Apalagi kalau liburannya ke luar negeri yang belum tentu bisa dilakukan setahun sekali. Pasalnya, kalau terlalu semangat menjelajah destinasi liburan, bisa dipastikan anak-anak bakal kekurangan waktu tidur. Rasa lelah karena kurang tidur tentunya akan membuat aktivitas liburan kurang menyenangkan.
Lalu bagaimana caranya agar waktu liburan tidak mengganggu jam tidur anak ? Supaya jam tidur anak cukup dan bisa memaksimalkan musim liburan maka perlu jadwal yang matang.
Jam tidur anak tidak mengganggu liburan (foto Today Parents)
Jika berbicara tentang jam tidur anak, orang tua tentunya membutuhkan strategi. Misalnya saja memantau siapa yang malam hari terjaga sampai larut malam. Sehingga tidak mengherankan terlepas dari semua ini, banyak yang tidak memanfaatkan dengan baik jam tidur anak. Sehingga anak akan menjadi rewel, mengantuk di sekolah dan berisiko untuk berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
Kekurangan jam tidur anak juga akan memiliki masalah obesitas, perilaku dan kegiatan belajar. Penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk yaitu, kesulitan untuk tidur terkait dengan kinerja sekolah yang lebih buruk.
American Academy of Pediatrics merilis tentang topik ini, untuk membantu memastikan bahwa orang tua tidak hanya berbicara tentang jam tidur anak. Tetapi sebenarnya harus tahu berapa lama waktu tidur yang dibutuhkan anak-anak mereka.
Simak di bawah ini:
Ini menjadi topik penting pada akhir tahun, karena jika musim liburan datang. Maka tentu saja jam tidur anak akan berubah.
Menurut Dokter anak, Dr Elizabeth Murray, juru bicara American Academy of Pediatrics, agar dapat memulai perjalanan liburan dan tidak mengganggu jadwal yang telah dibuat pada saat meninggalkan rumah. Murray mengatakan sebaiknya orang tua memastikan anak-anak cukup tidur sebelum bepergian agar perjalanan semakin mudah.
“Bepergian mengunjungi kerabat dengan pesawat juga membuat lelah, sehingga mungkin akan kekurangan jam tidur anak. Pastikan anak sudah cukup tidur sebelum melakukan perjalanan jauh,” ujar dokter yang bekerja di departemen pengobatan darurat pediatrik di University of Rochester Medical Center.
Sehingga nantinya jika anak kembali masuk sekolah pada bulan Januari anak tidak akan mengantuk. Perlu adanya manajemen tidur untuk anak, termasuk untuk bayi juga bisa diberlakukan sehingga tidak terlalu lelah selama liburan.
Untuk membuat musim liburan lebih lancar dan lebih aman, bersikap realistis dan cobalah untuk menghindarkan dari segala bentuk gangguan. Misalnya saja harus menginap di hotel, ruangannya pun berbeda dan anak-anak harus tidur bersama sepupu atau kerabat, semuanya itu harus dibicarakan dahulu dengan anak-anak.
“Jika tak dibicarakan maka ini semua dapat mengganggu rutinitas akrab mereka dan mengganggu kualitas dan jam tidur anak, “ terang Murray.
Bunda, ini 4 solusi tidur di musim liburan yang sederhana :
1. Menambah waktu perjalanan ekstra dapat membantu. Sehingga Anda dapat mencoba untuk tetap pada waktu tidur reguler sebanyak mungkin. Juga pastikan untuk membawa benda-benda kesayangan yang biasanya menemani tidur anak-anak di rumah.
2. Bawalah lampu malam di tas perjalanan Anda jika tempat tidur yang tidak dikenal dianggap menakutkan. Jika memungkinkan, biarkan anak-anak mencoba paket dan bermain kasur tiup mereka sebelum perjalanan. Sehingga malam pertama di tempat baru akan terasa lebih menyenangkan.
3. Berbicara tentang bayi, tetap teliti dengan praktik tidur yang aman. Tempat tidur hotel yang empuk dan nyaman itu, biasanya tidak terdapat boks bayi. Awasi bayi jika tidur di tempat tidur penuh dengan bantal, misalnya ada bahaya mati lemas , belum lagi bayi bisa jatuh dari tempat tidur.
4. Mengenai cara mengembalikan anak-anak ke jadwal normal mereka setelah beberapa waktu bermalas-malasan di pagi hari. Murray menyarankan orang tua untuk mulai membangunkan anak-anak 15 menit lebih awal setiap hari beberapa hari sebelum hari pertama sekolah.
Sumber : www.todaysparent.com
Baca juga :
8 Hal yang terjadi pada tubuh dan otak anak saat tidur
Kebutuhan Jam Tidur Bayi Sesuai Usia, Sudah Cukupkah Waktu Tidur si Kecil?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.