7 Tanda Seseorang Siap untuk Menikah Menurut Psikolog Roslina Verauli

Sedang mepersiapkan pernikahan? Coba cek dulu indikator ini apakah Anda benar-benar sudah siap menikah dan membina rumah tangga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam diri seseorang ada kalanya muncul keinginan untuk menikah, apalagi bagi mereka yang sudah memiliki pasangan dan berpacaran cukup lama. Sebelum memutuskan untuk menikah, sebaiknya cek kesiapan diri. Apakah benar-benar sudah siap menikah?

Karena menikah bukan hanya sekedar menghalalkan pasangan. Menikah pun juga bukan hanya sekadar cukup usia dan memiliki pendidikan yang memadai. Meskipun usia penting untuk meminimalisir konflik dalam rumah tangga.

Pasangan yang akan menikah setidaknya sudah berusia 20 tahun ke atas. Standar usia tersebut didasarkan pada literatur dan pada stabilitas pernikahan. Pernikahan akan berhasil jika mempelai perempuan sudah berusia 25 tahun sedangkan mempelai lelaki sudah mencapai usia 27 tahun.

Artikel terkait: Hukum dan Hakikat Menikah dari 5 Agama Berbeda di Indonesia

Berdasarkan UU No. 16 Tahun 2019 menyebutkan bahwa pernikahan hanya diijinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun. Sekalipun sudah mencapai usia tersebut, apakah Anda yakin sudah siap menikah?

Siap menikah atau tidak adalah evaluasi subjektif individu atas dirinya sehubungan dengan  berbagai aspek yang diyakini bisa menentukan kesiapan dalam pernikahan. Apakah anda sudah siap menikah?

Psikolog Roslina Verauli dalam postingannya di Instagram membeberkan 7 indikator siap menikah yang bisa digunakan untuk mengecek kesiapan seseorang sebelum menempuh hidup baru.

7 Indikator Siap Menikah yang Harus Dipertimbangkan Individu

1. Independen Secara Finansial

Kesiapan secara finansial sangat menentukan keberhasilan pernikahan individu untuk ke depannya. Ini dalam artian, individu bisa menafkahi dirinya sendiri atau belum. Karena diharapkan pasangan yang menikah ini kelak bisa menafkahi keluarganya.  

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kesiapan finansial juga berhubungan dengan kemandirian. Orang yang sudah mandiri dan tidak lagi bergantung pada orang tuanya atau setidaknya sudah punya penghasilan sendiri dan bisa mengelolanya menandakan kesiapannya untuk melangkah ke jenjang lebih jauh.

2. Independen Secara Emosional

Tidak lagi bergantung pada orang tua dalam pemenuhan kebutuhan secara emosional apalagi bergantung pada orang lain. Menikah tidak selalu indah seperti masa-masa pacaran.

Kalau Anda bisa menjadi pendengar yang baik ketika ada orang lain yang curhat, berbicara jujur sekalipun yang dibicarakan menyakitkan, siap menghadapi kekurangan pasangan yang tak sesuai, berarti secara mental sudah matang. Siap menjalani kehidupan keluarga yang tak sesuai harapan berarti Anda siap menikah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kesiapan secara mental memudahkan pasangan untuk mendiskusikan perencanaan keluarga. Tidak mudah marah atau berteriak jika merasa kesal dengan beban pekerjaan  atau tak mudah tersinggung maka itu tanda independen secara emosional. Bisa menyelesaikan masalah dengan tepat dan cepat juga penting dalam kematangan secara emosional.

Mudah menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi lingkungan dan pertemanan, bisa bergaul dengan teman-teman pasangan, bisa berpartisipasi dalam kegiatan organisasi dan kemasyarakatan juga menjadi tanda kesiapan mental dalam menjalani ikatan pernikahan.

Artikel terkait: 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Agar Malam Pertama Berjalan dengan Lancar

3. Siap Menjaga Komitmen dan Loyalitas Ciri Anda Siap Menikah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tanda pasangan siap menikah yaitu memiliki kesiapan moral bahwa individu bisa membangun kepercayaan, loyalitas dan memegang teguh komitmen jangka panjang dalam pernikahan karena bisa memegang nilai-nilai moral serta agama.

