Mengenal Sigma Male yang Kerap Jadi Tipe Lelaki Idaman, Apakah Ayah Termasuk?

Sigma male merupakan sebuah istilah untuk melabeli laki-laki yang elegan, pendiam, dan keren. Tipe ini berada di puncak tertinggi hierarki maskulinitas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tampaknya ada tingkat budaya internet beracun yang terlalu fokus kepada apa artinya menjadi pria dan hierarki tipe maskulin. Dalam komunitas ini, ada istilah yang disebut sigma male, yakni tipe pria yang kuat dan pendiam. Tegas tapi tenang, kuat tapi rendah hati, sigma male dinobatkan sebagai arketipe paling langka.

Sebagai pandangan, Parents mungkin bisa membayangkan Keanu Reeves sebagai John Wick. Dalam perannya, ia memiliki sifat keren dan tenang. Ia juga tidak agresif secara lahiriah, tetapi bisa menjadi garang apabila ada yang mengganggunya. Seperti laki-laki alfa, sigma male saat ini berada di puncak hierarki maskulin.

Artikel terkait: Mengenal Toxic Masculinity, Perilaku Maskulin yang Berdampak pada Kesehatan Mental

Ada yang mengibaratkan golongan pria ini sebagai lonely wolf atau serigala penyendiri. Ia siap untuk mengambil risiko dan mandiri. Meskipun demikian, ia sangat tertutup tapi sangat kuat sehingga mampu menjaga dirinya sendiri. 

Melansir dari Askmen, psikolog klinis dan penulis Dr. Carla Marie Manly mengatakan, salah satu alasan mengapa sigma male dianggap sebagai serigala penyendiri karena tipe ini memiliki kebutuhan yang dalam akan kemandirian dan otonomi pribadi.

Awal Mula Istilah Sigma Male

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah sigma male konon diciptakan pada tahun 2010 oleh penulis dan aktivis sayap kanan Theodore Beale, yang juga menulis blog dengan nama Vox Day. Pada tahun 2014, penulis John Alexander menggunakan istilah ini dalam judul buku saran hubungannya The Sigma Male: What Women Really Want, tetapi baru pada tahun 2021 istilah ini menjadi populer sejak ramai dibahas di Twitter. Ada sebuah warganet yang membahas mengenai fenomena ini.

Unggahannya mengumpulkan hampir 240 ribu suka dan lebih dari 25 ribu retweet, kemungkinan karena banyak orang bertanya-tanya hal yang sama. Para ahli mengatakan masuk akal bahwa arketipe ini muncul kembali ketika masyarakat mulai bergulat dengan definisi baru tentang maskulinitas. 

Artikel terkait: Maskulinitas Rapuh pada Lelaki Membahayakan Pernikahan, Ini 6 Tandanya

Sigma Male vs Alpha Male

Sumber: Freepik

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara alpha male dianggap sebagai pemimpin, dan laki-laki beta adalah pengikutnya, sigma male malah tidak peduli dengan hierarki karena ia beroperasi sendiri dengan kodenya sendiri. Dengan demikian, mereka memiliki tingkat dominasi sosial dan kekuatan yang sama dengan alpha male, tetapi mereka tidak didorong oleh rasa lapar akan kekuasaan seperti alfa.

Alpha male biasanya akan suka tampil di depan umum dan menunjukkan kualitas kepemimpinannya. Mereka pada dasarnya sangat kompeten, tetapi tidak suka menunjukkannya sebagai aksi gagah-gagahan. Mereka lebih suka diam.

Meskipun alpha male dan sigma male dikenal percaya diri, alpha male umumnya lebih karismatik dan ekstrover sementara sigma menjaga dirinya sendiri. Alpha male juga lebih cenderung pamer, sementara sigma male pencapaiannya terlihat dengan sendirinya. Sigma male juga menghargai kebebasan daripada memiliki kekuasaan.

Sementara itu, beta male akan berada di urutan paling bawah di hierarki ini. Berbeda dengan pria alfa dan sigma, beta juga dikaitkan dengan mencari validasi dan kesulitan menarik wanita. Lantaran berada di urutan terbawah dan sering disepelekan, validasi menjadi hal yang dibutuhkan oleh tipe pria ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Pilih Mainan Anak Tak Perlu Berdasarkan Jenis Kelamin, Berikut Penjelasan Ahli!

Produk Toxic Masculinities

Adanya hierarki sigma, alpha, dan beta ini dinilai sebagai maskulinitas beracun atau toxic masculinities. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di BMC Psychiatry menemukan bahwa menyesuaikan diri dengan beberapa norma maskulin dapat merusak kesehatan mental pria muda. Selain itu, hal ini juga menempatkan mereka pada risiko pemikiran bunuh diri yang lebih besar.

Studi lain pada tahun yang sama mengatakan, pria yang mendukung cita-cita maskulinitas tradisional dan berpotensi beracun dapat menjadi terisolasi secara sosial seiring bertambahnya usia, berdampak negatif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan mereka secara keseluruhan. Selain itu, konsep-konsep ini dapat menjadi sangat membatasi sehingga mereka menahan laki-laki untuk mengeksplorasi identitas khas mereka sendiri.

***

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jadi, pada dasarnya sigma male merupakan istilah yang digunakan untuk melabeli seorang pria yang independen, berani, dan kompeten. Mereka juga menjadi seorang pria yang tidak membutuhkan validasi dari siapa pun dan tidak ingin menjadi pusat perhatian seperti halnya alpha male. Lalu, Parents kira-kira termasuk dalam tipe yang mana?

Baca juga:

Mengenalkan Perbedaan Gender Pada Anak

Wajarkah Bila Anak Laki-Laki Suka Main Boneka?

Benarkah "Anak Mama" = Anak Manja?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan