Mengenal Pentingnya Siklus Air, Proses hingga Fungsinya

Mama, siklus air itu artinya apa sih?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fenomena alam siklus air adalah sebuah proses yang terjadi secara alami di sekitar kita. Hal ini bisa menjadi salah satu tema yang menjadi pertanyaan anak-anak di rumah.

Penuh dengan rasa ingin tahu, kejadian yang erat dengan kehidupan sehari-hari sering jadi pertanyaan anak kepada orang tua. Penjelasan mengenai air di alam sekitar bisa menjadi topik pembahasan yang seru bersama anak. 

Mengajarkan anak mengenai bagaimana air bisa tersedia secara terus-menerus di sekitar kita bisa dilakukan sejak dini, ini bisa jadi salah satu cara mengajarkan anak tentang fenomena alam di sekitarnya.

Parents juga bisa menjelaskan bagaimana air menempuh perjalanan sampai bisa ada di gelas yang anak-anak minum setiap hari.

Pengertian Siklus Air

Siklus ini sering disebut dengan beberapa istilah seperti siklus hidrologi, sirkulasi air, atau daur air. Meski berbeda istilah, namun inti dari penjelasannya serupa mengenai perjalanan air yang ada di alam sekitar.

Definisi atau pengertian siklus air adalah perjalanan air di alam semesta yang berupa suatu rangkaian berbentuk alur melingkar dan tidak pernah terhenti. Perjalanan air ini meliputi prosesnya yang terjadi di bumi dan juga di atmosfer yang berjalan secara berkesinambungan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Disebut daur air karena proses ini menjaga air tetap tersedia dan memastikan bahwa tiap fase dapat berulang di masa mendatang. Ini juga yang menjadi salah satu faktor yang membuat air masuk dalam kategori sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

Pembagian Siklus Air

Ada tiga jenis siklus atau daur air yaitu pendek, sedang, dan panjang. Simak penjelasannya berikut ini.

Artikel terkait: 5 Museum Bawah Air Unik di Berbagai Belahan Dunia, Bisa Jadi Wishlist!

1. Siklus Pendek

Siklus pendek air terjadi sangat singkat dan terjadi di laut. Disebut siklus pendek karena hanya terdiri dari tiga fase atau tahapan. Siklus pendek ini berlangsung dengan urutan sebagai berikut:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fase 1: proses evaporasi dan transpirasi yang terjadi di tengah laut.

Fase 2: uap air naik dan mengumpul, mengalami kondensasi menjadi bentuk yang kita sebut sebagai awan.

Fase 3: awan yang terkumpul menjadi semakin berat, sehingga terjadi presipitasi atau yang kita sebut sebagai hujan.

Seperti yang sudah diketahui, fase ini berlangsung sangat singkat di tengah laut sehingga disebut dengan siklus pendek.

Artikel terkait: Rutin Minum Air Putih Tambah Asupan Vitamin, Mitos atau Fakta?

2. Siklus Sedang

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berbeda dengan siklus pendek, siklus sedang terjadi di laut dan darat. Disebut siklus sedang karena terdiri dari lima fase atau tahapan. Siklus sedang berlangsung dengan urutan sebagai berikut:

Fase 1: proses evaporasi dan transpirasi yang terjadi di tengah laut.

Fase 2: uap air yang ringan akan terbawa angin.

Fase 3: uap air naik dan mengumpul, mengalami kondensasi menjadi bentuk yang kita sebut sebagai awan.

Fase 4: awan yang terkumpul menjadi semakin berat, sehingga terjadi presipitasi atau yang kita sebut sebagai hujan.

Fase 5: air yang ada di darat kembali mengalami perjalanan hingga mengalir lagi ke laut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seperti yang sudah diketahui, fase ini berlangsung dengan waktu yang lebih lama hingga bisa kembali ke tengah laut sehingga disebut dengan siklus sedang.

Artikel terkait: 7 Cara Menghemat Air, Ajarkan pada Anak, Yuk Parents!

3. Siklus Panjang

Siklus panjang terjadi di laut dan darat namun karena jaraknya jauh jadi memakan waktu lebih lama. Disebut siklus panjang karena terdiri dari enam fase atau tahapan. Siklus panjang berlangsung dengan urutan sebagai berikut:

Fase 1: proses evaporasi dan transpirasi yang terjadi di tengah laut.

Fase 2: uap air yang ringan akan terbawa angin hingga ke daerah pegunungan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Fase 3: uap air naik dan mengumpul, mengalami kondensasi menjadi bentuk yang kita sebut sebagai awan.

Fase 4: awan yang terkumpul menjadi semakin berat, sehingga terjadi presipitasi atau hujan, namun karena suhu sangat dingin terkadang turun dalam bentuk lebih padat yaitu es atau salju.

Fase 5: salju akan membutuhkan waktu untuk turun dan mencair melalui sungai.

Fase 6: setelah mencair, air yang ada di darat kembali mengalami perjalanan hingga mengalir lagi ke laut.

Seperti yang sudah diketahui, fase ini berlangsung dengan waktu sangat lama hingga bisa kembali ke tengah laut sehingga disebut dengan siklus panjang.

Proses Perubahan Bentuk dalam Siklus Air

Baik siklus air proses pendek, sedang, dan panjang juga melibatkan tiga proses utama yang merubah bentuk air. Berikut adalah penjelasannya.

1. Evaporasi

Evaporasi atau penguapan terjadi karena paparan suhu panas, utamanya terjadi karena paparan sinar matahari. Dalam proses ini, air berubah bentuk dari cairan menjadi gas.

2. Kondensasi

Kondensasi atau pengembunan terjadi karena perubahan suhu dari panas ke dingin. Tipisnya atmosfer membuat suhu semakin ke atas semakin dingin, hal ini membuat uap air yang terkumpul menjadi mengembun yang apabila terkumpul sering kita sebut sebagai awan.

3. Presipitasi

Presipitasi atau turunnya uap air setelah terkumpul dan menjadi semakin berat. Bentuk dari presipitasi tergantung dari tempat terjadinya. Di tempat bersuhu panas hingga sedang akan turun sebagai rintik air, namun di tempat lebih dingin tetes air bisa membeku hingga menjadi es atau salju.

Fungsi Siklus Air

Siklus air memiliki fungsi dalam mendistribusikan air ke berbagai tempat di permukaan bumi. Utamanya, siklus ini bertugas untuk memastikan ketersediaan air bersih yang mendukung keberlangsungan hidup manusia.

Seperti diketahui air dibutuhkan di semua tempat dan tidak mungkin air akan menjangkau berbagai lokasi tanpa siklus ini. Menjaga keberlangsungan siklus ini adalah salah satu tugas kita yang nanti akan menjadi warisan untuk anak dan cucu di masa mendatang.

****

Baca juga:

id.theasianparent.com/ombrophobia

id.theasianparent.com/suara-hujan-bisa-membuat-mudah-tidur

id.theasianparent.com/keracunan-air-putih

Penulis

Puspa Sari