Menikah adalah rumit, karena ada dua orang berbeda menjadi satu dalam rumah tangga. Perbedaan secara prinsip nyatanya memang bukan hal mudah bagi pasangan suami istri. Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan banyak orang, mungkinkan kita bisa bahagia atau langgeng jika menikah beda prinsip?
Bagi mereka yang masih lajang dan berencana menikah dengan orang yang berbeda prinsip, konsekuensi dari perbedaan tersebut harus dipikirkan matang-matang sebelum melangkah ke pelaminan. Sebab dalam banyak kasus, perbedaan nilai yang dianut akan memantik konflik serius dalam rumah tangga.
Taruhlah sebuah contoh kasus, ada seorang gadis yang diajak menikah oleh seorang lelaki yang memiliki perspektif bahwa seks bebas sebelum menikah adalah hal yang biasa terjadi.
Si gadis tadi kemudian menyadari, pandangan mereka soal seks ternyata berbeda. Ia merupakan tipe konservatif yang tidak setuju dengan seks pranikah.
Lantas, apa yang harus dilakukan gadis tersebut? Menerima pinangan si laki-laki dan berkompromi soal prinsip atau bersikukuh memegang nilai yang ia yakini?
Menikah dengan yang Berbeda Perspektif, Yes Or No?
Psikolog keluarga Roslina Verauli memberikan pandangan yang cukup bijak mengenai kondisi di atas. Menurutnya, bila berbeda prinsip dengan calon pasangan, tak perlu memaksakan diri untuk ada dalam perahu yang sama.
“Never lower your standard, tentang relationship dan partner yang bakal diajak ke pernikahan,” tulis Verauli melalui laman Instagramnya.
Bagi Verauli, pernikahan merupakan komitmen tertinggi dimana relasi seksual sangatlah eksklusif. Bukan lagi bebas, apalagi terbuka.
Lebih jauh, memiliki pasangan yang menganut seks bebas sebelumnya membutuhkan konfirmasi tentang riwayat status kesehatannya, antara lain penyakit menular seksual.
Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius adalah calon pasangan perlu saling memeroleh kesesuaian tentang penghayatan religi satu sama lain. Termasuk tujuan pernikahan yang diharapkan ke depan, dan juga dinamika yang menjadikan si dia cenderung pada pilihan menganut seks bebas sebelumnya.
Nah, penjelasan Verauli ini terkait contoh kasus di atas. Di kehidupan nyata, perbedaan prinsip tentunya tidak melulu tentang seks, ada banyak hal lain yang mungkin secara mendasar dipandang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya.
Artikel terkait: Sehatkah pernikahan Anda? Kenali tandanya menurut psikolog
Tips Atasi Konflik Saat Menikah Beda Prinsip
Pada umumnya, perbedaan yang dianggap prinsip mencakup perbedaan pandangan tentang agama, moralitas, politik, atau perbedaan lain yang kemungkinan menimbulkan konflik di kemudian hari.
Meski kamu dan si dia menganut nilai yang berlawanan, sebenarnya itu sama sekali bukan pertanda bahwa kalian berdua tidak dapat bekerjasama sebagai pasangan. Jika kamu dan pasangan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, lakukan langkah-langkah berikut ini.
1. Bicarakan Secara Terbuka
Bicarakan semuanya secara terbuka dan saling mendengarkan apa yang akan dikatakan satu sama lain.
Saat menjelaskan pandangan sendiri, berbicaralah dengan tenang, terbuka, dan jujur. Hindari menyerang ide atau opini pasangan, cukup berpegang pada apa yang kamu yakini. Misalnya dengan menggunakan kata “Menurutku…”
Mungkin saja, setelah membicarakan semuanya dengan terbuka kalian akhirnya menyadari bahwa kalian tidak terlalu berlawanan seperti yang selama ini dipikirkan.
2. Coba Pahami Alasannya, Tips Bagi Pasangan Beda Prinsip
Kamu mungkin dapat memahami pendapat pasangan dengan lebih baik jika kamu mencoba memahami alasan di baliknya. Mungkin mereka tumbuh di lingkungan yang sangat berbeda atau menerima pendidikan yang berbeda. Mungkin juga mereka dipengaruhi oleh anggota keluarga atau teman.
Lakukan pengamatan yang sama terhadap opini kamu sendiri. Apakah kamu memegang keyakinan itu karena itu paling masuk akal, atau mungkinkah faktor lain juga berperan?
Artikel terkait: Hati-hati, Inilah Usia Pernikahan yang Rawan Konflik dan Perpisahan!
3. Temukan Kesamaan
Meskipun prinsip kalian berbeda, kemungkinan besar kamu dan si dia akan sependapat pada hal-hal penting tertentu. Sebab bagaimanapun juga, rasanya kalian tidak mungkin tertarik satu sama lain jika kalian tak punya kesamaan. Jadi, jangan hanya fokus pada perbedaan.
4. Jangan Memaksakan, Kunci Saat Menikah Beda Prinsip
Tidaklah sehat untuk mencoba memaksakan apa yang kamu yakini kepada orang lain. Nyatanya, berbeda pendapat bisa menjadikan hubungan kalian lebih sehat dan menarik.
5. Apakah si Dia Benar?
Memang tak mudah untuk menerima bahwa seseorang mungkin memiliki pandangan yang lebih mendekati kebenaran daripada kita, tetapi itu adalah tanda kedewasaan ketika kita bisa menerimanya. Ini juga bisa menjadi kesempatan kita untuk saling belajar satu sama lain.
6. Saat Menikah Beda Prinsip, Ketahui Sejauh Mana Harus Berkompromi
Jika kamu merasa perbedaanmu dengan pasangan sangat mendasar dan tak mungkin disatukan, ada baiknya kamu mulai memikirkan tentang bagaimana hal itu dapat memengaruhi hubungan kalian di masa depan.
***
Itulah beberapa tips yang bisa dipraktikkan bila Anda menghadapi pasangan yang beda prinsip dalam pernikahan. Tentunya menikah beda prinsip tidak selalu menjadi hal yang buruk, jika kita tahu cara yang tepat menghadapinya.
Baca juga:
21 Nasehat pernikahan dari ayah untuk anak laki-lakinya
Kisah Seorang Suami: "Satu Kalimat inilah yang Menyelamatkan Pernikahan Kami…"
Ingin pernikahan langgeng? Jangan lupakan 5 hal sederhana ini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.