini terjadi karena kecemasan berhubungan dengan adrenalin dan kortisol yang membuat otot tegang. Dengan berolahraga, otot-otot tersebut mengendur dan perhatian teralihkan dari hal-hal yang memicu kecemasan.
3. Lakukan Aktivitas yang Tidak Biasa
Rutinitas yang sama setiap hari bisa menyebabkan kebosanan. Hal itu akan berdampak pada menurunnya motivasi. Untuk mengurangi suasana monoton, lakukan aktivitas yang tidak biasa.
Cobalah pergi ke luar rumah dan biarkan diri berada di luar ruangan. Secara tidak langsung ini akan meningkatkan energi diri.
4. Konsumsi Makanan Sehat
Saat merasa post holiday blues, cobalah lebih banyak makan ikan, biji-bijian, cokelat hitam, dan teh hijau untuk mengatasi stres.
Dikutip dari WebMD, orang yang makan ikan bisa menurunkan risiko depresi sebesar 17%. Sementara teh hijau mengandung asam amino atau L-theanine untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood.
5. Memasak atau Membuat Kue
Sumber gambar: Shutterstock
Kegiatan ini juga dipercaya dapat membantu memulihkan diri dari post holiday blues. Parents bisa memasak resep baru yang belum pernah dicoba. Hal ini akan merangsang pemikiran kreatif diri.
Artikel terkait: Bisa Picu Depresi, Begini 7 Tips Mudah Mengatasi Kurang Tidur Setelah Melahirkan
6. Tidur yang Cukup bisa Mengurangi Gejala Sindrom Post Holiday Blues
Cukup tidur bukan hanya penting untuk kesehatan. Kurang tidur tak hanya bisa mempengaruhi otak, tetapi juga perasaan.
Sebuah studi menyebut bahwa orang yang mengalami insomnia berisiko tinggi terhadap kondisi depresi, gangguan cemas, dan panik. Itulah mengapa kurang tidur bisa membuat seseorang menjadi moody.
Untuk itu, sebaiknya pulang ke rumah sekitar 1 atau 2 hari sebelum kembali beraktivitas. Pastikan rumah dalam keadaan bersih dan rapi sebelum ditinggal berlibur agar tidak menambah beban pekerjaan saat Anda pulang nanti.
7. Buat Rencana Kegiatan yang Seru
Kegiatan yang seru tidak hanya bisa dilakukan saat liburan. Bertemu dengan teman setelah bekerja atau di akhir minggu juga bisa menjadi kegiatan seru.
Berolahraga setiap pagi di taman dekat rumah sambil bermain dengan kucing liar bisa menjadi kegiatan seru. Jadi, buatlah rencana kegiatan seru dari hal-hal sederhana yang bisa dilakukan setiap hari.
8. Menonton Film Komedi
Berbeda dengan genre lain, film komedi bisa dapat membuat penontonnya tertawa. Hal ini secara tidak langsung akan menurunkan tingkat stres. Selain itu, tertawa juga dapat merangsang sirkulasi dan membantu relaksasi otot. Keduanya hal tersebut dapat membantu mengurangi beberapa gejala fisik akibat stres.
9. Hindari Hal yang Berhubungan dengan Liburan
Ini bisa dibilang cara paling jitu untuk mengatasi post holiday blues. Jangan menonton video yang diambil saat liburan, jika perlu hindari tempat-tempat dan makanan mengingatkan akan liburan. Dengan begitu Parents akan terhindari dari perasaan sedih yang ditimbulkan dari mengenang masa-masa liburan.
10. Rencanakan Liburan Berikutnya
Bunda dan keluarga berlibur bertujuan untuk bersenang-senang, bukan? Untuk itu jangan seterusnya membiarkan sedih berlarut. Daripada mengjindari momen liburan, bagaimana kalau Anda rancang lagi liburan berikutnya?
Dengan begini, bekerja setelah liburan akan terasa menyenangkan. Kita harus mengumpulkan uang untuk liburan lagi, bekerja akan menjadi aktivitas yang dinanti.
Itu dia penjelasan mengenai post holiday blues beserta gejala dan cara mengatasinya. Jika Parents termasuk yang merasakannya, semoga saja bisa cepat hilang sehingga bisa kembali bersemangat menjalani hari-hari, ya.
***
Baca juga:
Musim liburan datang, simak tips agar liburan tidak mengganggu jam tidur anak
Ide-ide Liburan di Rumah yang Mengasyikkan!
Jangan Stres Selama Liburan Bersama Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.