Kepercayaan menjadi landasan setiap hubungan tentu sudah pasti. Salah satu indikator seseorang siap menikah dilihat dari hal ini. Menikah membutuhkan komitmen karena ini hubungan seumur hidup.

Ketika hubungan sudah serius dan tidak ada lagi masalah kepercayaan seperti khawatir pasangan berbohong atau menutupi sesuatu maka komitmen pernikahan bisa menjadi pertimbangan.

Kepercayaan ini sangat vital karena dasar komitmen seseorang. Jika tidak ada kepercayaan maka pernikahan dalam usia berapapun hanya akan membuat seseorang merasa insecure bahkan posesif.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Tahu Kriteria yang Diinginkan

Ketika masih muda, pasangan idaman mungkin hanya sebatas ketampanan dan romantisme. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu dan pengalaman hidup yang semakin banyak, kriteria ini sepertinya akan menjadi lebih realistis dan spesifik.

Anda semakin yakin dengan karakteristik seperti apa yang diinginkan dan tidak diinginkan dalam diri calon pasangan. Misalnya, Anda mencari sosok yang pekerja keras dan baik hati serta menghindari pribadi yang kasar dan tidak saling menghormati.

Dengan demikian, ketika menjalin hubungan yang serius, anda bisa langsung melihat apakah calon suami memiliki cara pandang yang sejalan dan pribadi yang seimbang dengan kepribadian anda.

Artikel terkait: Nggak Usah Malu! Ini Alasan Pentingnya Bicara Tentang Seks dengan Pasangan

5. Penerimaan Orang Terdekat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Indikator siap menikah lain yang harus dipertimbangkan adalah penerimaan dari orang-orang terdekat. Ini sangat penting karena perspektif mereka tidak bias. Bagi orang yang sedang jatuh cinta, cinta bisa menjadi hal yang sangat subyektif. Orang-orang terdekat bisa melihat dengan lebih jelas apakah pasangan ini layak menikah atau tidak menikah.

Untuk itulah, tanyakan dan hargai pendapat teman-teman terdekat mengenai pasangan Anda saat ini. Kemukakan apakah kalian tampak serasi untuk saling berkomitmen lebih jauh dalam suatu pernikahan?

Jangan-jangan teman-teman dan keluarga selama ini tidak tahan melihat ketidakseimbangan dalam hubungan kalian berdua.

Selain 5 indikator yang dipaparkan oleh Roslina Verauli, M.Psi., Psi. di atas, berikut dua indikator tambahan yang bisa Anda pertimbangkan;

6. Siap Berbagi dengan Pasangan Salah Satu Tanda Siap Menikah

Dalam suatu pernikahan, keinginan untuk berbagi menjadi landasan penting. Kalau Anda masih egois dan tidak mau mengalah artinya belum siap untuk menikah.

Sebaliknya jika tidak merasa keberatan untuk menggabungkan berbagai aspek kehidupan dengan orang lain yang memiliki kebiasaan serta kepribadian yang berbeda maka akan lebih mudah untuk membuat keputusan penting bersama dan mencari titik tengah ketika berselisih paham. Dengan demikian, Anda lebih memahami cara kerja pernikahan dan siap menghadapinya.

7. Tidak Dihantui Masa Lalu Merupakan Tanda Siap Menikah

Menjalani pernikahan artinya rela menghabiskan waktu saat ini dan menata masa depan bersama dengan pasangan.  Kalau Anda sudah tidak lagi memikirkan mantan kekasih, hubungan asmara yang sudah berlalu atau hal lain yang sudah seharusnya dilupakan ketika memulai hubungan ini maka ini menjadi pertanda baik bahwa anda siap melangkah ke jenjang pernikahan. Ketika bayangan mengenai mantan pacar sudah tidak lagi terbersit dalam benak anda. Itu juga menjadi tanda bahwa anda mantap pada pilihan Anda.

***

Itulah 7 tanda bahwa seseorang siap menikah. Sudahkah Anda memilikinya?

Baca juga:

Psikolog: Ini 3 Penyebab Banyak orang Menyesal Setelah Menikah dengan Pasangan

6 Penyebab Depresi Setelah Menikah serta Cara Mengatasinya

Menikah Beda Prinsip, Bisakah Langgeng dan Bahagia?